x

Iklan

Arthuro Sandoval

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

4 Cara Aman Sebelum Berinvestasi

Dalam dunia keuangan tentu risiko investasi harus diperhatikan para investor sebelum mengambil keputusan agar tidak mengalami kerugian.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam dunia keuangan tentu resiko investasi harus diperhatikan para investor sebelum mengambil keputusan agar tidak mengalami kerugian.

Pengertian resiko investasi juga perlu dipelajari dan dipahami para penanam modal agar investor tidak merasa tertipu dan yakin dengan ‘untung-rugi’ saat memilih jenis usaha yang kan diinvest kemudian dapat mengambil hikmah dari usaha yg dijalankan.

Untuk Teknis dari manajemen resiko investasi akan kita bahas dibawah nanti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain pemahaman resiko investasi, Tahapan berinvestasi juga dapat diketahui dari lembaga keuangan yang investor pilih.

Untuk itu tanyakanlah tahapan tahapan berinvestasi sebelum anda mengucurkan dana.

Salah satu jenis investasi yang menarik untuk dilirik para investor adalah peer-to-peer….

Berbeda dengan cara pembiayaan tradisional, Peer-to-peer (P2P) lendingmenggunakan teknologi lending marketplace dan scoring. Yang dengannya investasi resiko menjadi terukur dan bagus bagi investor.

Dana yang nantinya telah dikumpulkan akan disalurkan untuk para pengusaha mikro dan UKM yang memerlukan pembiayaan dengan para investor yang ingin mendanai usaha tersebut.

Investor yang telah menanamkan dananya dengan sistem peer-to-peer lending tidak perlu khawatir akan resiko investasi. Karena nantinya para investor akan mendapatkan imbal hasil yang sesuai berdasarkan pertimbangan profil resiko investasi.

Berikut ini kami himpun 4 cara meminimalkan resiko investasi yang simple dan menguntungkan:

1. Mulai berinvestasi dengan modal yang minim

Bila anda merasa takut akan resiko investasi untuk menanamkan modal yang besar, sebaiknya mulailah dengan dana yang minim terlebih dahulu. Nantinya, bila anda telah berhasil mendapatkan untung dari modal awal, perlahan anda mulai bisa menambahkan modal anda untuk berinvestasi.

Dengan tahap investasi seperti itu, akan meminimalisir resiko investasi berupa kegagalan.

Salah satu contoh perusahaan yang menerapkan peer-to-peer lending yang bisa anda coba untuk berivestasi namun dengan dana terbatas adalah Amartha.

Di Amartha, dengan minimum investasi sebesar tiga juta rupiah (IDR 3.000.000), anda sudah bisa melakukan investasi tanpa perlu mengkhawatirkan resiko investasi yang besar.

Keuntungan yang ditawarkan pun cukup besar dibandingkan anda menabung dan mendepositokan dana di bank, yaitu sebesar 10 hingga 20 persen setahun yang diberikan amartha.

2. Pilih perusahaan investasi yang aman dengan sistem tanggung renteng (Group Lending)

Bila ingin menanamkan uang anda untuk berinvestasi, tidak ada salahnya mencari lembaga penyalur yang dapat dipercaya. Cari tahu dulu profil perusahaan, tahap investasi, resiko investasi, dan keuntungan yang akan didapat.

Demi menjawab keinginan para investor agar dana yang diinvestasikan aman, Amartha memberlakukan sistem tanggung renteng/Group Lending bagi para peminjam modal. Dengan sistem ini terbukti Amartha tidak penah ada masalah gagal bayar dari para peminjam.

Tanggung renteng sendiri merupakan sistem pembayaran melalui kelompok di mana para anggota diwajibkan secara kolektif turut bertanggung jawab untuk membayar angsuran anggota lain yang gagal bayar dalam kelompok Anda.

Selain itu dengan menanamkan modal di Amartha, tahap investasi anda tidak hanya menguntungkan bagi anda sendiri, tapi juga anda telah membantu dan mendorong usaha UKM di pedesaan yang dilakoni para ibu ibu yang mendapatkan bantuan modal dari Amartha.

3. Melihat portfolio perusahaan investasi

Dalam berinvestasi anda diharapkan jangan gegabah. Perlu kesabaran dan ketelitian dalam menjalaninya. Strategi yang bisa Anda lakukan dengan melihat portofolio perusahaan investasi dan menyusun tahap investasi.

Bagaimana pun dalam menanamkan modal perlu mengetahui seluk beluk dari model investasi yang akan anda jalani.

pinjaman gagal bayar ditekan hingga 0%

Sebagai perusahaan Peer to peer lending, Amartha memiliki portofolio perusahaan investasi yang baik. Dengan total pinjaman hingga 30 milyar rupiah, dan 20 ribu anggota, tingkat kegagalan pengembalian dari para peminjam sebesar 0 persen selama lima tahun.

Melalui platform peer to peer lending yang dijalankan Amartha, para investor akan diberikan pembelajaran untuk menyusun tahap investasi, seperti: melihat proyeksi margin untuk investor yang ditawarkan peminjam, hingga transparansi anggaran.

4. Mempelajari jenis jenis resiko investasi

Bagi investor, besar kecil resiko investasi tentu menjadi pertimbangan dan telah mempersiapkan diri untuk hal ini.

Jenis resiko dalam berinvestasi yang dibedakan menjadi sistemik dan non-sistemik

Meski demikian, tidak ada salahnya anda mempelajari ilmu dasar dari berinvestasi, seperti; kalkulasi untung rugi, model investasi, hingga model bisnis tempat anda akan menanam dana investasi serta tujuan investasi yang akan anda lakukan.

Hal ini sangat penting agar anda paham resiko dari investasi yang anda pilih dan bagaimana cara mengatasinya. Ketidakpastian akan tingkat penghasilan merupakan salah satu inti dari investasi.

Pengertian Resiko dalam berinvestasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu systematic risk dan unsystematic risk.

Systematic risk merupakan jenis resiko yang secara sunnatullah selalu ada dan tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi serta dipengaruhi oleh market risk.

Contohnya, bunga (interest rate risk), kenaikan inflasi, ataupun trend pasar.

Sedangkan unsystematic risk adalah jenis resiko berinvestasi yang masih dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi dan pemanfaatan portfolio.

unsystematic risk atau resiko non-sistemik umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada dalam business risk dan financial risk hingga operasional risk. Contohnya adalah siko investasisiko karna faktor politik di negara tertentu.

Meskipun investasi terkesan mudah dijalankan oleh orang awam, namun investasi memerlukan kesabaran jangka panjang sehingga dibutuhkan pemahaman fiqh dalam berinvestasi dan keputusan keputusan yang tepat dari para investor.

Anda bisa mempelajarinya dari kawan yang telah terlebih dahulu melakukan investasi.

Belajar dari internet atau berkonsultasi ke Peer-to-Peer Lending untuk Ekonomi Inkusif juga bisa menjadi pilihan mudah untuk mengetahui tahap investasi yang baik dan benar demi mencegah resiko investasi yang tidak diinginkan.

Artikel ini diambil dari 4 Tahap Manajemen Resiko Investasi yang Simple dan Menguntungkan

Ikuti tulisan menarik Arthuro Sandoval lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu