x

Iklan

rukoyah hadir tangkil

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Desember 2021

Minggu, 5 Desember 2021 06:00 WIB

Belajar Menjadi Sebuah Pengalaman yang Menyenangkan


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sejak pandemi 2 tahun berlalu di bangsa kita dan semua negara di dunia memberikan dampak di semua lini kehidupan, tak terkecuali pada dunia Pendidikan. Sontak hal ini memberikan perubahan yang harus kita hadapi dan lawan bersama untuk tetap hidup survive dalam menjalankan kehidupan ke arah yang lebih baik. Dalam dunia Pendidikan pun memberikan dampak perubahan yang sangat besar sejak pandemi terjadi, pembelajaran yang tadinya berjalan dengan tatap muka secara langsung di kelas dan sekolah, kini dipaksa siswa-siswa untuk belajar di rumah dalam rangka untuk menekan lajunya penyebaran virus covid 19. Hal ini menyebabkan banyak diantara siswa dan orang tua yang mengalami kekagetan atau shock karena siswa dipaksa belajar dari rumah. Banyaknya keluhan dari siswa dan orang tua akibat pembelajaran di rumah atau daring. Menurunnya motivasi siswa dalam belajar di rumah dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tua, siswa dibiarkan belajar sendiri tanpa bimbingan orang yang lebih tua di sekitarnya sehingga siswa cenderung tidak bersemangat untuk belajar, hal lain dikarenakan fasilitas belajar siswa yang tidak menjangkau seperti tidak adanya handphone, atau ada handphone tidak ada kuota untuk melakukan pembelajaran.
Guru harus melaksanakan tugas mengajarnya kepada siswa-siswanya dalam kondisi apapun, termasuk pada masa pandemi ini. Siswa di rumah harus tetap belajar meskipun dari rumah, karena pendidikan harus tetap berjalan untuk menjadikan siswa yang berpengetahuan, berakhlak mulia, dan berwawasan yang tinggi. Guru harus melaksanakan program merdeka belajar dengan mempunyai kreativitas agar siswa-siswanya tetap belajar meski dari rumah, dan memberikan pembelajaran dengan tidak memberatkan siswa dan orang tua. Guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan siswa harus sebagai fasilitator untuk mengembangkan potensi siswa dalam mengetahui pengetahuan dan informasi yang didapatkan. Untuk melaksanakan pembelajaran dari rumah seorang guru harus berpikir kreatif dan inovatif agar siswa-siswanya tetap bersemangat dalam melakukan pembelajaran dari rumah. Seorang guru dituntut untuk mampu mengembangkan potensi diri untuk menjadikan pembelajran yang menarik, aktif, dan menarik bagi siswanya (Herliana, 2020). Dengan pembelajaran yang menarik, aktif dan inovatif menjadikan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan tidak bosan.
Strategi pembelajaran dari rumah yang diterapkan saya dalam melaksanakan pembelajaran siswa Sekolah Dasar Negeri 1 tangkil Kabupaten Cirebon, dari rumah diantaranya dengan melihat kompetensi dasar yang ada di kelas mengajar saya, lalu saya hubungkan dengan kegiatan dan keadaan yang ada dengan lingkungan siswa. Pembelajaran yang kontekstual yang dilakukan siswa untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa dalam belajar. Menurut Sanjaya (dalam Herliana, 2020) mengatakan bahwa pembelajaran kontekstual adalah proses kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara penuh untuk dapat belajar memahami materi dan menghubungkannya dengan situasi dan kondisi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata siswa. Proses pembelajaran dengan menggunakan lingkungan sekitar untuk pembelajaran siswa dapat dilakukan sebagai media belajar yang mampu  memberikan kesan dan pengalaman kepada siswa menjadi lebih mudah untuk memahami dan mengingat materi belajar yang dipelajarinya (Herliana, 2020). Pembelajaran yang saya lakukan masih terbatas dengan menggunakan media whats app karena masih kelas satu, dan penggunaan fitur belajar lain belum bisa diterapkan karena keterbatasan pada siswa dan orang tua yang masih belum mampu menggunakannya, tetapi semangat kami guru, siswa dan orang tua untuk melakukan pembelajaran tidak surut dengan keadaan dengan media whats app pembelajaran di kelas saya tetap berjalan.
Saya menggunakan lingkungan sekitar yang ada di lingkungan rumah siswa untuk melakukan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Hosnan (dalam Noviyanti, 2017)bahwa konsep dalam konsep belajar seorang guru harus mampu menghadirkan dunia nyata ke dalam pembelajaran dan membimbing siswa untuk membuat keterkaitan antara pengetahuan yang siswa miliki sebelumnya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, dan mampu menjadikan lingkungan sekitar untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Seperti ketika sedang melakukan pembelajaran tentang konsep tanaman di sekitarku di kelas 1 Sekolah Dasar, saya menyuruh siswa untuk melakukan obseravsi tentang tanaman yang ada lingkungan sekitar rumah siswa masing-masing, kemudian siswa diminta untuk memfoto nama tanaman yang ada di sekitar rumahnya, kemudian menuliskan nama tanaman yang dijumpainya. Dalam kegiatan ini siswa secara langsung terlibat aktif untuk mengenal dan melihat lingkungan sekitar rumahnya tentang macam-macam tanaman. Siswa juga dilatih untuk mampu belajar menulis nama tanaman yang siswa lihat, hal ini akan melatih kemampuan siswa berpikir tentang jenis tanaman dan kemampuan menulisnya. Berlanjut dengan pembelajaran berikutnya yang masih tentang konsep tanaman sekitarku saya menuliskan soal kepada siswa untuk mencari bagaimana cara siswa merawat tanaman yang ada di sekitarnya, dan menuliskan bagaimana dampak apabila tanaman yang ada di sekitar tidak dirawat. Siswa dituntut untuk mampu berpikir menuangkan ide dalam bentuk tulisan tentang cara merawat tanaman serta menuliskan ide pikirannya tentang dampak tanaman yang tidak dirawat. Siswa juga diminta untuk membuat video tentang menyebutkan nama tanaman yang ada disekitar rumah masing-masing dan cara merawat tanaman pada akhir pembelajaran. Hal ini memberikan kesan pembelajaran yang tidak monoton dan memberikan pengalaman kepada siswa bahwa belajar tidak harus dilakukan di dalam kelas, tapi belajar bisa dilakukan dimana saja meskipun tidak bisa berjumpa dengan gurunya secara langsung. Penggunaan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran memberikan kesan kepada siswa tentang pembelajaran yang menyenangkan karena bisa dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan yang ada dan apa yang dipelajari siswa dalam belajar memberikan manfaat langsung dalam kehidupan sehari-hari dan mampu untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 
Belajar dengan menggunakan lingkungan sekitar merupakan pembelajaran yang kontekstual yang diperlukan saat ini. Dimana belajar tidak menjadikan hambatan bagi siswa dalam kondisi apapun tapi dapat dilakukan belajar di mana saja dan kapan saja. Sumber belajar yang kontekstual yang ada di lngkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dengan memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam belajar dan menggunakan panca indera. Semakin banyak panca indera yang digunakan dalam belajar untuk menerima dan mengelola infromasi maka semakin besar siswa memahami dan mengingat informasi yang dipelajari (Noviyanti, 2017). Pemanfaatan lingkungan sekitar dalam pembelajaran memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam belajar sehingga menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna karena dalam belajar mampu melibatkan banyak indera seperti indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba, konsep belajar seperti ini sesuai dengan istilah konsep belajar learning by doing, dimana dalam pembelajaran mampu memberikan pengalaman langsung secara kontekstual, dan hal ini sesuai dengan perkembangan karakteristik siswa Sekolah Dasar yang masih berada pada tahap operasional konkret. Belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekitar merupakan pengalaman belajar menjadi lebih menyenangkan bagi siswa. Hal ini membuat siswa menjadi lebih senang dalam pembelajaran karena siswa melakukan pembelajaran sendiri dan memiliki kebebasan berpikir dalam menyampaikan pendapatnya dalam memahami konsep materi yang dipelajarinya dan belajar menjadi sebuah pengalaman menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa akan lebih ketagihan dan kebutuhan dalam melakukan pembelajaran. Siswa menjadi tidak terpaksa dalam pembelajaran karena dilakukan dengan senang hari karena guru hanya merupakan fasilitator yang memandu dan membimbing siswa dalam belajar untuk menemukan konsep materi pembelajaran yang dipelajarinya dan pembelajaran bersifat student centered, tidak monoton yang membuat siswa senang dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Jhonson (dalam Pramitra, 2016) bahwa dalam pembelajaran kontekstual guru hanya berperan sebagai fasilitator yang tidak pernah berhenti membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan konsep materi pembelajaran yang dipelajarinya.
Penggunaan dan pemanfaatan lingkungan sekitar dalam pembelajaran akan lebih memudahkan siswa dalam belajar karena bersifat nyata. Sesuai dengan pendapat Pramitra (2016) bahwa pembelajaran yang menggunakan lingkungan sekitar dan mengaitkan dengan kehidupan nyata siswa disebut dengan pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning). Penggunaan media yang bersifat nyata atau konkret pada jenjang pendidikan dasar khususnya untuk siswa kelas 1 merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan untuk membimbing siswa secara tidak langsung menghubungkan materi dengan dunia nyata siswa atau kontekstual learning Sanjaya (dalam Herliana, 2020). Penggunaan pemanfaatan lingkungan sekitar dalam pembelajaran menjadikan siswa terlibat aktif secara langsung dalam pembelajaran dan merasa termotivasi dalam belajar untuk menemukan konsep pembelajaran yang baru di lingkungan sekitar sehingga pembelajaran menjadi bermakna (Noviyanti, 2017). Pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar mampu membuat membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan mampu mebuat siswa dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari (Pramitra, 2016). Pembelajaran kontekstual dengan memanfaatkan lingkungan sekitar mampu menjadikan siswa menghubungakan konsep materi pembelajaran dengan lingkungan sekitar siswa (Komalasari, 2012). (Dalam Pramitra, 2016).

Banyak materi konsep belajar lain tidak hanya materi lingkungan sekitarku yang ada di kelas 1 saja, tetapi konsep materi pembelajaran lain di kelas berapapun dapat memanfaatkan dan menggunakan lingkungan sekitar untuk pembelajaran, tergantung bagaimana gurunya mampu mengarahkan siswa dalam belajar dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sehingga menjadikan pembelajaran yang merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa.
Daftar Pustaka
Herlianan,S. & Anegraheni, I. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Kereta Membaca Berbasis Kontekstual Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(2), 314-326. p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147
Komalasari, K. 2012. The Effect of Contextual in Civic Education on Student Character Development Learning. Asia Pacific Journal of Educatos and Education, (Online), Vol. 27, 87—103
Noviyanti, E. (2017). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Literasi Sains di Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional AKTUALISASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR MELALUI GERAKAN LITERASI SEKOLAH UNTUK MENYIAPKAN GENERASI UNGGUL DAN BERBUDI PEKERTI
Pramitra, M., Mulyati, S., & Susanto, H. (2016). Implementasi Desain Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan Pendekatan Kontesktual. Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian & Penegmbangan, 1(3), 289-296. EISSN: 2502-471X

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik rukoyah hadir tangkil lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler