x

Iklan

Rurin Elfi Farida

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 November 2021

Selasa, 25 Januari 2022 09:57 WIB

Tren Mewah Boneka Arwah

Sungguh aneh manusia di negeri ini. Begitu banyak bocah-bocah telantar di sekitar kita yang butuh dirawat, namun mereka justru sibuk merawat spirit doll. Anggarannya pun yang tak tanggung-tanggung. Memang, sih, itu duit mereka sendiri. Mau dihamburkan datau disedekahkan, itu urusan mereka. Tapi kita hidup tak sendiri, ada lingkungan sosial yang butuh dipedulikan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Belum lama ini, publik Indonesia diramaikan dengan trend mewah para pesohor negeri yang memelihara dan merawat boneka yang sangat mirip anak manusia. Tak tanggung-tanggung dikabarkan pula harga boneka yang juga disebut dengan spirit doll itu sangat fantastis. Fatalnya, tren aneh itu justru diikuti banyak selebriti yang notabene mempunyai banyak follower di sosial media.

Jujur, sungguh aneh manusia di negeri ini. Begitu banyak manusia dan bocah-bocah telantar di sekitar kita yang justru butuh dirawat dan disayangi. Namun, anehnya mereka justru sibuk merawat benda mati dengan budget yang tak tanggung-tanggung. Apa tidak sebaiknya harta titipan yang berlebih itu digunakan untuk merawat mereka yang membutuhkan agar menjadi manusia yang lebih bermakna dan berdaya. Sebenarnya, memang bukan masalah, toh duit mereka sendiri, mau dihamburkan kek, mau disedekahkan kek, mau dibuang kek, tak ada hak kita untuk melarang atau bahkan sekedar menasehati. 

Masalahnya, trend mewah para selebritas itu sangat memengaruhi kehidupan para followers-nya. Tahu sendiri bukan, betapa loyalitas para netizen maha julid di negeri ini. Tak hanya mode dan gaya busana yang mereka tiru dari para idolanya, tapi juga gaya hidup dan kebiasaan aneh yang keren dalam pandangan mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tren ini sebenarnya memang sudah menjadi budaya lazim di negara Thailand. Di sana, boneka arwah atau yang lebih dikenal dengan spirit doll memang menjadi semacam jimat penarik rezeki dan keberuntungan. Jadi, wajar kalau banyak masyarakat Thailand yang melakukan hal itu karena didasari kepercayaan tersebut. Masalahnya, di Indonesia, yang notabene mayoritas muslim, menjadikan hal tersebut sebagai tren mewah adalah hal yang salah arah. Dari kacamata agama Islam, hal tersebut bisa dikatagorikan  perbuatan syirik karena percaya pada kekuatan benda.

Belum lagi pendapat para ahli kejiwaan yang menengarai ada indikator penympangan yang mengarah pada gangguan kejiwaan bagi  orang-orang yang memperlakukan boneka seperti halnya bayi manusia. Meski banyak diantara para pesohor yang menolak hal ini, kenyataannya mereka memperlakukan boneka itu seperti anak. DiIbelikan susu, barang branded, diberi perawat khusus dan bahkan dimandikan, ditimang, dininabobokkan seperti halnya bayi manusia.

Sekali lagi, dari perspektif psikologi sosial, tren mewah ini menjadi sesuatu yang membuat resah. Individualisme yang terbentuk sebagai ekses pandemi akan semakin menjadi. Sungguh miris. Budget fantastis yang dikeluarkan hanya untuk merawat benda mati yang tak tahu balas budi.

Lepas dari keyakinan mereka, bahwa boneka itu akan menarik rezeki, tentu hal itu sangat menyakiti kondisi negeri Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. Bencana tiada jeda, Covid-19 yang berganti kendara, seolah semakin memperparah kondisi masyarakat kita. Apa tidak sebaiknya rezeki berlimpah yang dititipkan Tuhan kepada mereka disalurkan ke jalan yang benar atas nama keadilan dan kepedulian terhadap sesama manusia. JiIka ke boneka yang benda mati saja mereka sangat peduli, tak bisakah hal itu dipindahkan ke jutaan manusia dan anak bangsa yang telantar dan membutuhkan uluran. 

Satu hal yang harus diperhatikan juga adalah bahwa mereka adalah para trend setter yang selalu diaminkan ribuan bahkan jutaan netizen. Jangan sampai perbuatan mereka menjadi inspirasi sesat yang akan menjadikan sistem multilevel dosa. Cukuplah mereka menyadari bahwa ketenaran hanyalah titipan, kemewahan dan rezeki para pesohor sosial media juga karena loyalitas netizen Indonesia yang luar biasa. Alangkah indahnya jika hanya hal-hal positif saja yang dijadikan tren viral yang diaminkan dan diikuti warga Indonesia tercinta ini. Memberikan mereka tak sekedar gaya hidup tapi juga arah hidup yang benar menuju rido Ilahi.  

Maha benar netizen dengan segala perilakunya, 25 Januari 2022

Ikuti tulisan menarik Rurin Elfi Farida lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB