Mahasiswa S1 Hubungan Internasional di salah satu Universitas Singaperbangsa Karawang. Saya memiliki minat mendalam terhadap isu-isu politik global dan Hukum Internasional. Dengan latar belakang akademik di bidang Hubungan Internasional

Serangan AS ke Yaman, Eskalasi Konflik dan Dampaknya bagi Indonesia

Selasa, 20 Mei 2025 08:53 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Tentara Houthi Yaman
Iklan

Dampak konflik AS-Houthi di Yaman terhadap Indonesia: harga energi naik, logistik terganggu, diplomasi perlu diperkuat.

Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap kelompok Houthi di Yaman pada 15 Maret 2025, sebagai respons terhadap gangguan terhadap aktivitas maritim di Laut Merah. Langkah ini memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah dan potensi dampaknya terhadap stabilitas global.

Dinamika Konflik dan Posisi Houthi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok Houthi, yang mendapat dukungan dari Iran, telah bertempur melawan koalisi pimpinan Arab Saudi sejak 2015 dan menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, termasuk ibu kota Sanaa. Dalam beberapa bulan terakhir, Houthi meningkatkan serangan terhadap kepentingan Barat, termasuk kapal dagang di Laut Merah, dengan alasan solidaritas terhadap Palestina di Gaza. Hal ini mendorong AS untuk melakukan serangan balasan guna mengamankan jalur perdagangan strategis tersebut.

Dampak Global dan Keamanan Maritim

Laut Merah merupakan salah satu jalur perdagangan utama dunia, dengan sekitar 12% perdagangan global melewatinya. Serangan terhadap kapal-kapal di perairan ini menyebabkan gangguan signifikan terhadap rantai pasok global. Banyak perusahaan pelayaran memilih untuk mengalihkan rute melalui Tanjung Harapan di Afrika Selatan, yang meningkatkan biaya logistik dan memperpanjang waktu pengiriman.

Menurut laporan France24, meningkatnya ancaman di Laut Merah telah menyebabkan kenaikan biaya asuransi kapal serta lonjakan harga bahan bakar. Kondisi ini berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi global yang sebelumnya mulai stabil pascapandemi.

Dampak bagi Indonesia

Sebagai negara dengan ketergantungan tinggi pada impor energi dan perdagangan internasional, Indonesia dapat terdampak oleh meningkatnya ketegangan di Laut Merah. Lonjakan harga minyak dunia akibat gangguan jalur perdagangan berpotensi menyebabkan kenaikan harga bahan bakar dalam negeri. Selain itu, risiko keamanan bagi kapal berbendera Indonesia yang melintas di kawasan tersebut juga meningkat.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menyatakan bahwa konflik ini dapat menghambat ekspor Indonesia ke kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. "Saat ini, dunia menghadapi terpecahnya rantai pasok serta hambatan logistik, yang berujung pada keterlambatan pengiriman dan menimbulkan kerugian bagi banyak pihak," ujarnya. Ia juga menyoroti bahwa biaya logistik yang meningkat dapat berdampak pada harga barang di dalam negeri.

Pemerintah Indonesia perlu meningkatkan pemantauan terhadap perkembangan konflik serta menyiapkan langkah mitigasi guna mengantisipasi dampak ekonomi yang lebih luas. Selain itu, peran diplomasi Indonesia di kawasan juga menjadi krusial dalam mendorong solusi damai untuk menjaga stabilitas perdagangan global.

Implikasi Geopolitik dan Prospek Resolusi Konflik

Jika tekanan militer AS dan sekutunya terhadap Houthi terus meningkat, kelompok ini bisa kehilangan kendali atas wilayah strategis di Yaman. Namun, tanpa solusi diplomatik yang menyeluruh, Laut Merah tetap berpotensi menjadi zona konflik yang mengancam stabilitas ekonomi global.

Negosiasi perdamaian di Yaman harus melibatkan aktor-aktor utama seperti Arab Saudi, Iran, dan kelompok-kelompok bersenjata lokal. Jika kepentingan geopolitik negara-negara besar tidak dikelola dengan baik, konflik ini dapat berlarut-larut dan semakin merugikan banyak pihak, termasuk Indonesia.

Kesimpulan

Konflik di Yaman bukan semata isu regional, melainkan juga ujian bagi stabilitas perdagangan global dan keamanan energi dunia. Indonesia, sebagai negara yang terhubung erat dengan jalur logistik internasional, perlu mengedepankan diplomasi aktif dan kebijakan responsif untuk menjaga kepentingan nasional. Lebih dari sekadar pengamat, Indonesia memiliki peran strategis sebagai negara maritim dan anggota G20 dalam mendorong perdamaian serta memastikan bahwa jalur perdagangan dunia tetap terbuka dan aman bagi semua pihak.

Referensi

Al Jazeera. "US Strikes Houthis in Yemen: What’s Next?" 17 Maret 2025. Diakses dari https://www.aljazeera.com/news/2025/3/17/houthis-us-in-new-spiral-of-violence-everything-to-know

BBC. "Houthis, US in New Spiral of Violence: Everything to Know." 17 Maret 2025. Diakses dari https://www.bbc.com/news/articles/c05mvr3j3yro

Brookings Institution. "The Danger of Calling the Houthis an Iranian Proxy." 2025. Diakses dari https://www.brookings.edu/articles/the-danger-of-calling-the-houthis-an-iranian-proxy

Kompas. "Belum Ada Angin Segar di Laut Merah." 2025. Diakses dari https://www.kompas.id/artikel/belum-ada-angin-segar-di-laut-merah

Republika. "AS-Inggris Serang Houthi di Yaman, Bagaimana Dampak Ekonomi untuk Indonesia?" 17 Maret 2025. Diakses dari https://ekonomi.republika.co.id/berita/s78qrt490/asinggris-serang-houthi-di-yaman-bagaimana-dampak-ekonomi-untuk-indonesia

Shipping Cargo Indonesia. "Serangan AS di Yaman dan Dampaknya terhadap Industri Pelayaran di Laut Merah." 2025. Diakses dari https://shippingcargo.co.id/posts/514490/serangan-as-di-yaman-dan-dampaknya-terhadap-industri-pelayaran-di-laut-merah

Bagikan Artikel Ini
img-content
Bramasta Aji Pamudya

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler