x

Iklan

luviana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mari Belajar Literasi Media, Mulai dari Sekolah

Belajar literasi media di sekolah dan berkunjung ke Tempo

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Andika, anak laki-laki berseragam putih dan bercelana kotak-kotak itu tampak serius memegang recorder dan merekam aktivitas percakapan selama kunjungan berlangsung. Ia tak sendiri, anak-anak lain juga melakukannya.

Fiqha, Andiko juga anak lain. Mereka serius mendengarkan paparan dalam program kunjungan media yang digagas SMP Surya Bangsa  bersama komite sekolah di Majalah Tempo, pada Selasa 30 Agustus 2016 lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hari itu, Kantor Majalah Tempo di Palmerah tampak riuh oleh kedatangan anak-anak, siswa-siswi SMP Surya Bangsa, Ciledug, Tangerang. Setelah mendapatkan pelajaran soal sejarah media di sekolah dan bagaimana menggunakannya, para siswa kemudian diajak datang ke kantor redaksi Tempo. Mereka melihat proses secara langsung bagaimana para jurnalis bekerja.

Salah satu redaktur Tempo, Jajang Jamaludin yang menerima kunjungan ini. Ia ditemani mas Ade Subrata. Berbaju batik coklat, Jajang keluar dari meja redaksi. Sore itu, menerangkan soal sejarah Tempo, bagaimana mereka bekerja selama ini, melakukan peliputan hingga merangkai menjadi sebuah berita.

Hujan deras di luar yang membuat ruang pertemuan berubah menjadi dingin, tak membuat para siswa mengalihkan perhatiannya. Mereka tak beranjak dari kursi merah, sesekali menghadap layar dan berdiskusi.

“Melakukan peliputan di lapangan adalah cara jurnalis untuk mendapatkan informasi, selain itu melakukan riset dari buku, penelitian-penelitian atau dari internet untuk menambah kedalaman,” kata Jajang Jamaludin.

Pertanyaan siswa-siswi ini bermacam-macam, beragam, sedikit diselingi keingintahuan mereka. Seperti pertanyaan yang ditujukan pada Jajang Jamaludin.

“Mengapa dulu ingin menjadi jurnalis?”

Atau pertanyaan siswa lain,” Berapa lama jam kerja jurnalis?”

“Apakah pekerjaan jurnalis ini merupakan pekerjaan sendiri atau merupakan pekerjaan tim?”

“Apakah pernah mendapat tekanan dari pihak-pihak tertentu ketika melakukan peliputan dan menulis?”

Sore itu semakin hangat rasanya ketika ada sejumlah redaktur majalah AHA! Aku Tahu, yang merupakan majalah anak-anak Tempo, menerangkan bagaimana mereka bekerja sebagai jurnalis yang menyedikan informasi dan pengetahuan khusus untuk anak-anak.

“Kami melakukan riset dan bekerja dalam tim untuk sama-sama menentukan topik,” kata Andry Triyanto dari AHA!

 

Berkeliling ke Redaksi dan Percetakan

Setelah berkeliling ke ruang redaksi Majalah Tempo, Koran Tempo dan AHA!, para siswa lalu masuk ke ruang percetakan. Mereka bertemu banyak jurnalis, awak redaksi dan staff percetakan. Mereka menjadi tahu bagaimana kerja keras para wartawan dan tim redaksi dalam mencari berita dan kemudian menuliskannya.

Maksum Zakaria, kepala Sekolah SMP Surya Bangsa Ciledug, mengatakan bahwa sebelumnya siswa sudah mendapatkan pelajaran tambahan soal sejarah media dan penggunaan media serta macam-macam bentuk media. Ada media cetak, radio, Televisi dan kemudian internet. Pelajaran tambahan ini untuk pengkayaan informasi anak-anak tentang bagaimana menggunakan media dan bagaimana mereka belajar literasi media. Literasi media merupakan pendidikan agar masyarakat tahu tentang media dan bagaimana menggunakan media secara bijak.  

Maka dalam kunjungan kali ini, mereka lalu diminta untuk merekam percakapan dan dialog selama kunjungan. Untuk nanti setelah kunjungan, para siswa menulis hasil kunjungan dan dipresentasikan di sekolah.

Beberapa siswa menyatakan ini merupakan kunjungan yang sangat menarik karena mereka menjadi tahu proses yang selama ini dilakukan oleh media.

“Siapakah yang bercita-cita menjadi jurnalis?,” begitu pertanyaan dari pengurus komite sekolah.

Para siswapun menjawab,” Bolehkah kami magang dulu atau menulis dulu untuk tahu lebih banyak lagi bagaimana suka-duka menjadi jurnalis?,” kata salah satu siswa.

Ruangan sore itu riuh dengan banyak tanggapan dan pertanyaan lain. Baru kali ini Tempo mendapat kunjungan dari siswa-siswa sekolah. Biasanya mereka menerima para mahasiswa dan masyarakat dari berbagai instansi/ lembaga. Maka wajar jiika banyak pertanyaan kemudian meluncur dari anak-anak yang baru belajar soal literasi media, dan sudah memulainya dari sekolah.

Selain berkunjung ke Tempo, siswa-siswi SD Surya Bangsa Ciledug Tangerang pada hari itu juga melakukan kunjungan ke PT. Telkom di Kebon Sirih, Jakarta. Disana mereka melihat bagaimana Telkom selama ini bekerja untuk jaringan komunikasi dan  informasi di Indonesia.

(Kunjungan SMP Surya Bangsa Ciledug, Tangerang ke Redaksi Tempo di Palmerah, Jakarta. Foto: Vinalin Wijaya)

 

 

*Luviana, Bekerja sebagai Jurnalis dan Dosen Pengajar di Jakarta. Pengurus Komite Sekolah Surya Bangsa, Ciledug, Tangerang.

Ikuti tulisan menarik luviana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler