Siapa Dalang Naik Turun Harga Padi

Senin, 1 Juli 2019 12:49 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di musim hujan sawah panen padi dengan hasil maksimal, lebih banyak dari musim kemarau tapi sayangnya harga padi anjlok.

Panen musim hujan

Saat ada acara Talk Show di salah satu stasiun Televisi swasta dengan tema ekonomi nasional, salah satu narasumbernya mengatakan bahwa harga padi Rp 4.500/Kg sudah termasuk harga yang mahal bagi petani padi, dan sudah menguntungkan bagi para petani padi Indonesia.

Jadi begini, memang harga itu setahu saya sudah berjalan lama dikalangan jual beli gabah dari petani oleh tengkulak, karena saya adalah menantu seorang petani jadi tahu harganya bahkan melihat sendiri didepan mata. Tapi kita bandingkan berapa biaya menanam padi serta proses menanam dan perawatan pertumbuhan. Apalagi kalau musim kemarau tidak ada air jadi lebih banyak biaya untuk sedot air memakai pompa air yang berbahan bakar BBM.

Panen

Saya pernah punya kenalan dengan seseorang yang punya perusahaan swasta bidang pengilingan padi menjadi beras, dan perusahan beliau punya merk kemasan berasnya sendiri dan sudah kerja sama dengan agen beras untuk proses penjualanya, Karena latar belakang keluarga saya seorang petani maka saya berniat ingin kerja sama, apakah mau membeli padi dari keluarga kami. Sebetulnya baik orang seperti itu, suatu saat kita butuh kerjasama dalam jual beli padi, yang penting dari sudut pandang siapa kita melihatnya, Insya Allah Jujur tanpa mau pakai calo dalam proses jual beli padi, ada uang ada barang.

Saya berniat mengajak bisnis jual beli padi dengan beliau, karena perusahaanya biasanya membeli padi dengan harga 7.500/Kg. Beliau menawarkan ke saya dengan harga segitu, Cuma sayangnya target beliau sekali angkut minimal 20 Ton sementara sawah saya tidak sampai menghasilkan 20 Ton saat panen, aduh biyung gagal maning ini bisnis.

Kalau memang mau di target 20 Ton saya usahakan untuk mencari padinya sampai ketentuan yang diinginkan, ada banyak saudara saya kok yang juga petani padi jadi hasil padinya kita gabung agar target terpenuhi, Tapi lagi lagi terdapat kendala, perudahaan mereka takut dengan adanya calo padi di daerah saya nanti di kira melangkahi gerakan calo senior di daerah itu, karena kalau kita jual ke perusahaan dia tanpa melewati calo padi, perusahaan tidak mau pakai calo dalam jual beli padi, otomatis calo merasa dirugikan karena tidak bisa ambil untung di transaksi tersebut.

Semua itu hanya mimpi saya saja yang ingin menjadi juragan padi banyak punya kenalan tapi selalu gagal dalam memanfaatkanya kerjasama, apakah ini takdir harga padi hasil dari keluarga kami harus terus dihargai 4.500/Kilogram, Apakah selamanya kita akan di tindas oleh tengkulak yang membeli seenaknya saja, padi hasil kita panasan menyemprot hama, membersihkan rumput liar, memberi pupuk siang bolong cuaca panas.

Sebagai aktivis saya harus berubah mulai diri sendiri, saya tidak mau di tindas dengan harga seperti ini terus oleh para tengkulak, Saya harus mencari cara bagaimana ketika tengkulak menindas, saya harus punya cara lain agar bisa menjual padi hasil panen.

Jadi saya tidak mau ketergantungan dengan orang yang selalu merugikan dengan mempermainkan harga, Insya Allah kalau saya sudah fokus lihat saja siap siap saya banyak musuh para tengkulak, hidup harus bisa berdiri dikaki sendiri tanpa ada tekanan dari pihak asing dan orang yang lebih berkuasa eee..aaa itu kata Pak Prabowo, Saya tidak takut kepada selain Allah SWT itu kata pak jokowi dalam pidatonya di debat calon presiden.

WaAllahu Alam

Adis Setiawan, Mahasiswa STIT Nusantara Tambun Bekasi

Bagikan Artikel Ini
img-content
Adis Setiawan

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler