x

Ilustrasi telepon seluler REUTERS/Dado Ruvic

Iklan

Redaksi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mengapa Generasi Milenial Percaya dengan Transaksi Online?

Keterikatan generasi millenial akan teknologi terlihat dari 84% responden yang menyatakan mereka tidak bisa meninggalkan rumah tanpa membawa ponsel mereka.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tulisan ini merupakan rilis dari Leo Burnett Indonesia -- Redaksi

Saat ini begitu banyak aplikasi maupun situs yang membantu dan memanjakan  para penggunanya terutama generasi millenial dalam memberikan kemudahan melakukan transaksi secara online. Mulai dari e-banking, game online, tiket konser, hingga membeli gadget seharga puluhan juta rupiah. Kemenkominfo memperkirakan pada tahun 2016 ini transaksi e-commerce dapat mencapai 25 miliar dolar. Generasi millenial sebagai digital native sudah mulai terbiasa dan merasa nyaman dengan pengelolaan keuangan secara virtual. Hal tersebut selain didukung oleh tingkat pendidikan yang semakin baik dan juga tersedianya banyak informasi yang semakin mudah diakses baik melalui online maupun offline.

Hal senada juga ditemukan oleh survey online yang dilakukan oleh Facebook serta dilaksanakan oleh Crowd DNA dalam pengawasan Facebook, terhadap 1,000 respondennya yang berusia antara 13 sampai 24 tahun. Sebanyak 73% dari mereka memiliki ketertarikan tinggi terhadap perkembangan teknologi, dan 75% dari mereka merasa mengetahui teknologi lebih baik daripada orang tua mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keterikatan generasi millenial akan teknologi terlihat dari 84% responden yang menyatakan mereka tidak bisa meninggalkan rumah tanpa membawa ponsel mereka dan rata-rata dari mereka memiliki/menggunakan minimal 5 buah gadget termasuk smartphone, tablet, dekstop/laptop, game console dan TV.

Kecenderungan ini juga terlihat melalui tempat hang out millenial, di mana 55% dari mereka memilih melakukan hang out di dunia maya/online melebihi jumlah persentase hang out di shopping mall sebesar 47%, coffee shop/cafe sebesar 42% dan rumah makan siap saji/fast food sejumlah 39%.

Keterikatan mereka akan dunia teknologi juga ditunjang dengan tingkat kepercayaan mereka yang semakin baik terhadap aspek keamanan dalam bertransaksi secara elektronik.

Menurut riset berbasis media sosial lembaga independen Provetic, lebih dari 30% dari 7,809 perbincangan mengenai transfer uang melalui social media mengatakan bahwa mereka merasa fasilitas ini sangat membantu mereka.

“Telah terjadi perubahan kebiasaan terutama di kalangan millenial dalam menggunakan media online sebagai alat bertransaksi. Semakin banyak dari mereka merasa kemudahan fasilitas bertransaksi melalui media online sangat membantu kegiatan mereka sehari-hari,” ujar Iwan Setyawan, CEO Provetic yang melakukan riset berbasis media sosial tentang perilaku generasi milenial dan karakter mereka dalam hal keuangan.

Meningkatnya kualitas pendidikan telah banyak membantu generasi millenial untuk lebih memahami pentingnya keamanan digital dalam bertransaksi online. Ini juga dibantu dengan maraknya aplikasi mobile yang bermunculan dari instansi atau developer terpercaya semakin meningkatkan kepercayaan mereka akan keamanan transaksi secara digital.  Ini dapat terlihat dengan jelas pada meningkatnya penggunaan aplikasi Uber di kalangan millenial, mereka dapat dengan sukarela memasukkan data kartu kredit mereka demi memperoleh kenyamanan penggunaan aplikasi tersebut. Mereka memperhatikan legitimasi perusahaan penyedia aplikasi tersebut seperti alamat perusahaan dan juga tersedianya customer service yang dapat mereka hubungi jika ditemukan masalah.

“Kepercayaan generasi millenial terhadap aplikasi mobile biasanya didasarkan atas legitimasi asal usul perusahaan pembuat aplikasi tersebut. Faktor seperti alamat perusahaan, customer service yang bisa dihubungi juga membuat mereka merasa aman menggunakan aplikasi mobile” ucap Ina Herawati, Marketing Director Indomog.

“Namun, meskipun mereka bersedia memberikan data kepada aplikasi mobile, jika ada perubahan data, mereka masih belum banyak yang aware untuk mengupdate perubahan tersebut, dan sebagian lagi dari mereka masih belum bersedia untuk memberikan data mereka” tambah Ina.

Selain reputasi para penyedia aplikasi mobile referensi penggunaan aplikasi melalui media sosial ataupun orang-orang terpercaya juga menjadi alasan para generasi millenial mempercayai keamanan penggunaan aplikasi mobile untuk bertransaksi.

“Perkembangan e-commerce yang marak juga turut meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dalam bertransaksi online. Terlebih halnya bagi generasi millennial yang merupakan digital native dan pangsa pasar terbesar bagi e-commerce, tingkat keamanan situs online dan mobile app sangatlah penting bagi mereka. Biasanya mereka akan membaca komentar dari para pengguna mobile app yang bersangkutan sebelum memutuskan untuk mengunduhnya. Sehingga tingkat keamanan dan kenyamanan pengguna merupakan faktor penting bagi sebuah e-commerce.” Evi Andarini Public Relations Manager Bukalapak.com

Melalui data yang didapat dari Bukalapak.com, transaksi melalui online banking memiliki penetrasi sebesar 36% dari total transaksi perbankan. Ini menunjukkan bahwa potensi masyarakat Indonesia untuk bertransaksi online sudah cukup kuat.  Disisi lain, trend cashless transaction memiliki pertumbuhan yang cukup baik selama lima tahun ke belakang yaitu 23%. Kedua hal itu memberikan sinyal yang baik bagi yang ingin menjalankan bisnis online.

“Generasi Millenial adalah generasi yang kritis dan juga memiliki pengetahuan yang baik akan keamanan penggunaan aplikasi mobile dalam bertransaksi secara digital. Selain juga tentunya maraknya aplikasi mobile shopping baik dalam bentuk market place seperti tokopedia, bukalapak, elevenia maupun online retail shopping seperti Lazada dan Zalora semakin memperkuat keyakinan mereka akan keamanan penggunaan aplikasi dalam bertransaksi. Bagi generasi ini, sangatlah mudah untuk melakukan install dan unistall aplikasi mobile, tanpa perlu berpikir panjang. Mereka berani mencoba sesuatu yang baru,” ucap Yoris Sebastian, seorang pemasar kreatif dari OMG Consulting.

“Ketika generasi millenial menentukan pilihan penggunaan aplikasi mobile dalam bertransaksi, selain nama besar penyedia layanan mobile tersebut mereka sangat memperhatikan referensi keamanan penggunaannya dari social media dan juga teman-teman terdekatnya yang sudah lebih dahulu menggunakan dan menikmati fasilitas transaksi secara online” tambah Yoris.

Hal ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi para penyedia aplikasi mobile untuk menciptakan sistem keamanan bertransaksi yang terpercaya tanpa mengabaikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi bagi generasi millenial, sehingga aplikasi mobile ini akan bermanfaat dan memberikan banyak keuntungan bagi keseharian mereka, terutama dalam hal manajemen keuangan.

 

Heru Setiawan

Media Relations - Leo Burnett Indonesia

Ikuti tulisan menarik Redaksi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB