Ketum DPP GMNI: Pernyataan Bambang Widjojanto Menyesatkan Publik

Senin, 27 Mei 2019 18:30 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam proses pendaftaran sengketa ke MK, Bambang yang akrab disapa BW mengeluarkan pernyataan yang kontroversial

BPN Prabowo-Sandiaga yang didampingi 8 pengacara akhirnya mengajukan sengketa Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Tim hukum ini dipimpin langsung oleh Bambang Widjojanto. Namun dalam proses pendaftaran sengketa ke MK, Bambang yang akrab disapa BW mengeluarkan pernyataan yang kontroversial bahwa dirinya merasa dihambat atau diblokade. Dia merasa kesulitan untuk sampai ke MK untuk mendaftarkan gugatan tersebut.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum DPP GMNI Robaytullah Kusuma Jaya menyatakan bahwa pernyataan semacam itu seharusnya tak perlu keluar dari mulut seorang advokat yang bertugas secara professional mendampingi penggugat. Pernyataan Bambang menurut Robaytullah justru membuat situasi semakin keruh dan menyesatkan opini publik.

“Seharusnya tidak perlu diopinikan semacam itu. Blokade itu dampak dari demo kemarin. Bukan bentuk kesengajaan. Itu opini yang menyesatkan dan bertujuan memperkeruh suasana”, ungkap Ketua Umum DPP GMNI

Selain merasa dihambat, Bambang Widjojanto (BW) juga menyinggung soal rezim korup saat mendaftarkan gugatan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut Robaytullah, perkara korupsi tidak ada kaitannya dengan sengketa Pilpres yang sedang ditangani BW. Ketum DPP GMNI Robaytullah pun sekali lagi menghimbau agar tim pengacara Prabowo-Sandi untuk tidak membangun opini yang bukan-bukan, tidak menyesatkan opini publik dan fokus untuk menangani sengketa pemilu.

“Tidak perlu membangun opini yang bukan-bukan. Perkara korupsi tidak ada kaitannya dengan Pemilu. Fokus saja menangani perkara Pilpres yang sudah dimandatkan” tegas Robaytullah

Robaytullah juga menyesalkan dengan perilaku BW akhir-akhir ini. Sosok yang dulu dikenal sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini justru melakukan tindakan kontroversial yang dapat mengorbankan integritasnya akibat masuk dalam pusaran kompetisi politik. Pernyataan ini dapat mengurangi sifat negarawan dalam diri BW.

“Sangat disesalkan beliau menyampaikan pernyataan kontroversial semacam itu. Seharusnya tidak perlu masuk dalam kompetisi politik seperti sekarang ini. Beliau seharusnya memposisikan diri layaknya negarawan”, tutup Ketum DPP GMNI Robaytullah Kusuma Jaya

Bagikan Artikel Ini
img-content
DPP GMNI

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
Lihat semua