x

Iklan

Yudi Mahardika

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Gali Potensi Ekonomi Lorong Garden Makassar

Menurut Danny, begitu dia disapa, masyarakat yang bermukim di sekitar lorong harus memiliki daya saing ekonomi yang terus meningkat. Sehingga akan menjadi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemerintah dalam beberapa Paket Kebijakan Ekonomi konsen membenahi sektor riil dengan memberikan program-program khusus untuk pengembangan Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah. Namun bedanya, dalam paket ini disebutkan pengembangan UMKM ini ditujukan untuk skala ekspor yaitu Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (Kurbe).

Jika kita lihat penegasan orientasi UMKM skala ekspor, nampaknya pemerintah memang tengah bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan segala sumber daya yang dimiliki Indonesia, bukan tidak mungkin Indonesia, khususnya pelaku UMKM akan mendapat keuntungan dari event tersebut. Bukan cuma soal produksi, UMKM ini juga dituntut untuk kreatif dalam memunculkan inovasi agar produk yang dihasilkan lebih memiliki daya saing.

Banyak cara untuk mengembangkan UMKM ini, salah satunya yang dilakukan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto akan menjadikan pemukiman lorong sebagai tumpuan perekonomian rakyat. Lorong

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Danny, begitu dia disapa, masyarakat yang bermukim di sekitar lorong harus memiliki daya saing ekonomi yang terus meningkat. Sehingga akan menjadi penentu kemakmuran kota. Karenanya, selama dua tahun pemerintahaannya, sebagian besar fokus pembangunan diarahkan untuk penataan lorong kota.

Selain mengubah wajah lorong menjadi hijau dengan program Lorong Garden (Longgar), sesuai dengan visinya merestorasi nasib rakyat, Danny pun melakukan pembinaan usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM) yang diistilahkan sebagai Industri Anak Lorong.

"Kita terus kembangkan pembinaan UMKM, di lorong-lorong kita terdapat macam-macam jenis usaha dari kerajinan tangan hingga terakhir dengan program Longgar dengan tanaman produktif yang akan membawa manfaat secara ekonomis bagi warga di tempat itu," jelas Danny seperti dikutip Rmol.co

Dia menjelaskan, untuk menunjang Badan Usaha Lorong (BULO) akan mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Jika semua jenis usaha di sekitar 7.500 lorong di Makassar menyatu, maka akan menjadi pergerakan ekonomi mikro berbasis lorong yang akan menopang pertumbuhan ekonomi warga Makassar.

Konsep Danny tersebut mendapat apresiasi dari akademisi Prof. Muh. Asdar. Menurutnya, Danny adalah harapan masyarakat Makassar sehingga program-program yang dicetuskannya harus berlanjut. "Daya pikat Makassar saat ini sangat bagus, dulu problem utama kita adalah ruang yang sempit karena sebagian besar masyarakat Makassar ada di lorong. Persoalan-persoalan perkotaan pun kebanyakan tumbuh dari lorong," beber Asdar.

Ikuti tulisan menarik Yudi Mahardika lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler