x

Pesepak bola Timnas Indonesia Pratama Arhan (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Vietnam Vu Van Thanh (kanan) dalam pertandingan grup B Piala AFF 2020 di Stadion Bishan, Singapura, Rabu, 15 Desember 2021. Pertandingan ini berakhir imbang tanpa gol. ANTARA/Humas PSSI

Iklan

Keitaro Elba Alfarizi

Penikmat Politik dan Sepak Bola
Bergabung Sejak: 20 Januari 2024

Senin, 29 Januari 2024 07:17 WIB

Perjalanan Luar Biasa Garuda Muda

Timnas Indonesia meraih prestasi yang luar biasa pada ajang Piala Asia 2024. Garuda Muda berhasil melewati ekspektasi banyak orang dengan keberhasilan melaju sampai ke babak 16 besar.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sejarah akan tercipta bagi mereka yang berusaha. Kalimat tersebut diwujudkan dengan kesuksesan Timnas Indonesia masuk ke babak 16 besar Piala Asia untuk pertama kalinya. Garuda Muda berhasil mencatatkan Sejarah diluar ekspektasi banyak masyarakat. Dalam 4 ajang Piala Asia sebelumnya, Indonesia tidak berhasil lolos dari fase grup. Keberhasilan lolos dari grup ‘neraka’ yang tergabung dengan Jepang, Irak, dan Vietnam tidak menghentikan semangat para pemain untuk meraih hal yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Timnas Indonesia menjadi tim dengan usia termuda di Piala Asia, dengan catatan rata-rata usia 22,5 tahun dan tim dengan posisi FIFA terendah yang ikut dalam kompetisi Piala Asia.

Perjalanan Garuda Muda pada kompetisi kali ini memang tidak selalu berjalan mulus. Pertandingan pertama Indonesia menghadapi Irak pada laga pertama Piala Asia memang cukup sulit. Pertandingan ini menjadi cukup sulit karena pada pertemuan sebelumnya di fase grup kualifikasi Piala Dunia 2026 berakhir dengan kekalahan 5-1 bagi Tim Merah Putih.  Pertandingan pertama Timnas di Piala Asia melawan Irak kembali diakhiri kekalahan dengan skor 1-3. Meski kalah menghadapi Irak (Tim yang diluar dugaan berhasil mengalahkan Jepang) permainan yang ditampilkan oleh skuad muda patut diberi apresiasi. Permainan tanpa mengenal lelah dan proses gol ciamik yang dicetak oleh Marselino menjadi bukti bagi masyarakat bahwa tim asuhan Shin Tae-Yong bisa tampil luar biasa melawan negara posisi 63 dunia.

Laga klasik pada pertandingan kedua Indonesia melawan Vietnam menjadi pertandingan krusial untuk meraih 3 poin. Kekalahan kedua tim pada laga pertama membuat pertandingan ini menjadi laga ‘hidup mati’  bagi kedua kesebelasan. Meraih 3 poin dapat menjaga peluang untuk lolos ke babak 16 besar. Hal tersebut membuat Asnawi dan kawan-kawan semakin terpacu untuk meraih kemenangan. Hasilnya yaitu kemenangan tipis bagi Timnas Indonesia dengan skor 0-1. Gol penalti Asnawi serta permainan gemilang Ernando berhasil mengamankan 3 poin penting menghadapi tim Pasukan Bintang Emas—julukan Timnas Vietnam. Kemenangan tersebut menjadi penting karena dua hal, yaitu, peluang lolos fase grup semakin terbuka lebar dan mengakhiri catatan negatif menghadapi Vietnam yang dimana terakhir kali Indonesia menang pada tahun 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tibalah pertandingan terakhir melawan Jepang di fase grup menjadi laga yang cukup menentukan bagi kedua negara. Jepang pada pertandingan sebelumnya kalah melawan Irak, sehingga termotivasi untuk menang pada laga terakhir. Skuad muda Indonesia juga tidak mau kalah, dengan hasil imbang melawan Jepang membuat peluang lolos ke babak 16 menjadi pasti. Pada pertandingan ini Jepang diunggulkan untuk mengalahkan Indonesia. Hal tersebut berdasarkan Jepang menjadi tim dengan posisi FIFA tertinggi di Piala Asia, yaitu posisi 17 sedangkan Indonesia ada di posisi 146, terpaut 129 posisi. Selain itu dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, Jepang berhasil mengalahkan Jerman dan Spanyol di Piala Dunia dan kembali mengalahkan Jerman dengan skor 1-4 pada pertandingan persahabatan tahun 2023 lalu. Permainan atraktif Jepang berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 3-1. Pada laga ini Garuda Muda terlihat kesulitan membendung serangan Kubo dan kawan-kawan. Dengan hasil tersebut Indonesia menempati posisi tiga dengan meraih 3 poin. Irak berhasil lolos di urutan pertama dengan meraih 9 poin yang diikuti oleh Jepang di posisi kedua dengan 6 poin. Sementara Vietnam di posisi terakhir tanpa meraih poin.

