x

Iklan

Natalia Oetama

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Terapi Kewarasan

“Menulis itu proses memuntahkan ganjalan di hati dan otak. Terapi untuk tetap waras.” #menulisituasyik

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menulis itu proses memuntahkan ganjalan di hati dan otak. Terapi untuk tetap waras.”

 

Pernah merasakan pesta pora di kepala? Terbangun di tengah tidur dan begitu ingin memuntahkan gumpalan asa tak bernama yang menyesakan ulu hati. Lalu apa yang kamu lakukan? Saya menulis. Menulis, menulis dan menulis hingga lega. Menulis jadi terapi paling efektif untuk membuat saya tetap waras dalam segala kegilaan pesta yang ada di kepala.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Dulu saya tak pernah menyadari, betapa besar efek menulis untuk membuat dunia saya  berjalan dengan pola yang seimbang. Butuh proses panjang yang cukup berliku hingga kesimpulan ini tersadari. Menuntut ilmu jauh dari rumah, pelajaran yang menyita hampir seluruh lipatan otak, roman picisan yang membuat hati bermain roller coaster, semua kecamuk yang terus menyesaki malam-malam saya. Kesesakan ini akhirnya kembali menghantarkan saya pada menulis.

 

Tahun 2008, jadi tahun pertama saya mulai berani menuliskan semua muntahan rasa ke blog pribadi saya. Ada malu, ada enggan, ada takut, ada ragu, ada bermacam rasa menggantung ketika pertama kali melakukannya. Untungnya Lia muda punya keberanian yang sungguh harus saya syukuri. Sejak itu saya mengenal kelegaan rasa yang tak terjelaskan begitu tulisan selesai dimuntahkan. Rasa lega yang pada akhirnya menjadi terapi terbaik untuk tetap waras.

 

Tulisan-tulisan awal saya dimulai dengan cerita-cerita labil tentang apa saja yang saya lihat, apa saja yang saya rasa, tentang ide, tentang kegilaan, tentang dunia dari kacamata saya. Ingat betul betapa bewarnanya blog saya di tahun-tahun itu. Setiap warna identikan dengan perasaan ketika menuliskannya. Merah, pink, ungu, biru, hijau atau bahkan kuning, semua pernah alay. Mungkin begitu pembelaan yang bisa saya berikan.

 

Di akhir saya sadari, proses menulis yang membuat saya menjadi saya yang sekarang. Menjadi orang yang jauh lebih terbuka, bertemu teman-teman baru, memandang dunia dengan cara yang lebih lebar. Terpenting dari semua, tetap waras dari segala kegilaan hati dan kepala. Berdamai dengan diri. Seringnya kita sadar dengan segala jawaban yang kita cari, hanya tak punya keberanian untuk menuliskannya. Kamu berani?

 

 

 

 

Bandung, 2016-3-3

Ivy

*biru dengan candu

#menulisituasyik

Ikuti tulisan menarik Natalia Oetama lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu