x

Helikopter Ka-52 Alligator memakai dua mesin turboshaft Klimov VK-2500 yang masing-masing menghasilkan tenaga 2,400 hp. Mesin dilengkapi dengan sistem kontrol digital otoritas penuh terbaru (FADEC). Helikopter ini mampu melaju dengan kecepatan maksim

Iklan

Agus Supriyatna

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Keliling Kaltara Naik Helikopter

Dari hari Selasa 7 Desember 2015 sampai hari Jumat, rencananya saya ada di Kalimantan Utara, provinsi termuda di Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dari hari Selasa 7 Desember 2015 sampai hari Jumat, rencananya saya ada di Kalimantan Utara, provinsi termuda di Indonesia. Hari Selasa, saya berangkat dari Jakarta, bersama Mas Revli. Mas Revli ini adalah mantan ajudan Pak Gamawan Fauzi kala masih jadi Menteri Dalam Negeri. Lima tahun Mas Revli menempel sebagai ajudan Pak Gamawan sampai mantan Gubernur Sumatera Barat itu pensiun dari Merdeka Utara, seiring berakhirnya kabinet SBY-Boediono. 
 
Mas Revli ini adalah lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), sekolah penghasil pamong yang sempat diusulkan Pak Ahok, Gubernur Jakarta untuk dibubarkan. Dari Jakarta saya terbang ke Kaltara -demikian singkatan dari provinsi ke 34 itu- naik pesawat maskapai Garuda dengan tujuan Bandara Sepinggan Balikpapan. Pesawatnya Airbus yang berbadan besar. Sangat lega ruangan kabin penumpang di pesawat itu. 
 
Tiba di Bandara Sepinggan menjelang pukul sepuluh waktu setempat. Saya di Bandara Sepinggan hanya transit. Sekitar pukul 12.00 lebih saya harus kembali terbang ke Bandara Juwata, Tarakan. Tarakan adalah salah satu kota di Kaltara. Dari Kaltara, saya nyambung naik speedboat menuju ke Tanjung Selor, ibukota Kaltara. Di Tanjung Selor inilah saya menginap selama di Kaltara. 
 
Tepat pada hari pemungutan suara, Rabu, 9 Desember 2015, saya diajak ikut serta dengan rombongan Penjabat Gubernur Kaltara, Triyono Budi Sasongko keliling Kaltara naik helikopter untuk memantau penyelenggaraan pemilihan di beberapa kabupaten di provinsi tersebut. Pagi hari, saya sudah tiba di bandara Tanjung Selor yang letaknya sepelemparan batu saja dari kantor gubernur. 
 
Awalnya saya tak mau ikut. Gara-garanya, Pak Basiran Kepala Biro Umum dan Humas Kaltara, menakuti-nakuti dengan cerita 'seram', andai helikopter jatuh. Tapi, Penjabat Gubernur Kaltara, Pak Triyono tetap meminta saya ikut. Bahkan, fotografer provinsi yang awalnya hendak ikut, tak jadi berangkat. Maka, jadilah saya fotografer dadakan hari itu. 
 
Menjelang siang, helikopter mendarat di landasan. Semua yang ikut dalam rombongan penjabat gubernur pun bersiap-siap. Tidak lama setelah helikopter mendarat, semua dipersilahkan segera naik. Helikopter yang akan membawa keliling Kaltara sendiri cukup besar, berkapasitas 12 penumpang. 
 
Bunyi baling-baling helikopter yang berputar cepat, sangat membisingkan telinga. Bunyinya begitu berisik dan keras. Angin yang dihembuskan baling-baling juga cukup kencang. Semua segera naik dan duduk di kursi masing-masing. Tersedia headphone penutup telinga di masing-masing. Setelah memasang sabuk pengaman, dengan dada berdegup, saya pun melafadz doa, semoga perjalanan selamat. Ini adalah pertama kali saya naik helikopter. 
 
Tidak berapa lama, terasa heli mulai mengangkat badannya ke udara. Perlahan, menukik sebentar setelah itu melesat ke udara dengan tujuan Kabupaten Tana Tidung, salah satu kabupaten yang di Kaltara yang hari itu ikut menggelar Pilkada. Sepanjang perjalanan, saya terus melafadz doa, sambil memejamkan mata. Sesekali saya menengok lewat jendela heli, melihat pemandangan di bawah sana. 
 
Sekitar 45 menitan, heli bersiap untuk mendarat di sebuah lapangan sepakbola. Di sekeliling lapangan, sudah tampak beberapa tentara dan polisi bersenjata lengkap. Nampak pula, anak-anak yang ingin melihat heli mendarat. Heli pun mendarat dengan mulus. Semua penumpang turun, dan dengan tergesa menuju mobil yang akan membawa menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) terdekat. Salah satu TPS yang dikunjungi dekat lapangan tempat heli mendarat. 
 
Suasana TPS saat rombongan penjabat gubernur tiba, masih ramai dengan para pemilih yang hendak menunaikan hak pilihnya. Usai dari TPS itu, selanjutnya rombongan bergerak menuju TPS lainnya. Total ada dua lokasi TPS yang dikunjungi. Setelah itu rombongan bergerak lagi ke heli yang telah menunggu di lapangan. Ternyata pilot heli sedang ngopi dulu di warung. Alhasil, rombongan pun dibuat menunggu beberapa menit.
 
Tidak beberapa lama, pilot datang. Rombongan pun langsung masuk ke dalam heli. Perlahan heli mengudara, setelah itu melesat ke Kabupaten Malinau yang juga sedang menggelar Pilkada. Mungkin hanya 15 menitan, heli sudah mendarat di bandara di Malinau. Beberapa TPS kemudian ditinjau penjabat gubernur Kaltara. Setelah itu, rombongan kembali ke heli untuk melanjutkan perjalanan terbang ke Kota Tarakan. 
 
Tiba di Bandara Juwata, Tarakan, menjelang tengah hari dan langsung meninjau satu TPS. Suasana Kota Tarakan lengang, karena hari libur pencoblosan. Setelah itu, rehat sebentar untuk makan siang. Usai makan siang, rombongan penjabat gubernur kembali bergerak meninjau satu TPS lainnya. Selesai meninjau, baru bergerak kembali ke Bandara Juwata untuk melanjutkan perjalanan. Kali ini yang dituju adalah Kecamatan Sebatik di Kabupaten Nunukan. Sebatik adalah salah satu kecamatan di Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia. 
 
Lumayan lama perjalanan dari Tarakan menuju Sebatik naik heli. Sepanjang perjalanan saya rajin menengok lewat jendela heli. Hamparan kebun sawit terhampar di bawah. Di sebuah helipad belakang pos jaga TNI di Desa Aji Kuning, heli yang membawa rombongan Penjabat gubernur mendarat. Di sekitar helipad, banyak warga dan anak-anak yang berkerumun menyaksikan heli mendarat. 
 
Setelah keluar dari heli, rombongan langsung bergerak ke TPS yang hendak ditinjau. Sepanjang perjalanan saya coba menangkap suasana Sebatik. Rumah-rumah panggung dari kayu berderet sepanjang jalan yang sudah di aspal. Lebar jalanan tak begitu lebar, hanya muat dua mobil. Rata-rata rumah penduduk adalah rumah panggung dari kayu. Hanya satu dua rumah yang terbuat dari semen. 
 
Tiba di TPS yang ditinjau, proses pemungutan suara sudah memasuki tahapan penghitungan suara. Suasana sekitar TPS cukup ramai. Banyak warga yang begitu antusias di pinggir TPS menyaksikan proses pemungutan suara. Total tiga TPS di tinjau oleh penjabat gubernur. Setelah meninjau, rombongan langsung bergerak kembali ke markas pos jaga TNI, tempat heli menunggu. 
 
Sebelum terbang, rombongan disuguhi buah kelapa hijau. Sangat menyegarkan. Dahaga hilang, cape sedikit terobati. Usai istirahat dan menyeruput air kelapa, rombongan langsung menuju heli. Perlahan tapi pasti heli pun mengangkasa, lalu melesat menuju Tanjung Selor kembali. Menjelang petang, heli mendarat di Tanjung Selor. Lelah dan cape begitu terasa. Tapi, saya sangat senang, karena ini adalah pengalaman pertama naik heli, keliling Kaltara pula. 
 
 

Ikuti tulisan menarik Agus Supriyatna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 jam lalu

Terpopuler