x

Mengenalkan sastra kepada sejak dini.\xd (Sumber: Pixabay)

Iklan

Sarah Sabrina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 April 2022

Jumat, 15 April 2022 06:01 WIB

Meningkatkan Jiwa Sosial Anak Melalui Karya Sastra Berupa Dongeng

Kehadiran sastra anak kontribusi yang besar bagi perkembangan kepribadian anak dalam proses menuju kedewasaan sebagai manusia yang mempunyai jati diri yang jelas. Dengan demikian, kontribusi sastra bagi pembaca dan pendengar yang masih anak-anak dapat membentuk pertumbuhan berbagai pengalaman, sedangkan nilai sosial yang muncul semenjak anak usia 1 tahun juga dianggap penting bagi tahap perkembangannya. Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial anak usia dini. Karya sastra anak berupa dongeng merupakan metode sederhana yang disukai anak-anak, melestarikan kegiatan ini akan menambah khazanah tersendiri dalam menjaga keberadaan sastra anak kedepannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sastra adalah seni bahasa yang mana biasanya melahirkan karya yang kemudian dinamakan karya sastra. Sastra berasal dari kata serapan, yaitu dari bahasa sansekerta, yaitu shaastra. Shaastra dalam bahasa sansekerta memiliki arti ‘teks yang mengandung instruksi’ atau ‘pedoman’. Sastra juga dapat dipahami dan memiliki arti, yaitu mengarahkan, mengajarkan, memberi instruksi, dan sebagai alat atau sarana untuk memberi petunjuk. Sastra tidak hanya sebatas tulisan pada selembar kertas saja, tetapi juga memiliki peran penting di dalam kehidupan manusia bahkan sejak dahulu kala. Sastra merupakan wujud gagasan seseorang melalui pandangan terhadap lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang indah.    

               Karya sastra yang hadir dan di peruntukkan untuk anak dapat memberikan beberapa kontribusi pada anak (Nurgiyanto, 2005:35—41). Kontribusi tersebut terkait dengan kejiwaan anak. Nurgiyanto menyimpulkan bahwa sastra anak memiliki kontribusi yang besar bagi perkembangan kepribadian anak dalam proses menuju kedewasaan. Dalam perkembangannya, sastra anak kadang dinilai kurang penting dalam pembelajaran, karena hanya dianggap pengantar tidur terlebih seperti cerita fabel dan dongeng. Padahal keberadaannya sangatlah bisa dimanfaatkan dalam memberikan pengajaran untuk meningkatkan rasa sosial pada anak yang tidak cukup hanya terbentuk pada lingkungan rumah saja.

            Bercerita atau membaca sebuah cerita termasuk dunia bermain bagi anak. Ketika anak-anak membaca atau mendengar cerita, mereka bertemu dengan tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam cerita tersebut. Dalam cerita tokoh-tokoh cerita akan berperilaku baik verbal maupun nonverbal dengan maksud mengekspresikan emosi yang dimilikinya, seperti sedih, senang, marah yang sesuai dengan alur cerita. Dengan demikian, baik langsung maupun tidak langsung dengan membaca cerita, anak akan belajar bersikap dan bertingkah laku secara benar. Lewat bacaan itu anak akan belajar mengelola emosi dan sikap agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Kemampuan mengelola emosi dan jiwa sosial merupakan aspek personal yang besar pengaruhnya bagi kesuksesan hidup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

            Usia anak-anak merupakan fase yang sangat labil. Pada usia tersebut, anak-anak sangat mudah menerima berbagai hal, baik positif maupun negatif. Apa yang lebih banyak mereka terima pada usia anak-anak, akan sangat menentukan perkembangan intelektual maupun moral mereka pada saat dewasa nanti. Alangkah baiknya, jika masa anak-anak disuguhkan dengan berbagai macam bacaan yang dapat memperkaya intelektual dan moralnya. Salah satu alternatif bacaan yang penting diberikan kepada anak-anak dalam rangka memperkaya intelektual serta membentuk karakter budi pekerti anak adalah bacaan-bacaan karya sastra, lebih khususnya adalah sastra anak, seperti dongeng.  

             Sastra anak adalah sastra yang berbicara tentang apa saja yang menyangkut masalah kehidupan, sehingga mampu memberikan informasi dan pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan itu sendiri kepada anak. Buku anak, sastra anak, adalah buku yang menempatkan sudut pandang anak sebagai pusat penceritaan dan sekaligus juga menawarkan sebuah kebenaran yang signifikan yang diekspresikan ke dalam unsur-unsur yang layak dan bahasa yang mengesankan. Menurut Lukens, sastra anak adalah sebuah karya yang menawarkan dua hal utama, yaitu kesenangan dan pemahaman. Secara sadar atau tidak sadar, kehidupan kita selalu di kelilingi dengan sastra. Pendidikan sastra sudah diterapkan sejak kita masih kecil. Saat seorang ibu bersenandung sambil menidurkan anaknya atau saat seorang ayah mendongengkan anaknya menjelang waktu tidur dimalam hari, itu semua merupakan karya sastra yang mulai diperkenalkan kepada kita sejak kecil.

            Menurut KBBI dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi. Pengertian dongeng merupakan hiburan yang menyenangkan untuk anak-anak dan memberikan manfaat positif bagi masa kecilnya. Dongeng menjadi sarana pendidikan karakter, yang dampaknya sangat bisa dirasakan sejak zaman dahulu kala. Sejak dulu, nenek moyang dan orang tua kita membuat dongeng yang menyelipkan unsur pendidikan dan moral sebagai sarana hiburan. Oleh sebab itu, dongeng yang disisipi unsur pendidikan moral sebagai sarana hiburan ini kemudian menjadi wahana anak-anak untuk dapat mengasah imajinasi dan mencerdaskan anak, karena dongeng juga menjadi media yang diharapkan dapat menjadi nilai kehidupan.

Ikuti tulisan menarik Sarah Sabrina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler