Pemanfaatan Limbah Anorganik di Sekolah untuk Bahan Baku Seni Rupa

Minggu, 16 Januari 2022 15:32 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Limbah anorganik atau secara khususnya limbah kemasan makanan ringan di lingkungan sekolah merupakan PR yang tak pernah terselesaikan, karena bertumpuknya limbah dari kemasan makanan ringan adalah hal yang tidak dapat kita hindari.

Limbah an organik atau secara khususnya limbah kemasan makanan ringan di lingkungan sekolah merupakan PR yang tak pernah terselesaikan, karena bertumpuknya limbah dari kemasan makanan ringan adalah hal yang tidak dapat kita hindari. Semakin maju zaman, dan meningkatnya pertumbuhan secara bersamaan akan semakin beragam pula produk  yang beredar dan terjual, maka  otomatis, sampah yang tercipta juga semakin meningkat.

Menekan laju pesatnya perkembangan penjualan produk tentu tidak mungkin. Namun, kita dapat mengurangi dampaknya, dengan pengolahan yang benar seperti melakukan daur ulang pada limbah plastik tersebut agar dapat digunakan kembali. Tapi, selain itu kita juga dapat memanfaatkannya untuk menjadi bahan baku seni rupa, baik seni rupa murni sebagai dekorasi maupun seni rupa terapan yang mempunyai nilai guna lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemanfaatan limbah an organik di sekolah, sebagai bahan baku seni rupa pada mata pelajaran Seni Budaya bukan hanya menjadi salah satu cara mengurangi efek jangka panjang dari sampah plastik, tetapi juga menjadi solusi bagi siswa-siswa yang ingin berkreativitas namun terkendala secara ekonomi.

Proses pembuatan barang seni rupa dari limbah kemasan makanan ringan di sekolah, yaitu:

1. Membentuk tim yang bertugas untuk mengumpulkan limbah an organik

Tim ini terdiri atas siswa-siswi yang secara personal memiliki kepedulian terhadap lingkungan, karena tim inilah yang nantinya akan bertugas sebagai pengontrol beredarnya limbah plastik di sekolah sekaligus sebagai pengolah limbah plastik yang telah terkumpul menjadi bahan baku siap pakai.

2. Mengumpulkan dan memisahkan limbah an organik berdasarkan jenis dan bentuknya,

Setelah limbah an organik dikumpulkan, selanjutnya pisahkan limbah sesuai dengan bahan dan jenisnya, misalnya : botol, plastik keras, plastik lembut, gelas, dan lain-lain.

3. Mencuci limbah yang telah dikumpulkan,

Limbah yang telah terkumpul dan dipisah, kemudian dibersihkan dengan cara : direndam didalam air sabun -+ 5 menit, menggosok bagian-bagian yang kotor dengan spon, dibilas dengan air bersih yang mengalir, lalu dijemur hingga benar-benar kering.

4. Memproses limbah,

Setelah limbah an organik benar-benar bersih, maka limbah tersebut telah menjadi bahan baku baru yang siap untuk diproses menjadi barang-barang seni rupa yang memiliki nilai yang lebih tinggi.

 

Ide-ide kreatif dalam mengubah limbah an organik menjadi karya seni rupa, antara lain :

1. Vas bunga

Bahan yang dibutuhkan : botol kaca/kaleng bekas, cat acrylic.

2. Lukisan plastik

Bahan yang dibutuhkan : plastik transparan aneka warna, lem, kanvas.

3. Tas belanjaan

Bahan yang dibutuhkan : plastik tebal bekas makanan ringan, jarum jahit dan benang.

4. Dompet atau tempat pensil

Bahan yang dibutuhkan : plastik tebal bekas makanan ringan, jarum jahit, benang, resleting.

5. Rak multiguna

Bahan yang dibutuhkan : botol plastik/kaleng bekas, cat acrylic/tali rami, lem, hiasan lainnya seperti manik-manik, kancing baju, potongan kayu (opsional).

6. Gantungan jilbab

Bahan yang dibutuhkan : bagian atas gelas bekas, benang wol, lem.

    

        Itu dia proses pemanfaatan limbah plastik di sekolah sebagai bahan baku Seni Rupa, melalui kegiatan ini bukan hanya siswa yang diuntungkan karena lebih hemat biaya dalam pembuatan karya, tapi juga sekolah diuntungkan karena berkurangnya limbah plastik di sekolah sebagai upaya pelestarian lingkungan.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler