x

Sastra

Iklan

Eka Silvia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Desember 2021

Kamis, 16 Desember 2021 12:19 WIB

Pelestarian Sastra Lisan Serta Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahsa Melalui Media Online

Sastra lisan merupakan karya sastra yang disampaikan dan disebarkan secara turun menurun secara lisan dari mulut kemulut. Kini sastra lisan mulai kehilangan peminatnya akibat perkembangan zaman yang begitu pesat, dan banyaknya generasi muda yang lebih tertarik dengan budaya luar dibanding budaya Indonesia. Dengan adanya artikel ini semoga bisa menjadi salah satu cara untuk tetap bisa melestarikan sastra Indonesia dengan mengikuti zaman.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setiap bangsa pasti memiliki ciri khas sebagai identitas atau jati diri mereka. Budaya menjadi perwakilan dari identitas bangsa, karena budaya biasanya serupa dengan kebiasaan yang sering kali dilakukan oleh masyarakat di suatu tempat atau wilayah. Eksistensi karya sastra amatlah penting dalam mendorong peradaban bangsa. Indonesia sebagai negara dengan keberagaman budayanya, mungkin saat ini masih digunakan atau sudah ditinggalkan oleh suatu kelompok masyarakat tertentu dengan suatu alasan.

Minimnya pendokumentasian atau penulisan karya sastra lisan sebagai karya sastra tulis menyebabkan sastra lisan berkembang dalam berbagai versi. Artinya, peneliti dan siapa saja yang memerlukan informasi untuk memahami kompleksitas peristiwa sejarah atau fenomena alam yang menjadi sastra lisan, harus melakukan penyelidikan berupa observasi, wawancara dan studi etnografi di masyarakat setempat. Penyelidikan tersebut membutuhkan keterampilan berbahasa seperti keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan menulis, dan keterampilan berbicara. Sebelum pembahasan lebih lanjut, ada baiknya kita terlebih dulu mengetahui apa itu karya sastra dan karya sastra lisan.

Karya Sastra

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karya sastra merupakan hasil imajinasi atau pandangan atau fantasi atau visi yang elaborasi yang diangkat dari kenyataan yang ada di masyarakat. Bermula pada kenyataan yang dilihat, lalu, didengar bahkan dirasakan oleh seorang pengarang atau sastrawan. Tidak dapat dimungkiri bahwa kenyataan seorang pengarang juga dipengaruhi oleh lingkungan budaya. Dengan budaya yang telah terbentuk tentu akan berpengaruh pada seorang pengarang. Sekalipun realitas itu tidak nyata dan hanya merupakan realitas semu, namun realitas ini menjadi dasar hadirnya karya sastra.

Karya Sastra Lisan

Karya sastra lisan merupakan salah satu hal yang dilakukan bangsa Indonesia pada masa lalu untuk dapat memperkenalkan budaya yang ada di wilayahnya. Sastra lisan bisa dijadikan sebagai sumber sejarah sekaligus menggali jati diri bangsa lewat nilai- nilai yang berusaha diwarisi dari nenek moyang ataupun generasi sebelumnya melalui memori kolektif yang dikemas dalam tradisi lisan yang diwariskan kepada generasi mendatang. Sastra lisan merupakan salah satu khazanah intelektual masa lalu suatu bangsa. Dalam sastra lisan, mengandung banyak nilai budaya yang harus dilestarikan. Adalah sebuah bencana budaya, ketika bagian dari sastra lisan hilang. Permasalahan yang kemudian akan muncul seperti yang diungkapkan oleh Amir dkk, sebagaimana dikutip oleh Idawati dan Desnia Verlinda bahwa kepunahan dan hilangnya sastra lisan suku bangsa tertentu akan berdampak negatif bagi masyarakat, termasuk hilangnya kecendikiaan nenek moyangnya; mereka kehilangan estetika masa lalu mereka; dan yang tidak kalah menakutkan adalah masyarakat tidak akan memiliki dokumen sejarah, atau setidaknya dokumen budaya leluhurnya. (Idawati, 2020)

Saat bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya, tantangan barunya adalah bagaimana mempertahankan jati diri bangsa di tengah arus globalisasi yang tak terhindarkan dalam perjalanan sejarah.  Pandangan modern yang mengacu pada prinsip-prinsip masa kontemporer membawa risiko hilangnya jati diri bangsa karena tergerusnya generasi masa kini dengan akar sejarah yang justru berusaha diwarisi dari nenek moyang melalui tradisi lisan. Solusi dari semua ini adalah kita semua harus segera menginventarisasi, melestarikan dan merevitalisasi sastra lisan. Maka dari itu, pengembangan literasi digital dalam keterampilan berbahasa sebagai salah satu solusi diharapkan mampu untuk turut melestarikan dan mempertahankan karya-karya sastra lisan.

Pengembangan Literasi Digital dalam Keterampilan Berbahasa

Derasnya arus globalisasi yang kian merajalela membuat kita secara sadar ataupun tidak, mau ataupun tidak mau juga ikut terbawa di dalamnya. Tak hanya itu, munculnya banyak platform-platform media sebagai aplikasi penyederhanaan hidup sepertinya merupakan sesuatu yang patut disyukuri. Namun, akses penggunaan aplikasi yang terdaftar di playstore, google play atau lainnya menjadi tidak terkendali. Dampak negatifnya adalah menjamurnya hal-hal yang tidak penting yang justru dapat mengganggu nilai-nilai karakter yang sedang secara besar-besaran dikembangakan di era modernisasi saat ini. Namun melihat sisi baiknya yang begitu dominan, upaya sastra lisan yang turut mengikuti perkembangan zaman melalui media digital juga dianggap memungkinkan berkembangnya keterampilan berbahasa dalam kegiatan literasi.

Keterampilan Menyimak

Pengembangan keterampilan menyimak menuntut kepekaan peneliti untuk menemukan informasi yang terkandung dalam suatu media. Peneliti dapat menemukan dan memperoleh informasi dengan mengakses gawai yang dimiliknya. Meskipun perlu mencari informasi yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan sebagai bagian dari kegiatan literasi keterampilan menyimak. Selain itu, keterampilan berbicara retorika dan dialektika bisa diasah melalui penggunaan aplikasi yang saat ini dikenal secara luas dengan istilah podcast. Keunggulan dari podcast sendiri yaitu dapat dengan mudah diakses secara otomatis, pengontrolan ada di tangan konsumen, pengemasan konten yang ringan dan menarik juga menjadi nilai plus.

Selain podcast, aplikasi lain yang juga dapat digunakan adalah youtube. Meskipun memiliki fungsi yang hampir sama dengan podcast, namun youtube memiliki keungulan dalam kemampuannya menampilkan gambar yang jelas sesuai dengan kemampuan pembuatan videonya.

Keterampilan Membaca

Pepatah mengatakan bahwa membaca adalah jembatan ilmu dan membaca adalah jendela dunia. Dalam buku terdapat begitu banyak ilmu yang dapat digunakan untuk menjalani kehidupan, dan dengan membaca buku atau jenis bacaan lainnya juga akan memberikan manfaat pada diri seseorang. Menurut data UNESCO, minat membaca masyarakat Indonesia sangatlah memprihatinkan, sebab hanya 0,001%. Artinya dari 1,000 orang di Indonesia hanya 1 orang yang rajin membaca. Dengan demikian Indonesia menempati urutan kedua dari bawah atau berada di peringkat ke-60 dari 61 negara soal lietrasi dunia.

Pada keterampilan membaca kita seharusnya mengenal sastra lisan secara menyeluruh dengan mengakses bacaan-bacaan yang sudah disediakan. Pada era modern ini, kemudahan dapat kita jumpai pada sarana dan prasarana digital untuk meningkatkan keterampilan membaca dan untuk mendapatkan bahan bacaan seperti google playbook, dan aplikasi lainnya. Terlebih lagi perpustakaan di seluruh Indonesia menggalakkan konsep papperless yang membuat berkembangnya media perpustakaan online yang menyediakan bahan bacaan secara gratis.

Keterampilan Menulis

Dalam pelatihan pengembangan kegiatan menulis, hasil yang  diperoleh dapat berupa resensi, kritik atau cerita pendek yang berhasil dirangkum oleh peneliti dalam kegiatan menyimaknya. Hasil dari penulisan ini perlu dipublikasikan melalui aplikasi online yang saat ini sangat diminati oleh berbagai kalangan seperti Wattpad atau melalui Webtoon. Aplikasi yang disebutkan di atas adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk menulis cerita panjang dan serial. Khusus untuk aplikasi Webtoon, penulis juga berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan visualnya agar bisa menampilkan cerita bergambar. Penggunaan aplikasi ini jelas merupakan salah satu upaya untuk menarik minat berbagai kalangan yang cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan aplikasi di smartphone daripada buku.

Hal ini tentunya juga sesuai dengan motivasi untuk mengungkapkan ide berupa cerita rakyat dalam bentuk tulisan di platform online. Terlebih lagi, aplikasi lain juga telah berkembang seperti Webtoon pada media digital dalam menyajikan bacaan berupa komik. Melalui aplikasi LINE Webtoon akan berdampak pada respon minat baca mereka terhadap komik online Webtoon. Jika perhatian dan minat pembaca muncul, maka pembaca akan kembali mengakses aplikasi untuk membaca komik tersebut. Dengan demikian minat pembaca untuk membaca komik akan menunjukkan efek adiktif yang dirasakan oleh si pembaca.

Keterampilan Berbicara

Menguasai kemampuan berbicara adalah yang paling kompleks dari semua keterampilan berbahasa. Karena, keterampilan berbicara retorika dan dialektika memerlukan beberapa komponen yang harus dipersiapkan. Selain melatih mental dalam diri seseorang, perlu adanya persiapan yang berkaitan dengan hal-hal yang menjadi acuan untuk menilai keberhasilan berbicara seperti intonasi, jeda, pelafalan, kejelasan berbicara, serta penguasaan materi yang akan disampaikan.  

 Agar penguasaan kemampuan berbicara dapat lebih maksimal kita dapat memanfaatkan aplikasi-aplikasi online yang tersedia secara gratis ataupun berbayar. Dengan menggunakan aplikasi online tersebut untuk meningkatkan keterampilan berbicara, akan melatih seseorang untuk mengenal media online serta melatih mereka tentang kepekaan intonasi seperti membaca berita, membawakan sebuah acara, dan membaca iklan. Selain melatih kepekaan intonasi, pemakaian aplikasi online ini juga dapat melatih pemakaian kata, penjedaan, serta kelancaran berbicara baik secara retorika ataupun dialektika. Kelebihan dari pemakaian aplikasi online tersebut adalah intonasi yang dibacakan akan sangat terlihat dan dapat dinilai lebih jelas daripada membacakannya secara langsung. Namun selain kelebihan yang telah dijelaskan di atas, terdapat juga kekurangan dalam penggunaan aplikasi tersebut yakni, tidak ikut melatih kemampuan mental seorang pengguna untuk berhadapan langsung dengan audiens.

Sebagai salah satu warisan budaya luhur bangsa, keberadaan sastra lisan dan sastra daerah merupakan harta yang tak ternilai harganya. Isi pesan moral dalam sastra lisan merupakan pembatas norma dan nilai yang mengatur masyarakat sebagai hukum tidak tertulis. Berkembang pesatnya disrupsi teknologi digital baik di Indonesia maupun global, dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perkembangan teknologi yang seolah tak memiliki batas ruang dan waktu akhirnya membuat banyaknya generasi muda yang lebih menyukai atau lebih tertarik dengan budaya asing yang dapat menyulitkan sistem pewarisan tradisi lisan. Maka dari itu, dengan upaya sastra lisan yang mengikuti perkembangan zaman melalui media dan teknologi diharapkan mampu mempertahankan budaya serta identitas bangsa Indonesia dalam mendorong peradaban bangsa.

 

Sumber:

Widuatie, Ratna Endang, Tradisi Lisan sebagai Penguat Identitas Kebangsaan: Studi terhadap Tradisi Lisan Terbentuknya Desa di Kabupaten Jember, diakses pada 12 Oktober 2021, https://jurnal.unej.ac.id/index.php/prosiding/article/view/20014/8766.

Idawati dan Desnia Verlinda, Peran Sastra Lisan Dalam Pengenalan Budaya Bangsa Indonesia, diakses pada 12 Oktober 2021, https://journal.uhamka.ac.id/index.php/imajeri/article/view/5095/1836.

Fizriyani, Wilda, Peranan Sastra Indonesia dalam Membangun Keragaman Budaya: Perspektif Sejarah, diakses pada 13 Oktober 2021, http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/dialektika/article/view/1421/1223.

Nurhadi, Ardhian, Pembelajaran Sastra Lisan dengan Media Audiovisual sebagai Sarana Pengembangan Kerampilan Bahasa, diakses pada 4 November 2021, https://prosiding.unma.ac.id/index.php/semnasfkip/article/view/363/346.

Kompas Tv. (2021, 17 Mei). Sejarah Hari Buku Nasional, Bagaimana Tingkat Literasi di Indonesia?. Diakses pada 11 November 2021, dari https://www.kompas.tv/article/174618/sejarah-hari-buku-nasional-bagaimana-tingkat-literasi-di-indonesia.

Kominfo.go.id, (2017, 10 Oktober). Teknologi Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi Cerewet di Medsos. Diakses pada 11 November 2021, dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media.

Ikuti tulisan menarik Eka Silvia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

6 jam lalu

Terpopuler