Belanda, tak bisa terbantahkan adalah tim paling impresif sepanjang babak penyisihan grup pada Piala Dunia Brasil 2014 . Tim dari Negeri Bunga Tulip itu sangat produktif dengan mencetak 10 gol, 5 gol diantaranya ke gawang Casilas yang meruntuhkan Spanyol, dalam 3 pertandingan. Lebih luar biasa lagi karena Belanda mencetak semua gol lewat skema open play. Arjen Robben dan kawan-kawan harus diakui tampil luar biasa.
Namun, impresivitas Belanda terhenti di babak 16 besar kala menghadapi Meksiko di Estadio Castelao, Fortaleza. Belanda kesulitan menghadapi kolektivitas permainan punggawa-punggawa Meksiko. Tim Oranye pun harus tertinggal terlebih dahulu lewat gol Giovani Dos Santos pada menit 48, sebelum berhasil menyamakan kedudukan di 2 menit akhir pertandingan normal melalui Wesley Sneijder dan menang lewat gol pinalti pada injury time.
Kontroversi muncul lewat gol hadiah pinalti yang dieksekusi oleh Klaas Jan Huntelaar tersebut. Pasalnya, penyebab pinalti itu ditengarai kuat karena aksi diving Arjen Robben. Ceritanya begini, saat memasuki injury time, dari sisi sebelah kiri pertahanan Meksiko, Robben merangsek ke kotak pinalti. Aksi Robben kemudian dihentikan oleh bek Rafael Marquez dengan menjulurkan kakinya. Dari tayangan ulang, terlihat sentuhan Marquez minim namun Robben terjatuh berguling seolah-olah sudah dilanggar dengan begitu keras. Ekspresi wajahnya pun meringis, tampak sangat kesakitan.
Pemain Meksiko pun mengajukan protes, namun wasit tak bergeming, tetap pinalti!. Huntelaar yang masuk menggantikan Robin Van Persie kemudian mengambil tugas untuk melakukan tendangan pinalti hasil acting prima dari Robben tersebut. Striker Schalke 04 itu mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangan kerasnya mengarah ke pojok kanan, sementara Guillermo Ochoa penjaga gawang tangguh berambut seperti mie dari Meksiko bergerak sebaliknya.
Belanda pun menang 2-1 dan Meskiko tersingkir secara dramatis di menit-menit akhir. Mereka harus angkat koper dari Brasil dengan hati dongkol karena ulah Robben.
Kontroversi kemudian berlanjut usai pertandingan. Sebab, Robben secara jujur mengaku telah melakukan diving dan merasa menyesal telah melakukan itu. "Aku ingin meminta maaf telah melakukan diving. Terkadang anda mengharapkan penalti, tetapi aku seharusnya tak melakukannya. Itu adalah tindakan yang betul-betul bodoh," ucap Robben kepada NOS seperti dilansir Tribunnews.
Namun pun menilai wasit kurang jeli dalam memimpin pertandingan. Dia merasa pada babak pertama Belanda seharusnya mendapatkan penalti setelah dirinya dilanggar oleh Hector Morenno jelang akhir babak pertama. "Dia menghajar tulang keringku dan aku nyaris saja cedera. Kemudian aku kembali dilanggar dan jika itu bukan sebuah penalti, maka aku tak tahu harus berkata apa," ujarnya.
Meksiko tentu saja kesal bukan kepalang. Pelatih Meksiko, Miguel Herrera menilai Belanda tak layak menang di waktu normal. Ia pun mengecam tindakan Robben. “Robben tiga kali menjatuhkan diri di lapangan. Tidak ada satupun yang mengatakan sesuatu padanya,” kecam Herrera setelah pertandingan di laman resmi FIFA.
Akhirnya, drama terjadi lagi di Piala Dunia 2014. Namun, drama yang buruk karena sebuah tim menang secara tak sportif dan kali ini Robben adalah aktor utamanya. Semoga Robben tak mengulangi di laga-laga berikutnya, kalau Ia tak terkena sanksi. Dia harus percaya diri dengan kemampuan dribbling-nya yang lebih menawan ketimbang laku peran diving-nya.
Kalau mau mau diving ke Indonesia saja Robben!. Tinggal pilih Bunaken, Raja Ampat, Karimun Jawa, Derawan atau destinasti wisata laut lainya di sini. Dijamin indah dan mengesankan!
Salam Mendoan..!
Sumber Foto : www.sportsatu.com
Ikuti tulisan menarik Guevara ES lainnya di sini.
