x

Iklan

Syarifuddin Abdullah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Serangan Truk di Berlin

Serangan dengan truk terhadap Pasar Natal di Berlin menewaskan 12 orang dan mencedrai 48 orang. Mirip dengan serangan di Nice Perancis pada Juli 2016.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada Senin petang, 19 Desember 2016, sekitar pukul 20:02 Waktu Berlin (bertepatan Selasa 20 Desember 2016, pukul 02.02 dinihari WIB), sebuah truk bernomor polisi Polandia, meluncur kencang menuju kerumunan pengunjung pasar Natal di Breitscheidplatz, Berlin. Warga Jerman memang punya tradisi membuka pasar tidak permanan yang populer dengan sebutan Pasar Natal. Untuk tahun 2016, dibuka sekitar 2.500 pasar Natal di seluruh wilayah Jerman, dan 100 pasar di antaranya ada di Kota Berlin.

Dan serangan truk Berlin, dari segi modus, mirip dengan serangan serupa menjelang Hari National Perancis (Bastille Day) di Kota Nice pada Juli 2016, ketika sebuah truk menggilas para pejalan kaki di sepanjang English Avenue, yang menewaskan 86 orang dan melukai lebih dari 400 orang. Supir bus kemudian diidentifikasi bernama MohamedSalmene Lahouaiej-Bouhlel, warga asal Tunisia kelahiran 3 Januari 1985.

Namun ada beberapa catatan menarik dan sebagian simpang siur terkait serangan truk di Berlin:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertama, truk meluncur ke arah kerumunan Pasar Natal, tanpa menyalakan lampu peringatan. Dari sini kemudian muncul spekulasi bahwa kejadian itu lebih cenderung sebagai serangan yang disengaja, bukan sekedar kecelakaan biasa.

Kedua, terkait dengan supir bus, ada kemungkinan masih bebas. Kepolisian Jerman sempat menangkap seorang peminta suaka asal Pakistan pada 19 Desember 2016. Tapi kemudian dibebaskan kembali pada 20 Desember 2016, atas perintah Kejaksaan Federal Jerman, karena tidak ada bukti bahwa warga Pakistan itu adalah supir truk.

Ketiga, beberapa spekulasi menyebutkan, warga Polandia yang ditemukan tewas di TKP diduga kuat sebagai supir truk yang asli. Dari sini kemudian muncul spekulasi bahwa ada kemungkinan truk itu dibajak, dan supirnya dipaksa untuk menabrakkan truknya ke tempat kerumunan warga pengunjung Pasar Natal.

Keempat, truk yang bernopol Polandia diduga dicuri dari parkiran truk. Kantor Berita Italia, Ansa memberitakan, truk tersebut berangkat dari Italia pada Jumat (16 Desember 2016), menyeberang perbatasan ke Austria, kemudian ke Jerman. Stasiun televisi lokal sempat mewawancarai pemilik truk yang menegaskan, supir truk adalah familinya. Namun dirinya tidak terlibat dalam serangan truk itu.

Kelima, kurang dari 24 jam kemudian, tepatnya pada Selasa, 20 Desember 2016, Amaq News Agency, sebuah kantor berita online yang selama dikenal berafiliasi ke Islamic State (IS), melalui akunnya di Telegram, mengklaim bertanggung jawab atas serangan truk Berlin: “Pelaku penggilasan dengan truk terhadap sebuah pasar di Berlin adalah kombatan Islamic State. Aksi itu dilakukan sebagai respon atas seruan IS pusat agar para kombatan di seluruh dunia menyerang negara-negara yang terlibat aktif dalam koalisi global memerangi teror”.

Tapi seperti lazimnya, klaim seperti ini sulit dikonfirmasi kebenarannya. Namun berdasarkan pengamatan sejak dua tahun terakhir, biasanya Amaq News Agency mengklaim setiap serangan dalam tempo kurang dari 24 jam, bila serangan itu benar dilakukan kombatannya.

Keenam, serangan truk Berlin menjadi menarik karena waktunya hanya selisih beberapa jam dari kasus penembakan Dubes Rusia di Ankara Turki. Bedanya, IS belum mengklaim aksi penembakan Dubes Rusia.

Apapun itu, dari waktu ke waktu, model dan bentuk serangan teror terus beimprovisasi sesuai dengan sumber daya yang dimiliki para pelakunya. Dan jika benar bahwa truk itu dibajak, dan supirnya dipaksa untuk menabrakkan truknya ke tempat kerumunan warga di Pasar Natal, maka dari segi modus, sebenarnya mirip juga dengan serangan pesawat 9/11, yang pesawatnya dibajak kemudian ditabrakkan ke Menara Kembar New York. Bedanya hanya skala dan jumlah korbannya saja.

Sumber foto ilustrasi: http://www.aljazeera.net/news/international/2016/12/20/

Syarifuddin Abdullah | Rabu, 21 Desember 2016 / 22 Rabiul Awal 1438H

Ikuti tulisan menarik Syarifuddin Abdullah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

18 jam lalu

Terpopuler