Kekalahan melawan Jepang menggantungkan nasib Indonesia kepada negara lain untuk dapat lolos ke babak 16 besar sekaligus menciptakan sejarah. Terdapat 3 skenario agar Garuda Muda dapat lolos. Skenario pertama yaitu Yordania menang telak melawan Bahrain, yang berakhir dengan kemenangan bagi Bahrain. Skenario kedua yaitu Kirgizstan menang tipis  melawan Oman dengan skor 1-0 atau 2-1. Skenario ketiga yaitu Kirgizstan menahan imbang Oman, dan sekanario tersebut berhasil terjadi! Kirgizstan menahan Oman dengan skor 1-1. Hasil tersebut memastikan laju Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar. Setelah hasil imbang tersebut luapan kebahagiaan dari para penggawa Timnas beserta staf pelatih dapat kita lihat di berbagai sosial media. Bahkan beberapa pemain Timnas sudah mempersiapkan diri untuk pulang namun takdir berkata lain.  Seluruh masyarakat Indonesia juga turut bersukacita menyambut sejarah yang tercipta. Ucapan terima kasih netizen Indonesia terhadap timnas Kirgizstan serta dua penggawanya yaitu Erzhan Tokotaev dan Joel Kojo membanjiri kolom komentar Instagram. Selain ucapan terima kasih, pengikut Instagram dua pemain tersebut naik drastis.

Berhasil lolos ke babak 16 besar, tim Merah Putih sudah ditunggu Australia. Negara yang sudah menjadi langganan Piala Dunia tersebut memang tidak sekuat di era Tim Cahill, namun dengan memuncaki Grup B serta meraih 7 poin tanpa kekalahan, Australia tidak bisa dianggap remeh. Pertandingan yang bersejarah bagi masyarakat Indonesia dimulai. Indonesia menguasai permainan pada babak pertama, namun sayang kesalahan dari dua pemain Timnas berbuah dua gol bagi Australia. Meski di babak pertama Indonesia tertinggal dua gol namun para pemain Indonesia tidak panik, permainan cemerlang tetap dilakukan dan mendapat beberapa peluang. Babak kedua dimulai, dalam beberapa menit awal Indonesia tetap konsisten dengan permainannya seperti di babak pertama. Sayangnya pada kurun waktu 15 menit terakhir permainan ciamik Ivan Jenner dan kawan-kawan tidak terjadi. Sehingga Australia berhasil menambah keunggulan dua gol dalam waktu 2 menit. Pada akhirnya Australia mampu menang dengan skor akhir 4-0. Strategi Australia yang pragmatis namun efektif seperti Timnas Perancis asuhan Didier Deschamp terbukti mampu mengatasi perlawanan Indonesia. Meski kalah, permainan tim asuhan Shin Tae-Yong melawan Australia menjadi permainan terbaik yang ditampilkan pada Piala Asia kali ini.

Pada akhirnya langkah Garuda Muda terhenti di fase gugur Piala Asia, fase yang dimana timnas tidak pernah gapai. Perjuangan luar biasa Timnas Indonesia pada Piala Asia kali tahun ini tidak akan pernah dilupakan. Permainan menghibur sekaligus pertahanan solid menjadi kunci terhadap sejarah yang berhasil dituliskan. Masa depan Timnas Indonesia masih cerah mengingat usia para pemain masih muda. Pengalaman yang didapat pada turnamen kali ini diharapkan mampu meningkatkan mental yang diperlukan untuk dapat lolos ke Piala Dunia. Penulis sebagai penikmat sepak bola bangga terhadap proses yang sedang dijalankan dan prestasi yang dicapai oleh Timnas Indonesia.

Ikuti tulisan menarik Keitaro Elba Alfarizi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 jam lalu

Terpopuler