x

Iklan

dodik suwarno

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Perjalanan ekstrim dan eksotis iringi tinjau lokasi TMMD

dodik suwarno

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kediri. Dari rencana penyelenggaraan TMMD ke 103, Dandim Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno bersama Pasi Ter Kodim Kediri Kapten Inf Warsito, Danramil Mojo Kapten Inf Mujiono ,Camat Mojo Sukemi, Kabid infrastruktur dan pengembangan wilayah Pemkab Kediri Agus Sugiarta serta David Chandranegara, Edwin S. dan Imam Malik ketiganya dari Bapeda Kediri, memutuskan untuk melakoni perjalanan dari titik 0 km menuju titik akhir objek TMMD yang berada di Desa Blimbing Kecamatan Mojo, kamis (29/03/2018)

 

Rute yang ditempuh menuju lokasi TMMD tidaklah semudah membalik telapak tangan, dari jurang yang berketinggian hingga 50 meter, tebing yang curam dan rawan longsor, hingga jalan yang masih perawan dari sentuhan pembangunan, terpaksa harus ditempuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

“Berdasarkan hitungan dari pihak kami, objek pembangunan nantinya memiliki panjang hingga 1,5 km dan lebar 4 meter. Tidak mudah membangun jalan di lokasi ini. Selain berhadapan dengan kondisi alam, kemungkinan terburuk juga harus dilewati, yaitu tanah longsor,” ungkap Agus Sugiarta.

 

Menurut Sukemi, sebagian besar jalan yang bakal menjadi objek TMMD, belum tersentuh pembangunan alias masih perawan, dan statusnya hanya jalan setapak. Apabila musim hujan tiba, jalur ini menjadi kendala utama bagi warga, karena akses jalan yang mengarah ke kawasan Gunung Wilis ini sangat sulit dilewati.

 

“Tebing yang ada di sebelah badan jalan, rata-rata berketinggian 5 hingga 10 meter, tetapi ada yang lebih dan itu rawan kalau musim hujan. Jurang yang sejajar dengan jalan memiliki kedalaman rata-rata 10 hingga 30 meter, tapi ada yang sekitar 50 meter. Sangat sulit pembangunan bisa menjangkau tempat ini, karena lokasinya sangat berat,” ungkapnya.

 

Sementara itu,  Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno merasakan situasi yang sangat jauh berbeda dibandingkan didaerah perkotaan. Selain lokasinya yang ekstrim, pemandangan yang eksotis dari Gunung Wilis sangat terlihat jelas. Kondisi siang hari tidak terasa panas, justru udara sejuk sangat terasa. 

 

“Saat ini, satu-satunya jenis transportasi yang bisa masuk ke objek TMMD dari awal sampai akhir, cuma sepeda motor jenis trail. Kalau jenis lainnya, hanya bisa masuk ke titik 0 km hingga ratusan meter, tetapi hingga titik akhir, hanya jenis trail yang bisa menembusnya,” ujarnya.

Ikuti tulisan menarik dodik suwarno lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

9 jam lalu

Terpopuler