Dosen UIN Jakarta Andi Jumaro (kiri) dan Periansya Sekretais FKPT Sumsel (kanan).
PALEMBANG – Pergolakan antar penduduk dan perebutan kekuasaan di Timur Tengah, seperti Mesir, Irak, Yaman dan Suriah, pemicunya adalah politik aliran, seperti Syiah, Suni, Wahabi, ISIS dan Hauti. Kini aliran itu berkembang di Indonesia, termasuk jaringan Islam Moderen.
Kalau kita Bangsa Indonesia dan pemerintah kurang hati-hati mengantisipasi aliran itu, sudah dapat dipastikan akan terjadi gejolak, seperti di Timur Tengah, kata Dosen Pascasarjana UIN Jakarta, DR. Andi Jumaro Julung, MSi kepada Tempo.co usai tampil sebagai narasumber Dialog Publik Sinergi Pemuda dan Perempuan Sumatera Selatan (Sumsel) Bersatu Menangkal Gerakan Radikal Terorisme yang berlangsung di Aula Madrasyah Alian Negeri (MAN) 3 Palembang, Selasa, 27 Oktober 2015.
Dialog diselenggarakan Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Sumsel di ikuti 300 pemuda dan pemudi dari berbagai Perguruan Tinggi dan Organisasi Kepemudaan itu, selain menampilkan andi, Juga menampilkan narasumber Ketua DPRD Sumsel Giri Ramandha, Sekretais FKPT Feriyansyah, SE, MM, dibuka oleh Ketua FKPT Sumsel Drs. Uzirman Irwandi, MM, dihadiri pengurus FKPT antara lain Sekretais FKPT Feriyansyah, SE, MM, Ketua Bidang Pemberdayaan Media Massa dan Sosialisasi Drs. H. Helmy Marsindang.
Dosen Pascasarjana UIN Jakarta didampingi Ketua Bidang Pemberdayaan Media Massa dan Sosialisasi FKPT Sumsel Helmy Marsindang mengatakan, dengan adanya aliran Syiah, Suni, Wahabi, ISIS, Hauti dan Aliran Islam Moderen, maka pergolakan di Indonesia bias saja terjadi. Sebab pemicu remot controlnya berada di Timur Tengah.
Oleh karena itu dialog antar masyarakat dengan aparatur negara, antar aparatur Negara penting dan perlu terus digalakan, termasuk kalau masyarakat mengetahui adanya kegiatan menyimpang, segera laporkan kepada aparat keamanan terdekat, katanya.
Menjawab keberadaan aliran Syiah di Indonesia yang banyak dikeluhkan pemuka agama, khususnya Islam, Andi Jumaro mengatakan, sebaiknya pemerintah bertindak tegas, bubarkan aliran Syiah. Kenapa…katanya dengan nada bertanya, yang dijawabnya sendiri lihat aliran Syiah di Iran, begitu mereka masuk Negara Irak, terjadi perang saudara, masuk Yaman, anda lihatlah sendiri di TV, rebut.
Makanya, saya menyarankan bubarkan aliran itu, sebab kalau di Indonesia ini belum seluruh penduduknya beraliran Syiah, maka potensi gejolak berujung keributan dapat dipastkan bakal terjadi.
Sebelumnya Andi memaparkan, kelompok aliran Syiah, Suni, Wahabi, ISIS,Hauti dan Islam aliran modern dalam menyebarkan faham yang mereka anut melalui situs dan Kementerian Informasi dan Komunikasi tidak akan mampu menghapus situs kelompok aliran itu, sebab mereka memanfaatkan alat informasi dan teknologi itu cukup canggih.
Ia menceritakan ketidak percayaan aparat Kepolisian kita terhadap Handpon, bisa digunakan sebagai pemicu boom, namun setelah kejadian pengeboman Kedutaan Besar Filipina di Jakarta tahun 2000, barulah Kepolisian kita percaya, kata Andi Jumaro.
SYAFARUDDIN
Ikuti tulisan menarik Syafaruddin lainnya di sini.