x

Iklan

jefri hidayat

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tentara Ingusan Itu Telah Menjadi Kuda Hitam

Ketika nama Agus Yudhoyono dicalonkan, banyak yang meragukan. Apakah mampu bersaing dengan incumbent untuk merebut kursi nomor satu DKI Jakarta.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ketika nama Agus Yudhoyono dicalonkan, banyak yang meragukan. Apakah mampu bersaing dengan incumbent Basuki Tjahaya Purnama untuk merebut kursi nomor satu DKI Jakarta. Bahkan ada pula pengamat senior yang menyebut Agus sebagai tentara ingusan. Hari ini keraguan itu mendadak sirna. Agus menjadi kuda hitam dalam Pilgub Jakarta. 

Nasib dipengaruhi usaha manusia, tapi takdir hidup Allah yang menentukan. Dalam perjalanan proses demokrasi pemilihan kepala daerah Jakarta ini siapa yang menyangka sebelumnya bahwa Ahok akan ‘terpeleset lidah’ dia menyebut surat Al Maidah dalam pidatonya di Kepulau Seribu beberapa waktu lalu. Pidato tersebut berujung gaduh tanpa henti hingga sekarang.

Kontroversi Al Maidah berujung dengan penolakan warga atas kehadiran Ahok untuk bersosialisasi yang berimbas sangat buruk terhadap elektabilitas Basuki. Gaduh yang kian membesar itu menggerus tingkat keterpilihan mantan Bupati Bangka Belitung Timur itu.  Hal itu tercermin dalam survey oleh lembaga yang dirilis beberapa hari lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lingkaran Survey Indonesia (LSI) menyebut elektabilitas Ahok hanya 24,6 persen atau turun sekitar 6 persen dari survey sebelumnya. Angka yang sangat kecil untuk ukuran incumbent. Belum pernah terfikirkan oleh pengamat dan analisis sebelumnya.

Tak jauh berbeda dengan LSI, lembaga Riset Indocon juga merilis hasil jajak pendapat yang menempatkan pasangan Basuki Tjahaya Purnama-Djarot Saiful Hidayat di posisi yang mencemaskan. Menurut Indocon  elektabilitas Basuki   30 persen terpaut empat persen dari pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni.

Yang lebih mengejutkan lagi adalah hasil riset Lembaga Konsultan Politik Indonesia yang menempatkan Agus Yudhoyono di peringkat pertama dengan tingkat keterpilihan Agus sebesar 30 persen. Di posisi kedua bertenger pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dengan angka 28 persen. Yang mengagetkan pasangan Basuki-Djarot berada diurutan paling buncit.

Hasil survey LKPI tersebut menjadi sejarah Pilkada Indonesia dimana baru kali ini incumbent berada di urutan terakhir.  Kasus kontroversi Al Maidah menjadi beban berat bagi pasangan Basuki-Djarot Saiful Hidayat yang mempengaruhi presepsi pemilih.

Hasil rilis berbagai lembaga survey tersebut membungkam pendapat pengamat. Agus yang sebelumnya dikatakan sebagai tentara ingusan menjelma menjadi sebuah kekuatan besar yang mengancam kekuasaan Basuki. Agus telah menjadi kuda hitam dalam pertarungan politik paling menarik se Indonesia ini.

Tampilan yang menarik membuat sosok Agus menjadi penantang terberat Basuki. Mungkin sudah menjadi takdir Agus sebagai penerus jejak Bapaknya yang sukses memimpin Indonesia dua priode. Tak terdengar lagi istilah tentara ingusan. Dan mungkin sebentar lagi Agus akan membungkam pendapat pengamat ketika dia keluar sebagai pemennag Pilgub Jakarta. Jalan itu sudah terbuka lebar. Allah kuasa, makhluk tak kuasa.

 

Ikuti tulisan menarik jefri hidayat lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu