x

Iklan

Istiqomatul Hayati

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Teman Ahok, Kumpulan Anak Muda yang Banjir Dukungan

Teman Ahok yang berisi kumpulan anak muda usia 20-an tahun menimbulkan simpati dan banjir dukungan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ratusan orang berjubel di Mal Kelapa Gading I dan III, Jakarta Utara. Mereka mengantre di booth Teman Ahok untuk didata ulang nama mereka. Para Ahok-er ini rela mengisi kembali formulir sebagai dukungan pencalonan kembali Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dalam formulir baru ini, nama Heru Budi Hartono yang menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta sudah ada. Sebelumnya, formulir lama hanya bertuliskan Ahok.

Warga DKI yang memberikan dukungan kepada Ahok-Heru, bisa mendatangi di 12 booth di mal, 150 posko, dan markas Teman Ahok di Kompleks Graha Pejaten Jalan Pejaten Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan untuk mengisi ulang formulir dan mengumpulkan salinan KTP. Booth berada di Mal Puri, Epiwalk, Baywalk, Dharmawangsa Square, Darwis Triadi School of Photography, Emporium Mall Pluit, Pluit Village, Cilandak Town Square, Mal Kuningan City, Pondok Indah Mal II, Mal Kelapa Gading I dan Mal Kelapa Gading II.

Apa sih yang membuat booth, posko, dan markas Teman Ahok terus dijubeli para warga pendaftar ulang? Jelas salah satu penyebabnya adalah mereka percaya kepada Ahok selama dua tahun memimpin Jakarta. “Hujan lebat pun tidak tidak bikin banjir, ini luar biasa,” kata Hasanudin Abdurakhman, selebritas Facebook yang memiliki follower hampir 29 ribu orang ini menuturkan alasannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain karena percaya Ahok, faktor Teman Ahok juga menjadi alasan khusus orang memberikan dukungan. Kira-kira apa yang membuat mereka rela berbondong-bondong mendatangi posko Teman Ahok, booth, dan markasnya untuk didata ulang

  1. Teman Ahok diinisiasi anak muda.

Para pendiri Teman Ahok berjumlah lima orang yang berusia 23-25 tahun. Mereka adalah Amalia Ayuningtyas, Singgih Widiyastono, Aditya Yogi Prabowo, Muhammad Fathony, dan Richard Haris Purwasaputra. Amalia, yang dikenal sebagai juru bicara Teman Ahok ini belum lama lulus dari FISIP Universitas Indonesia. Ia rela meninggalkan pekerjaannya sebagai Account Executive sebuah perusahaan media di Jakarta. Yang termuda, Singgih Widiyastono, 23 tahun, masih kuliah di Universitas Pamulang.

Wajah segar dan bersemangat muda ini menimbulkan simpati dari berbagai pihak untuk membantu Teman Ahok. “Saya terharu mereka rela mati-matian bekerja kadang sampai lupa makan saking banyaknya antrean untuk didata ulang,” kata Andrea Lina, 59 tahun, ibu rumah tangga yang sudah dua pekan ini rela berjaga tanpa dibayar di booth. “Bergaul bersama mereka, saya tertulari energi positif anak muda.”

  1. Perlawanan melawan para gajah politik

Pendiri Teman Ahok yang berusia 23-25 tahun, tentu masih hijau dalam berpolitik. Penantang mereka adalah orang-orang yang cukup mumpuni dalam dunia perpolitikan. Relawan Teman Ahok pun, kebanyakan anak-anak muda yang belum banyak tanggungan hidup. Tapi justru mereka berhadapan dengan para gajah politik ini, simpati untuk Teman Ahok deras mengalir. Walhasil dukungan untuk Ahok semakin banyak.

  1. Pencalonan independen

Keputusan Ahok untuk maju independen tanpa sokongan partai politik memang berisiko. Ia dihantam partai politik. Bahkan lucunya, Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 ini bisa menjadi ajang kemesraan partai-partai pendukung Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2014 dengan partai pendukung Prabowo Subianto, jika mereka masih getol mempertanyakan pencalonan Ahok dari jalur independen.

“Makanya kami bikin Teman Ahok karena cuma kita yang bisa temenin,” ujar Singgih Widiyastono. Mereka mengaku siap bertarung melawan partai politik yang sudah makan asam garam politik Indonesia.

“Tapi justru di sinilah, people power berbicara. Apalagi setelah melihat Teman Ahok berjibaku mengusung Ahok, kami bertekad membantu Teman Ahok habis-habisan,” kata Handoko, pengusaha kontainer yang ditemui di markas Teman Ahok pada Selasa, 15 Maret 2016. 

Ikuti tulisan menarik Istiqomatul Hayati lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler