x

Iklan

wahyu chandra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Beredar Luas Rekaman Cabup dan Camat di Malinau Tekan Kades

Di Malinau, beredar rekaman percakapan salah satu kandidat dan camat yang menginstrusikan Kades untuk mobilisasi warga

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Macam-macam cara dilakukan oleh calon bupati untuk meraih suara pada perhelatan Pilkada 9 Desember lalu. Di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, beredar rekaman percakapan salah satu kandidat dan camat yang menginstrusikan kepala desa dan aparatnya untuk memobilisasi warga agar memilih pasangan kandidat tertentu. (https://soundcloud.com/user-205395321-57821889/rekaman-pembicaraan-yansen-tp-2)

Pada Pilkada Malinau sendiri, terdapat dua pasangan kandidat yang bersaing, yaitu pasangan incumbent Yansen TP-Topan (Yatop) dan Martin Labo-Datu Nasir (Mandat). Martin Labo sendiri sebelumnya merupakan Wakil Ketua DPRD Malinau, dan sempat menjabat sebagai Ketua DPRD Malinau pada periode sebelumnya.

Rekaman percakapan ini sendiri diperoleh dari puluhan status di Facebook, yang mengambilnya dari situs sound cloud. Menurut beberapa Netizen suara di rekaman itu adalah Yansen TP, calon bupati Malinau yang merupakan incumbent dan Camat dari Kayan Selatan Malinau.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari rekaman itu memang terdengar jelas suara yang diduga sebagai ‘Yansen’ yang dengan suara tegas meminta Kepala Desa Metulang, Arung Ala, Kayan Selatan, agar memobilisasi warganya untuk memilih dirinya. Yansen pun terdengar menagih agar Kades tersebut mengingat-ingat kebaikan-kebaikan yang pernah ia lakukan.

Setelah suara yang diduga ‘Yansen’ tersebut, kemudian terdengar suara yang diduga sebagai ‘Camat Kayan Selatan’ menegaskan kembali agar kades bersangkut mengikuti arahan tersebut. Konon telpon ini dilakukan beberapa jam sebelum pencoblosan tesebut.

Kades Metulang sendiri dalam telpon tersebut terdengar tidak bisa memberikan kepastian, dan menyerahkan sepenuhnya kepada warga karena telah memiliki pilihan sendiri.

Adanya rekaman ini membuat sejumlah warga terhenyak. Di media social pun banyak bermunculan komentar yang menyayangkan adanya upaya ‘intimidasi’ tersebut.

“Kalau memang ada kecurangan dalam pilkada ini harus di proses sesuai hukum yang berlaku” tulis salah seorang netizen bernama Kenyajaya Dayak.

Netizen lain bernama Mayang Sari, menulis panjang menganggap keberadaan rekaman ini sebagai bukti telah terjadinya krisis demokrasi di Malinau.

“Sepertinya Malinau sdh krisis demokrasi??? Ini era reformasi bkn jaman orde baru biarkan masyarakat memilih dgn hati nurani bkn dengan adanya intimidasi. Miris sebenarnya tp ini fakta yg terjadi Dalam pilkada hal seperti ini dapat di diskualifikasi dengan dsertakan bukti yg jelas. Dan juga mengenai politik uang yg terjadi jauh dari esensi yg tidak mendidik dgn melegalkan politik uang sama aja melegalisasikan praktek korupsi... ini merupakan persaingan yg tidak sehat,” tulis Mayang Sari.

Tidak hanya di Facebook, rekaman ini ternyata juga beredar luas di twitter yang disebarkan oleh akun yang bernama Amoy Malinau.

Sejumlah masyarakat di Malinau juga kaget ketika melihat adanya upaya mobilisasi menjelang pemilihan.

“Ada rekamannya Pak? Wah kalau ini benar saya menyesal memilih Yatop,” ungkap Christmas, salah seorang warga Malinau.

Pihak pasangan Yatop (Yansen TP-Topan Amrullah) sendiri belum sempat dikonfirmasi tentang keberadaan rekaman ini. Sementara dari pihak pasangan Mandat (Martin Labo-Datu Nasir) menyatakan akan mengajukan rekaman ini sebagai adanya pelanggaran dan kecurangan Pilkada di Malinau.

“Kita akan mengajukan hal ini sebagai bahan laporan adanya kecurangan berupa intimidasi dan penggunaan aparat pemerintah untuk mengarahkan pemilih,” ungkap Yunus Poddalah, Tim sukses Mandat.

Menurut Yunus, setelah beredarnya rekaman ini Kades Metulang, sempat beberapa kali mendapat ancaman telpon dari orang yang tidak dikenal.

Ikuti tulisan menarik wahyu chandra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler