x

Zindizi, 59, putri pemimpin anti-apartheid Nelson Mandela, disebut terinfeksi virus corona. YOUTUBE/ON DEMAND NEWS

Iklan

Raiders Marpaung

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Juni 2020

Sabtu, 18 Juli 2020 08:22 WIB

Perang Melawan Virus Corona Belum Selesai

Awal maret 2020, awal bencana akibat virus corona di Indonesia dengan ditemukannya kasus positif terinfeksi virus corona yang dialami dua warga Depok, Jawa Barat. Kasus itu menjadi temuan pertama di Indonesia yang menjadi awal keterlibatan Indonesia dalam perang melawan serangan virus corona. Setelah ditelusuri, ternyata kedua pasien positif tersebut tertular corona dari seorang warga negara Jepang yang sempat datang ke Jakarta. Jadi teringat Perang Dunia II dimana Jepang pada Januari 1942 datang ke Indonesia menyerang Sekutu dan dilanjutkan dengan menjajah Indonesia selama tiga setengah tahun.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Virus corona atau Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir 2019 lalu. Awal tahun 2020 China terutama Wuhan semakin heboh dan mulai panik menghadapi penyebaran virus yang belum ditemukan penawarnya itu. Sementara di belahan dunia lain masih belum terlalu peduli, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia masih dihebohkan dengan urusan banjir sebagai kado awal tahun 2020. Sepanjang bulan Januari perbincangan masih didominasi topik banjir yang merendam Ibukota dan sekitarnya secara merata. Awal Februari di Indonesia mulai ramai membicarakan virus corona, sebagian pembicaraan masih berupa guyonan

Di WA group, ada yang mengupload foto perempuan cantik dengan menggunakan seragam KOWAD dan di papan namanya tertulis nama CORONA disertai tulisan “kalau yang seperti ini tidak perlu dihindari”. Pada saat beberapa negara sudah mulai melaporkan adanya kasus terpapar virus corona, Indonesia masih menjadi penonton. Kemudian muncul lagi pernyataan guyonan “orang Indonesia hebat-hebat ya, ga ada yang ketularan virus corona, mungkin karena sudah biasa hidup susah, jadi kebal”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Awal maret 2020, awal bencana akibat virus corona di Indonesia dengan ditemukannya kasus positif terinfeksi virus corona yang dialami dua warga Depok, Jawa Barat. Kasus itu menjadi temuan pertama di Indonesia yang menjadi awal keterlibatan Indonesia dalam perang melawan serangan virus corona. Setelah ditelusuri, ternyata kedua pasien positif tersebut tertular corona dari seorang warga negara Jepang yang sempat datang ke Jakarta. Jadi teringat Perang Dunia II dimana Jepang pada Januari 1942 datang ke Indonesia menyerang Sekutu dan dilanjutkan dengan menjajah Indonesia selama tiga setengah tahun.

Menteri kesehatan Terawan Agus Putranto segera memberikan penjelasan mengenai asal mula munculnya virus corona di Indonesia. Presiden RI Joko Widodo pun segera membuat pernyataan dengan mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia. Sejak mengkonfirmasi kasus pertamanya, Indonesia yang sebelumnya mengklaim sebagai salah satu negara yang belum terinfeksi mulai dihantui wabah virus corona, musuh yang tidak terlihat tetapi mematikan tersebut. Penyebaran virus itu hingga kini nyaris tak terkendali.

Dunia kembali berperang, sejarah dunia mencatat, di muka bumi ini pernah terjadi perang global. Perang ini sering disebut Perang Dunia atau Perang Besar. Perang Dunia ini sampai dua kali terjadi.

Perang Dunia I dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918. Perang ini melibatkan semua kekuatan besar dunia, yang terbagi menjadi dua aliansi bertentangan, yaitu Sekutu yang terdiri dari Britania Raya, Prancis, dan Rusia melawan Blok Sentral yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria dan Italia, namun saat Austria-Hongaria melakukan serangan sementara persekutuan ini bersifat defensif, Italia tidak ikut berperang. Kedua aliansi ini melakukan reorganisasi, Italia berada di pihak sekutu dan memperluas diri saat banyak negara ikut serta dalam perang.

Lebih dari 70 juta personil militer dari 40 negara di pihak Sekutu dan empat negara di pihak Blok Sentral dimobilisasi dalam salah satu perang terbesar dalam sejarah. Peperangan yang menyebar ke Eropa, Afrika, Timur Tengah, Kepulauan Pasifik, Cina, lepas pantai Amerika Selatan dan Utara itu akhirnya dimenangkan oleh Sekutu dengan menelan korban lebih dari 38 juta personil dari kedua belah pihak. Diantaranya sembilan juta lebih personil dari kedua belah pihak gugur, 21 juta lebih personil dari kedua belah pihak terluka, dan tujuh juta lebih personil dari kedua belah pihak dinyatakan hilang.

21 tahun kemudian kembali terjadi perang global, perang ini sering disebut Perang Dunia II. Perang Dunia II tepatnya dimulai pada tanggal 1 September 1939 sampai 2 September 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia termasuk kekuatan besar dunia, yang pada akhirnya seperti pada Perang Dunia I kembali terbagi menjadi dua aliansi militer yang saling bertentangan, yaitu Sekutu yang terdiri dari Uni Soviet, Amerika Serikat, Britania Raya, dan Tiongkok melawan Poros yang terdiri dari Nazi Jerman, Jepang dan Italia.

Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta personil di berbagai pasukan militer dari 57 negara di pihak Sekutu dan 28 negara di pihak Blok Poros. Dalam keadaan perang total, perang ini memakan korban jiwa sebanyak 73 juta personil dari kedua belah pihak baik militer maupun sipil. Jumlah korban jiwa ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia. Peperangan yang menyebar ke Eropa, Pasifik, Atlantik, Asia Tenggara, Tiongkok, Afrika, Timur Tengah, Mediterania, Amerika Selatan dan Utara itu akhirnya kembali dimenangkan oleh Sekutu. 

Sampai saat ini, perang melawan virus corona belum berakhir. Akan tetapi, tidak seperti Perang Dunia I dan Perang Dunia II yang terbagi menjadi dua aliansi militer yang saling bertentangan, perang kali ini dunia bersatu berhadapan dengan lawan yang sama, yaitu virus corona atau Covid-19 yang tidak kelihatan wujudnya tapi mematikan.

Perang Dunia melawan virus corona dimulai di Wuhan, China pada akhir Desember 2019 lalu. Penyerangan virus corona tersebut hingga kini nyaris tak terbendung, korban terus berjatuhan. Ada yang gugur, ada yang masih dalam perawatan, dan ada pula yang berhasil diselamatkan. Sampai saat ini sudah 213 negara di dunia yang berperang melawan virus corona dengan total korban 14.071.789, diantaranya 595.166 gugur dan 8.376.228 berhasil diselamatkan, berdasarkan data worldometers yang di updated 17 Juni 2020 pukul 18:36 GMT.

Korban yang tertinggi dialami oleh Amerika Serikat dengan jumlah korban 3.730.135, diantaranya 141.562 gugur dan 1.694.496 berhasil diselamatkan. Setelah Amerika Serikat, negara lain yang masuk kategori 10 negara dengan korban tertinggi di Dunia adalah Brazil dengan 2.021.834 korban, India dengan 1.039.045 korban, Russia dengan 759.203 korban, Peru dengan 341.586 korban, Chile dengan 326.539 korban, Afrika Selatan dengan 324.221 korban, Mexico dengan 324.041 korban, Spanyol dengan 307.335 korban, dan Inggris dengan 293.239 korban.

Sementara itu, untuk kawasan Asia kasus yang tertinggi dialami oleh India dengan 1.039.045 korban. Setelah India, negara lain yang masuk kategori 10 negara dengan korban tertinggi di Asia adalah Iran dengan 269.440 korban, Pakistan dengan 259.999 korban, Saudi Arabia dengan 245.851 korban, Turki dengan jumlah korban 217.799, Bangladesh dengan 199.357 korban, Qatar dengan 105.898 korban, Irak dengan 88.171, China (yang memulai perang melawan virus corona di Wuhan) dengan jumlah korban 83.622, dan Indonesia dengan jumlah korban 83.130, diantaranya 3.957 gugur dan 41.834 dinyatakan selamat.

Korban di Indonesia tersebut tersebar di semua provinsi di Indonesia. Korban yang tertinggi dialami oleh Jawa Timur dengan jumlah korban 17.829. Setelah Jawa Timur, daerah lain yang masuk kategori 10 provinsi dengan korban tertinggi di Indonesia adalah DKI Jakarta dengan 15.889 korban, Sulawesi Selatan dengan 7.713 korban, Jawa Tengah dengan 6.366 korban, Jawa Barat dengan 5.402 korban, Kalimantan Selatan dengan 4.722 korban, Sumatera Selatan 2.899 korban, Sumatera Utara dengan 2.776 korban, Bali dengan 2.619 korban, dan Papua dengan 2.496 korban.

Banyak orang mulai bertanya-tanya, kapan perang melawan virus corona akan berakhir? Perang Dunia I dan Perang Dunia II telah berakhir untuk kemenangan Sekutu. Mari kita berdoa dan berharap, semoga di hari-hari ke depan, korban semakin menurun, tingkat kematian menurun dan semakin banyak korban yang diselamatkan, agar kemenangan ada di pihak kita (umat manusia) sehingga kita terbebas dari pandemik virus corona yang sudah begitu lama mencekam dan meresahkan umat manusia di bumi ini.

Ikuti tulisan menarik Raiders Marpaung lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

6 jam lalu

Terpopuler