x

kisah ramadan

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 24 April 2020 12:50 WIB

Ramadhan dalam Corona, Tetap Semangat!

Tahun ini, umat muslim menjalankan ibadah ramadhan dengan budaya yang tak biasa. Tetap semangat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bila suatu itu masih membuat, masih menarik,  senantiasa mencurah, dan tercurah untuk kebahagiaan diri sendiri, orang terdekat, dan orang lain, maka itulah  sejatinya kebahagiaan yang tak dapat diukur dengan apapun, sebab dia bernama "Semangat" (Supartono JW.24042020) 

Hari pertama Bulan Suci Ramadhan 1441, seluruh umat muslim di dunia dan Indonesia, menyambut bulan penuh berkah dan ampunan ini tidak seperti biasanya. Ramadhan tahun ini, seluruh umat manusia hampir di seluruh dunia, pun umat Islam dalam kondisi ditimpa musibah pandemi corona. 

Bersyukur, corona yang awalnya dari Kota Wuhan, China, telah menyebar ke seluruh dunia sejak awal tahun ini, sehingga saat umat muslim harus menjalani kehidupan dan ibadah dengan cara tak biasa, sudah terlatih sejak dua bulan lalu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibat wabah menular ini, kehidupan manusia berubah drastis. Korban terpapar dan korban meninggal setiap hari bertambah, dan alhamdulillah, korban sembuh pun bertambah. 

Di Indonesia, setelah tindakan pencegahan, antisipasi, dan penanganannya, hingga lahir PSBB, dan buntutnya, budaya/tradisi mudik di saat Hari Raya Idul Fitri pun dikeluarkan peraturan larangan oleh pemerintah. 

Atas semua kondisi yang tidak biasa ini, maka kita semua, mau tidak mau wajib membiasakan diri dengan kehidupan baru  dengan belajar di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah, dan bila terpaksa ke luar rumah, juga wajib menjaga jarak dan memakai masker.

Meski kehidupan terpaksa harus dijalani dengan budaya yang tidak biasa, maka satu-satunya cara agar kita tetap dapat menjalani semua ujian ini adalah dengan tetap "semangat". 

Dengan semangat, maka segala hal yang tidak biasa akan terasa ringan dan tak membeban, sebab semangat memang tak perlu lagi dicari, karena sudah ada dalam diri manusia sejak lahir. 

Semangat berdasarkan KBBI  adalah roh kehidupan yang menjiwai segala makhluk, baik hidup maupun mati. Dalam diri manusia, roh kehidupan sudah bersemayam di jiwa sejak dilahirkan. Sehingga, sepanjang manusia masih bernafas, masih hidup, maka sudah seharusnya manusia akan terus bersemangat. 

Bersemangat untuk bangun dari tidur, beraktivitas dalam keseharian, pun bersemangat untuk istirahat dan tidur. Begitulah siklus kehidupan manusia sehari-hari, yang tak ada satupun tanpa diiringi 'roh' semangat. 

Karenanya, adanya roh semangat dalam diri manusia sejak lahir, maka dalam situasi pandemi corona di bulan ramadhan ini, kita semau wajib terus menjaga kadar semangat itu. Bagi pemerintah, parlemen, para pemimpin daerah, pemimpin masyarakat, orang-orang kaya, rakyat biasa, dan rakyat jelata, semuanya wajib memiliki kadar semangat yang sama dalam mencegah, mengantisipasi, dan menangani corona, dan tetap semangat menjalankan kehidupan dan ibadah dengan cara tak biasa. 

Termasuk dari segi ekonomi, semua terpuruk, terlebih masyarakat miskin menjadi semakin miskin, masyarakat biasa menjadi masyarakat miskin baru. 

Tahun ini, juga ada larangan mudik, semua masyarakat bahkan lintas agama, harus tetap semangat dan menyiapkan diri untuk tidak dapat bersua dengan sanak keluarga dan famili secara langsung. 

Untuk itu, semua wajib menjaga dan memelihara agar semangat dalam jiwa tetap membara. Tetap semangat dan yakin bahwa pandemi corona akan segera berakhir. Tetap semangat bahwa kesuliatan hidup, kesulitan ekonomi, usaha yang terpuruk, kehidupan, menjalankan ibadah ramadhan yang tak biasa akan segera pulih dan kembali normal.

Lalu, perayaan Hari Raya Idul Fitri yang tidak sesuai rencana, semua wajib tetap.diterima dan dihadapi dengan penuh semangat. 

Ingat, semangat itu adalah roh dalam jiwa kita, sebagai makhluk hidup. Tidak perlu dikejar dan dicari, namun tinggal kita sendiri yang mengobarkan, mewarnai, dan memberi arti.  Ayo tetap semangat. Aamiin. 

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu