x

B.J. Habibie di kantornya, Jakarta, 1982. Pada 1976, BJ Habibie menjadi pimpinan pertama dari PT Dirgantara Indonesia. Dok.TEMPO/Ed Zoelverdi

Iklan

Ratna Asri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 September 2019

Kamis, 12 September 2019 12:42 WIB

Sri Mulyani Punya IQ 157, Berapa Level Kecerdasan Habibie?

Habibie pernah dijuluki Mr Crack oleh koleganya karena temuannya mengenai keretakan bodi pesawat pada 1960-an.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Presiden ke-3  Bacharuddin Jusuf Habibie   wafat.  Indonesia berkabung....

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun  berduka dan mengenang Habibie.  "Jasanya dalam pengembangan industri strategis seperti pesawat terbang, kereta api, kapal laut, dan peralatan militer menjadi fondasi bagi Indonesia….," kata Sri Mulyani lewat Instagram pada Kamis 12 September 2019.

Ia mengunggah  beberapa foto dirinya bersama BJ Habibie. Sri Mulyani tak hanya mengenang Habibie yang ikut berkontribusi di bidang industri tetapi juga politik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baik Habibie maupun Sri Mulyani, merupakan tokoh yang cerdas, dan jagoan di bidangnya masing-masing.   Habibie menguasai industri penerbangan, terutama soal konstruksi pesawat terbang.  Sri Mulyani pintar dalam urusan ekonomi, bahkan pernah menjadi  direktur pelaksana Bank Dunia.

Ngomong-ngomong,  berapa level kecerdasan Sri Mulyani dan Habibie.  Media sering membeberkan intelligence quotient  (IQ) seorang tokoh, tapi sebenarnya para tokoh genius tidak pernah bisa dibandingkan karena memang tidak mungkin dilakukan tes bersama dengan alat ukur yang sama.

Sri Mulyani pernah mengungkapkan tes IQ nya saat SMA, ada pun Habibie diyakini memiliki tingkat kecerdasan yang jauh lebih tinggi.

Kecerdasan  Sri  Mulyani
Saat diwawancarai oleh Tempo pada  24 Mei 2010,  Sri Mulyani pernah mengungkapkan  hasil tes IQ–nya saat masih SMA. “ Kebetulan waktu pindahan (dari rumah dinas) saya buka-buka file lama. Saat ini saya menemukan dokumen tes IQ saya waktu SMA. Biasanya setelah lulus SMA mau masuk universitas kan kita ikut tes IQ untuk melihat bakat dan kecerdasan. Saya lihat skor IQ saya waktu itu 157, “tutur sri Mulyani

Sri Mulyani sendiri  saat itu enggak merasa pinter tuh. “ Biasa aja rasanya. Bahkan rapor saya rasanya angkanya tidak terlalu hebat-hebat amat. Jadi mungkin kebetulan saja,”

Skor IQ  Sri Mulyani jelas tergolong tinggi.  Tapi memang tidak bisa dijadikan patokan. Apalagi, dibandingkan tokoh-tokoh genius dunia.   Alat test bisa saja berbeda. Pelukis Rembrandt van Rijn dari Belanda, misalnya memiliki  IQ 155, pendiri Microsoft Bill Gates 160, fisikawan Albert Einstein 160.

Kejeniusan  Habibie
Kecerdasan Habibie  tidak diragukan lagi.   Habibie pernah dijuluki Mr Crack oleh koleganya  karena temuannya mengenai keretakan bodi pesawat pada 1960-an.  Ia bisa menghitung crack propagation on random sampai ke atom-atom pesawa.

Ketika itu teknologi pesawat terbang belum secanggih sekarang. Banyak titik rawan pada bodi pesawat seperti sambungan antara sayap dan badan pesawat setelah melakukan banyak penerbangan. Teori Habibie amat berguna untuk mengatasi hal itu.

Habibie juga memilik banyak paten di bidang teknologi.  Banyak media yang menyebut  ia merupakan salah satu pemilik IQ tertinggi di dunia.  Hanya, sejauh ini memang belum ada data yang valid.

Wartawan senior Parni Hadi, pernah menanyakan hal itu ke Habibie.   Jawabannya cukup mengejutkan. “Orang bilang apa saja terserah, yang jelas saya tidak pernah diukur IQ saya untuk itu," kata Parni Hadi di Jakarta, 11 September 2019,  ketika ditanya kenanganya  mengenai Habibie.

Menurut Parni, sebagai insinyur kelas wahid, Habibie merupakan orang yang sangat rasional, tidak berbelit-belit, to the point, dan demokratis. “Kalau tidak setuju, beliau langsung bilang. Kesannya keras, galak, tapi gampang memaafkan alias mudah lupa kalau sebelumnya ia mengesankan marah," kata  kata mantan Pemimpin Umum Republika itu. ***

Baca juga:
Kebiasaan Unik BJ Habibie: Tidur Hanya 4 Jam hingga Cara Nyetir yang Aneh

Baca juga artikel terbaru:  Pemimpin  KPK Terpilih: Kabar Buruk bagi  Aktivis, Kemenangan bagi Oligarki?

Ikuti tulisan menarik Ratna Asri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler