Robotisasi kini mulai merambah ke banyak bidang. Tak hanya untuk urusan industri di pabrik-pabrik atau untuk operasi di rumah sakit. Sebuah restoran di Heilongjiang, Cina memperkerjakan robot, untuk tugas-tugas yang lazimnya dikerjakan manusia. Restoran robot itu memperkerjakan robot untuk memasak, menyajikan dan mengantar makanan buat pemesan.

Liu Hasheng, pemilik restoran, memilih robot untuk menekan ongkos pekerja. Di sisi lain, pekerja robot ini memiliki memiliki kelebihan dibanding pekerja manusia. Robot-robot ini tak mungkin protes atau mogok kerja. Dan tentunya mau bekerja tanpa bayaran.

Soal rasa masakan yang dihasilkan, disebut tak jauh beda dengan hasil masakan manusia. Maklum, robot-tobot ini tinggal mengerjakan template yang sudah disetel. Misal, pesenan bakmi, operator tinggal memencet tombol 1. "Robot chef akan memasak sesuai bahan mentah yang sudah disiapkan dan dengan resep yang sudah diracik," ujar Sun Pencheng, salah satu staf restoran, tapi manusia. Robot lalu akan memasaknya sesuai pola yang sudah disetel. Namanya juga robot, mereka tinggal mengerjakan sesuai setelan manusia. Robot penyaji lalu menyajikan masakan. Sesudahnya, robot pengantar lalu akan mengantar makanan pesanan ke meja pemesan.

Walau penggunaan robot ini untuk menekan ongkos, tak berarti robot yang digunakan juga murah. Menurut taksiran Business Insider, robot ini harganya kisaran US$ 31,5 ribu hingga 47 ribu. Jika dirupiahkan, ini sekitar Rp 365 juta hingga Rp 540 juta untuk satu robot. Padahal restoran itu menggunakan 20 robot. Ini berarti urusan tenaga kerja, bisa menghabiskan sekitar Rp 1 miliar untuk urusan tenaga kerja.

Jika di Indonesia, ongkos ini bisa mendapat banyak tenaga untuk jangka waktu lama.

Ikuti tulisan menarik rohmen ditahan lainnya di sini.