Indonesia merupakan negara kepulauan yang diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Selain itu, Indonesia memiliki luas laut lebih besar yaitu 5.6 juta km2 dibandingkan dengan luas daratanya yang hanya sebesar 2.01 juta km2. Oleh karena itu, Indonesia memiliki potensi kekayaan bahari yang luar biasa dan merupakan salah satu yang terkaya di dunia. Salah satu sektor yang memanfaatkan potensi tersebut ialah pariwisata.
Indonesia memiliki berbagai destinasi wsiata bahari dengan keindahan yang luar biasa dan salah satu yang paling terkenal ialah Pulau Bali. Pulau Bali memang terkenal dengan wisata baharinya yang indah. Namun, Indonesia juga memiliki destinasi wisata bahari selain di Pulau Bali yang tak kalah indah seperti Pulau Komodo, Wakatobi, Raja Ampat, dan masih banyak lagi. Dalam rangka mengenalkan wisata bahari yang ada Indonesia, Indonesia gencar melakukan berbagai promosi dan menyelenggarakan berbagai event yang berkaitan dengan wisata bahari yang salah satunya melalui penyelenggaraan berbagai event sail bertaraf internasional seperti Sail Indonesia.
Sailing sendiri memang merupakan kegiatan wisata yang tidak sepopuler kegiatan wisata lain yang ada di Indonesia. Selain merupakan kegiatan eksklusif, sailing merupakan kegiatan dimana orang yang mau melakukan kegiatan tersebut harus memiliki keahlian tertentu yang berhubungan dengan sailing. Sailing sendiri merupakan kegiatan yang sudah cukup terkenal di dunia. Berbagai penyelenggaraan event sail bertaraf internasional telah diadakan di berbagai negara dan telah menghasilkan multiplier effect di berbagai sektor yang salah satunya ialah pariwisata.
Melihat dampak yang dihasilkan serta potensi yang ada, Indonesia telah mengadakan event sail tahunan bertaraf internasional dan sudah cukup terkenal di dunia yaitu Sail Indonesia. Sail Indonesia adalah turnamen reli yacht tahunan yang berangkat dari kota Darwin, Australia pada bulan Juli setiap tahun dan diikuti oleh program tiga bulan yang terkait dengan tujuan wisata di seluruh Indonesia. Acara ini telah dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Dalam pelaksanaanya, Sail Indonesia telah diatur dengan kerja sama dengan pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan dan Dewan Kelautan Indonesia. Berikut merupakan rangkaian acara Sail Indonesia dari tahun ke tahun:
- Sail Bunaken 2009
- Sail Banda 2010
- Sail Wakatobi-Belitung 2011
- Sail Morotai 2012
- Sail Komodo 2013
- Sail Raja Ampat 2014
- Sail Karimun Jawa 2014
- Sail Teluk Tomini 2015
- Sail Selat Karimata 2016
- Sail Sabang 2017
- Sail Bawean 2018
- Sail Nias 2019
Penyelenggaraan event Sail Indonesia ini memberikan dampak yang baik bagi pariwisata di Indonesia. Salah satu contoh dampak yang ditimbulkan ialah meningkatnya jumlah wisatawan di Wakatobi dan Belitung sebagai akibat dari terselenggarakanya Sail Indonesia di dua destinasi tersebut pada tahun 2011.
Jumlah wisatawan mancanegara dan domestik yang mengunjungi Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, meningkat 100 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun 2011, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi hanya sekitar 3.000 orang. Tahun 2012 mencapai sekitar 6.000 orang atau meningkat sekitar 100 persen. Belitung pun juga mengalami kenaikan jumlah wisatawan. Sejak Januari hingga November 2013, total jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke Belitung telah mencapai 117.305 orang. Sementara di tahun 2012 lalu, terdapat 111.613 orang wisatawan. Dan di tahun 2011 berada pada angka 83.893 orang.
Penyelenggaraan Sail Indonesia telah terbukti memberikan dampak positif bagi pariwisata Indonesia khususnya pada wisata bahari. Terbukti setelah adanya acara Sail, peningkatan wisatawan asing meningkat. Penyelenggaraan Sail Indonesia merupakan salah satu langkah nyata yang diusung pemerintah untuk memajukan sektor pariwisata demikian dengan meningkatkan perekonomian masyarakat (Saputra, 2016). Sail Indonesia juga menjadi bagian branding wisata di Indonesia khususnya wisata bahari.
Disisi lain, pembangunan sarana dan prasarana khususnya dalam mendukung kegiatan wisata bahari harus dioptimalkan sehingga wisata bahari di Indonesia dapat diperhitungkan dan menghasilkan branding yang positif bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Branding yang baik akan berdampak pada tingkat kepuasan wisatawan yang tinggi dan membuat wisatawan mengunjungi kembali destinasi yang telah dikunjungi.
Ikuti tulisan menarik Saif Yusuf lainnya di sini.
