x

Evan Dimas Darmono, pemian Timnas Indonesia. PSSI.org

Iklan

windhu prasetyo simson

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 November 2021

Minggu, 12 Desember 2021 10:54 WIB

PR Utama adalah Meningkatkan Stamina Timnas AFF Kita

Pada waktu pertama kali coach Shin Tae Yong datang melatih timnas dia begitu heran  karena banyak pemain timnas yang dipanggil masih salah melakukan umpan-umpan. Padahal itu, suatu hal yang mendasar dalam sepakbola. Seharusnya dengan label timnas hal tersebut sudah tidak ditemui lagi. Shin Tae Yong juga mengeluhkan betapa tidak baiknya stamina para pemain. Sepakbola modern saat ini membutuhkan kekuatan fisik dan stamina yang tangguh

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Timnas Indonesia sudah memulai kiprahnya di turnamen AFF 2020 di Singapura pada tanggal 9 Desember 2021 dengan kemenangan atas Kamboja 4-2. Seperti biasa dari setiap pertandingan internasional yang dijalani oleh timnas banyak sekali ragam komentar masyarakat yang kita baca atau dengar dari berbagai media.

Sebenarnya memulai suatu turnamen dengan kemenangan adalah hal yang positif bagi setiap tim atau kesebelasan, karena pastinya ada suatu perasaan gugup dalam memulai  suatu kompestisi resmi. Kita mengawali pertandingan dengan sangat indah dengan lebih dulu unggul 3-0. Pada kondisi tersebut banyak yang mengira kita akan sangat mudah meraih kemenangan dengan skor amat besar.

Akan tetapi hal yang kita semua takutkan menjadi kenyataan, yaitu tiba-tiba saja permainan dan stamina timnas begitu menurun jauh di babak kedua. Penguasaan bola sangat menurun jauh dibanding babak pertama. Para pemain pun seperti tidak kompak turun ke pertahanan ketika timnas diserang. Umpan-umpan juga banyak yang salah, komunikasi tidak berjalan. Jadi sangat terlihat sekali kelemahan timnas di pertandingan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada waktu pertama kali coach Shin Tae Yong datang melatih timnas dia begitu heran  karena banyak pemain timnas yang dipanggil masih salah melakukan umpan-umpan. Padahal itu, suatu hal yang mendasar dalam sepakbola. Seharusnya dengan label timnas hal tersebut sudah tidak ditemui lagi. Shin Tae Yong juga mengeluhkan betapa tidak baiknya stamina para pemain .  

Melihat cara bermain timnas Kamboja jelas sekali bahwa filosofi yang dipakai adalah pressing rapat dan permainan bola-bola pendek satu-dua. Hal ini mereka jalankan secara konsisten di sepanjang laga dan itu memerlukan stamina yang sangat baik dan prima.  Pemain diharuskan terus berlari di sepanjang permainan.

Dengan hampir semua negara sekarang menerapkan gaya main seperti itu (speed and power) yang membutuhkan stamina sangat baik sepanjang laga, seyogyanya kita juga bijak mulai berpikir menerapkan cara bermain serupa di seluruh kompetisi . Jadi perhatian utama selain pada skill, meningkatkan stamina secara siknifikan. Apa yang kita dapatkan di timnas adalah cerminan dari apa yang kita terapkan pada kompetisi.

Kita bisa melihat dengan mudah di kompetisi domestik, ketika salah satu pemain menguasai bola, pemain lain hanya berjalan-jalan saja untuk membuka ruang. Padahal apa yang diinginkan Shin Tae Yong adalah jelas, bahwa semua pemain harus terus berlari dalam membuka ruang.  

Sungguh beruntung timnas dilatih Shin Tae Yong yang menggembleng fisik dengan keras. Apa jadinya tim kita dalam pertandingan melawan Kamboja tersebut,  jika dilatih sosok yang tidak mengutamakan fisik yang kuat? Bisa-bisa kita kalah dihajar. Sekali lagi kunci untuk menaikkan fisik dan stamina ada di klub bukan di timnas.

Semoga saja permainan timnas terus membaik di dalam pertandingan selanjutnya, terutama ketahanan fisiknya.

 

Ikuti tulisan menarik windhu prasetyo simson lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler