x

MPI 1

Iklan

Rahmat Nurudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Sabtu, 4 Desember 2021 06:16 WIB

Pendidik Merdeka Belajar: Merdeka Memilih Platform Pembelajaran Daring serta Membuat Konten Materi Mandiri

Salah satu kelemahan konten pembelajaran yang sudah tersedia di internet adalah tingkat kesesuian materi dengan kebutuhan peserta didik masing-masing pendidik. Beda sekolah bisa jadi beda kebutuhan materi. Untuk menjawab tantangan ini, pendidik harus mampu membuat konten pembelajaran mandiri. Solusi cerdasnya adalah pemanfaatan kombinasi slide presentasi powerpoint dan rekaman video webcam menjadi media pembelajaran menarik untuk peserta didik karena munculnya wajah kita dalam konten video tersebut. Hal itu paling tidak membantu peserta didik lebih termotivasi untuk belajar daring. Bila ingin yang lebih menarik dan menantang lagi, pendidik bisa membuat konten pembelajaran dua arah dengan memanfaatkan media pembelajaran interaktif menggunakan aplikasi Articulate Storyline 3.0. Konten media interaktif masih sangat jarang digunakan oleh peserta didik, padahal media ini sangat baik dan menarik bagi mereka. Saya beberapa kali membuat dan menggunakan jenis media ini hasil dari karya saya sendiri. Peserta didik lebih semangat menggunakan jenis media pembelajaran ini karena keunikan penyampaian dan pengemasan konten materi seperti layaknya bermain game.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Masa pandemi Covid-19 merubah segala tatanan kehidupan normal yang biasa dijalani oleh setiap manusia. Setiap orang dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kondisi pandemi ini. Tak terkecuali adalah sosok pendidik yang harus mampu membuat kreativitas dan inovasi pola pembelajaran disaat tidak mungkin melaksanakan pembelajaran secara tatap muka. Sesuai dengan arahan Kementerian Pendidikan RI melalui Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemdikbud No 15 Tahun 2020 mengenai Pedoman Pembelajaran Jarak Jauh di masa pandemi, pendidik dituntut untuk menyesuaikan pola pembelajaran jarak jauh sesuai dengan kondisi dan kemampuan pendidik, peserta didik, orang tua dan tentu kondisi lingkungan dimana peserta didik tinggal. Sesuai arahan dan pedoman tersebut pendidik dihadapkan pada tantangan baru bahwa penyelenggaraan pola belajar dari rumah yang memanfaatkan berbagai perkembangan teknologi informasi yang bisa jadi selama ini minim digunakan saat pembelajaran dimasa sebelum pandemi. Pendidik yang jarang bersentuhan dengan perkembangan teknologi informasi dan pencarian sumber pembelajaran dari internet mau atau tidak mau dipaksa agar belajar dan memanfaatkan berbagai sumber belajar daring untuk pemberian bahan ajar kepada peserta didik. Kondisi ini bisa menjadi permasalahan sekaligus tantangan agar pendidik menjadi pribadi yang terus berkembang dan tidak berhenti belajar.

 

Pendidik yang merdeka dalam berpikir serta berkreativitas mampu menangkap tantangan sekaligus peluang terhadap kondisi tertentu untuk mengembangkan diri dan terus belajar agar menjadi sosok yang mampu menghadapi segala bentuk perubahan dan ketidakpastian dimasa mendatang. Peluang besar pada masa pandemi covid-19, berkaitan dengan penyampaian pembelajaran dan pembuatan konten pembelajaran yang menarik serta pemanfaatan berbagai platform pembelajaran daring dan konten pembelajaran yang telah tersedia di laman internet, aplikasi belajar yang menjadi lautan sumber ilmu kepada peserta didik. Sebelum masa pandemi, sumber-sumber belajar ini bisa jadi sangat minim dimanfaatkan oleh pendidik sebagai sumber belajar karena faktor kenyamanan pendidik terhadap sumber belajar yang tersedia di buku paket siswa maupun lembar kerja peserta didik. Sebelum masa pandemi sumber belajar berupa buku paket dan LKPD dirasa cukup ketika dikombinasikan dengan penjelasan guru maupun diskusi kelompok pendidik di ruang-ruang kelas. Tapi semua kenyamanan itu berubah drastis dan tidak mungkin dilaksanakan di ruang kelas pada masa pandemi saat ini. Demi memenuhi tugas pembelajaran, hak peserta didik mendapatkan pendidikan baik aspek pengetahuan, keterampilan maupun aspek sikap, pendidik harus merancang pola belajar dari rumah yang efektif dan efisien demi memenuhi hak peserta didik. Hak peserta didik yang harus dipenuhi oleh pendidik adalah hak mendapat pengalaman belajar yang bermakna, kecakapan hidup, materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan umpan balik yang berkelanjutan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Berdasarkan pengalaman saya sebagai pendidik dalam memenuhi hak peserta didik, saya melakukan berbagai strategi belajar dari rumah yang bisa jadi inspirasi untuk pendidik lain. Menurut saya, strategi merdeka belajar saat pembelajaran daring adalah kemampuan untuk memilih berbagai konten pembelajaran yang sesuai kebutuhan peserta didik, platform yang ringan dan tidak boros kuota serta mampu menyediakan materi  pembelajaran yang bermakna. Untuk sumber belajar yang lengkap dan sesuai kebutuhan peserta didik, saya merekomendasikan Portal Rumah Belajar yang disediakan oleh PUSDATIN Kemdikbud. Konten pembelajarannya sesuai jenjang dari SD hingga SMA/SMK telah tersedia dengan lengkap. Pendidik bisa langsung mengakses sumber belajar tersebut berdasarkan topik materi yang dibutuhkan. Kita hanya perlu mengetikkan tema dan topik yang diperlukan maka akan muncul pilihan materi yang dibutuhkan. Saya memberikan contoh beberapa tangkapan layar materi pelajaran bahasa Inggris yang tersedia di portal tersebut di bawah ini.

Portal Rumah Belajar

Gambar 1. Tangkapan layar konten materi pelajaran bahasa Inggris

Selain penyediaan sumber belajar dan konten materi yang lengkap, saya mengkombinasikan pembelajaran daring menggunakan platform google classroom. Platform google classroom yang sederhana dan fitur yang cukup lengkap untuk pembelajaran daring, memudahkan pendidik dan peserta didik berinteraksi dalam forum diskusi hingga pemberian umpan balik dan  penilaian tugas peserta didik. Saya melihat pemilihan google classroom sebagai sarana pembelajaran daring merupakan pilihan tepat di masa pendemi karena kemudahan penggunaan bagi peserta didik dan kemudahan pendidik untuk mengelola pembelajaran daring yang interaktif. Google classroom menyediakan forum diskusi antar anggota kelasnya. Selain itu, pendidik juga dimudahkan oleh fitur penilaian hasil LKPD yang telah diunggah peserta didik di google classroom. Dalam fitur penilaian hasil belajar peserta didik, pendidik bisa langsung memberikan nilai dan umpan balik berupa komentar apresiasi dan motivasi. Umpan balik ini menjadi salah satu faktor penting keberlanjutan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Mereka tidak hanya mendapat tugas dan beban belajar dari pendidik namun juga layak mendapat apresiasi yang mampu mendorong mereka tetap semangat belajar dan terhubung secara psikologis kepada gurunya. Keterkaitan hubungan mental antara pendidik dan peserta didik mampu mengurangi beban psikologis penugasan yang rawan dirasakan oleh peserta didik. Terlebih lagi platform google classroom sangat ringan kuota dan bahkan termasuk dalam bagian platform pembelajaran daring yang bisa diakses oleh kuota belajar kemdikbud  bantuan dari pemerintah. Sehingga tidak ada kendala peserta didik  kesulitan belajar daring karena masalah kuota. Sebagai tambahan dan pelengkap terhadap platfrom google classroom, pendidik bisa memanfaatkan group whatsapp terutama fitur pesan suara sebagai sarana mendiskusikan materi yang kurang jelas atau memberikan instruksi pembelajaran daring. Saya memberikan contoh tangkapan layar memberikan penugasan dan materi pembelajaran bahasa Inggris kepada peserta didik.

 

Google Classroom

Gambar 2. Tangkapan layar memberikan penugasan dan materi pembelajaran bahasa Inggris kepada peserta didik

 

Selain penggunaan sumber belajar dan platform pembelajaran yang telah tersedia di laman internet, guru yang merdeka berpikir dan berkreativitas adalah membuat konten materi hasil dari kreativitas pendidik. Saya sebagai pendidik dapat membuat konten materi berupa video pembelajaran kombinasi dari tayangan slide dan rekaman penjelasan guru dari kamera webcam labtob menggunakan microsoft powerpoint 2019. Saya sangat merekomendasikan pembuatan konten ini ditengah keterbatasan konten belajar yang kita anggap sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik yang diampu.

 

Salah satu kelemahan konten pembelajaran yang sudah tersedia di internet adalah tingkat kesesuian materi dengan kebutuhan peserta didik masing-masing pendidik. Beda sekolah bisa jadi beda kebutuhan materi. Untuk menjawab tantangan ini, pendidik harus mampu membuat konten pembelajaran mandiri. Solusi cerdasnya adalah pemanfaatan kombinasi slide presentasi powerpoint dan rekaman video webcam menjadi media pembelajaran menarik untuk peserta didik karena munculnya wajah kita dalam konten video tersebut. Hal itu paling tidak membantu peserta didik lebih termotivasi untuk belajar daring. Bila ingin yang lebih menarik dan menantang lagi, pendidik bisa membuat konten pembelajaran dua arah dengan memanfaatkan media pembelajaran interaktif menggunakan aplikasi Articulate Storyline 3.0. Konten media interaktif masih sangat jarang digunakan oleh peserta didik, padahal media ini sangat baik dan menarik bagi mereka. Saya beberapa kali membuat dan menggunakan jenis media ini hasil dari karya saya sendiri. Peserta didik lebih semangat menggunakan jenis media pembelajaran ini karena keunikan penyampaian dan pengemasan konten materi seperti layaknya bermain game. Hal ini karena sifat interaktif media ini yang membuat suasana belajar menjadi lebih baik dan berbeda.

Berikut ini saya memberikan contoh link materi pembelajaran yang dibuat melalui media interaktif Articulate Storyline 3.0

https://jnzsacdenoh0c8g37u5enw-on.drv.tw/MPI%20Asking%20of%20Attention%20Rahmat%20Nurudin%20-%20Storyline%20output/story_html5.html

 

MPI 2

Gambar 3. Hasil tangkapan layar media pembelajaran interaktif menggunakan Articulate Storyline 3.0.

 

 

https://jnzsacdenoh0c8g37u5enw-on.drv.tw/MPI%20Checking%20Understanding%20OK%202%20-%20Storyline%20output/story_html5.html

MPI 3

Gambar 4. Hasil tangkapan layar media pembelajaran interaktif menggunakan Articulate Storyline 3.0.

 

Melalui media pembelajaran yang menggunakan Articulate Storyline 3.0, peserta didik menjadi lebih interaktif dalam mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran dikemas secara menarik dengan fitur-fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Peserta didik secara interaktif dalam memilih materi mana yang akan di pelajari lalu dipadukan dengan tampilan visual yang mendukung pemahaman mereka. Fitur interaktif media ini adalah berupa tombol-tombol “navigasi” yang mengarahkan peserta didik pada tampilan visual lainnya, kuis interaktif yang langsung bisa menunjukan umpan balik terhadap jawaban siswa, bahkan menuliskan tanggapan terhadap kualitas media yang disajikan tersebut. Saya menerapkan penggunaan media ini untuk sarana menyampaikan materi umum, memberikan video interaktif serta kuis interaktif yang mengukur pemahaman siswa terhadap materi. Saya mengemas fitur-fitur media sesederhana mungkin namun mampu menampilkan berbagai media yang diperlukan, sehingga peserta mudah untuk mengikuti “tombol navigasi”. Peserta didik tidak menemukan kendala yang berarti karena media ini tidak memerlukan aplikasi khusus dan tidak menyedot kuota yang besar. Mereka bisa menikmati berbagai fitur interaktif media dan video yang diintegrasikan dalam media tersebut tanpa khawatir kuota habis. Guru hanya membagikan link media pembelajaran interaktif seperti yang saya tuliskan sebelumnya, lalu mereka bisa membaca dan memahami materi serta mengikuti kuis di dalamnya dalam satu “klik”. Media interaktif ini mampu menyederhanakan berbagai media audio visual lainnya dalam satu integrasi media pembelajaran interaktif menggunakan Articulate Storyline.

Demikian pengalaman saya menjadi pendidik dimasa pandemi dengan menjadi guru yang merdeka dalam menggunakan konten materi, menggunakan platform yang tepat dan mampu membuat konten materi mandiri sesuai kebutuhan peserta didik masing-masing sekolah. Semangat belajar sepanjang hayat!. Hidup Guru!

 

Ikuti tulisan menarik Rahmat Nurudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu