Benteng Amurang - Buatan Portugis dan Spanyol

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Benteng Amurang di bangun oleh bangsa Portugis dan Spanyol di Kota Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara sebagai sarana pertahanan.

Benteng Amurang (Portugis), terletak di Kelurahan Uwuran Satu, Kota Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang dapat di tempuh sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Manado, ibukota Provinsi Sulawesi Utara dengan menggunakan angkutan darat.

Bangunan Benteng Portugis diperkirakan di dirikan pada tahun 1512 oleh bangsa Portugis yang ketika itu datang ke Amurang.                                                     

Benteng Portugis di bangun sebagai tempat pertahanan perang. Karena itu di dalam benteng ada gudang penyimpanan peralatan militer seperti senjata (meriam), barak-barak penginapan, dan kapel (gereja kecil) sebagai rumah ibadah.

Kapel (gereja kecil) letaknya diperkirakan berada tepat di bawah altar Gereja GMIM Sentrum Syalom Amurang berdekatan dengan Benteng Portugis yang sekarang hanya tersisa beberapa bagian yang utuh.

Kemudian menyusul datang bangsa Spanyol yang mendarat di perairan Mobongo, Kawangkoan Bawah, Amurang lalu mendirikan juga benteng yang di namai New Spain.

Sebagaimana Benteng Portugis, Benteng New Spain juga di bangun untuk pertahanan di lengkapi kediaman para serdadu serta kapel (gereja kecil) yang sekarang telah di dirikan Gereja GMIM Imanuel Kawangkoan Bawah.

Di sekitar gedung Gereja GMIM Imanuel Kawangkoan bawah, terdapat kuburan orang Spanyol yang meninggal kala itu.

Masyarakat Kawangkoan Bawah meyakini, bahwa didalam benteng tersebut banyak tersimpan mata uang kuno dan emas. Pintu baja menuju ruang bawah tanah di bagian tengah dan jalan-jalan ke ruang-ruang lain yang masih tergembok, telah tertimbuh reruntuhan bangunan dan tanah.

Baik Benteng Portugis maupun Benteng Spanyol telah dibongkar pada masa Gubernur Jenderal Herman Daendels (1807 - 1815). Pembongkaran terakhir di lakukan pada masa Pemerintahan Jepang.

Merupakan cagar budaya sebagai tempat wisata budaya, wisata sejarah, dan wisata kepurbakalaan dengan obyek kunjungan wisata, yaitu sisa-sisa bangunan Benteng Amurang (Portugis).

Bagikan Artikel Ini
img-content
N Raymond Frs

Seorang Amtenar Pemerhati Pariwisata Daerah Sulawesi Utara

0 Pengikut

img-content

Kegiatan Usaha Hiburan dan Rekreasi Pariwisata

Selasa, 15 Oktober 2019 18:10 WIB
img-content

Akses Ke Wilayah Kepulauan Sulawesi Utara

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler