x

HUT TNI

Iklan

Ulya Tania

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Mei 2022

Selasa, 31 Mei 2022 06:18 WIB

Mengapa Kita Masih Memerlukan Tentara? Urgensi Militer di Era Perdamaian


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perang dunia ke-II telah usai. Tak ada lagi penjajahan di Indonesia. Zaman telah canggih, komunikasi dan ilmu pengetahuan semakin berkembang. Indonesia tak pernah lagi berperang. Di masa ‘damai’ seperti ini, beberapa orang akan berpikir, mengapa kita masih memerlukan tentara? Keamanan dalam negeri telah ditangani oleh polisi, lantas apa yang dilakukan personel militer?

Secara hukum, tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Lebih lanjut, fungsi TNI adalah:

  1. TNI berfungsi sebagai penangkal terhadap segala bentuk ancaman militer dan bersenjata, baik dari luar maupun dalam negeri, terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa. 
  2. TNI berfungsi sebagai penindak terhadap setiap bentuk ancaman. 
  3. TNI berfungsi sebagai pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan.

Terlepas dari fungsi resmi militer diatas, terdapat begitu banyak alasan mengapa Indonesia masih memerlukan personel militer. 

  1. Wilayah Indonesia sangat luas dan terdiri dari berbagai macam geografis. 
    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

    Merujuk pada situs Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, disebutkan bahwa luas wilayah Indonesia yang telah mencakup daratan dan lautan adalah sekitar 8.300.000 km22. Meski tiada peperangan, luas wilayah Indonesia yang begitu besar ini berpotensi tinggi untuk diambil atau dieksploitasi oleh negara asing.

    Contoh kasusnya yaitu pengklaiman pulau ligitan yang merupakan salah satu pulau Indonesia oleh Malaysia, penangkapan ikan ilegal di laut Indonesia, dan penerbangan pesawat asing ilegal di langit Indonesia. Semua ancaman ini akan ditangkis oleh pasukan militer sebagai garda terdepan penjaga Indonesia.

  2. Tingkat kekuatan militer dapat memberikan kesan ‘ganas’ yang akan disegani oleh negara lain.

    Pada april 2022 ini pada situs global fire power, Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-15 dunia dalam aspek kekuatan militer, melangkahi negara Jerman di posisi ke-16. Kekuatan militer merupakan suatu hal yang akan terus dipantau oleh setiap negara terhadap negara lain. Semakin kuat kekuatan militer suatu negara, akan semakin segan pula dan membuat enggan negara lain untuk meletuskan peperangan.

    Seperti sebuah pepatah latin Si Vis Pacem Para Bellum, yang berarti apabila ingin damai, maka bersiaplah untuk berperang. Ditilik secara positif, adagium dapat ini menjadi reminder bagi setiap negara untuk tetap memberdayakan kekuatan militer mereka, dengan tujuan agar tidak mudah ‘dijajah’ oleh negara lain. 

  3. Konflik perang dingin yang masih berlangsung.

    Meski perang dunia ke-II telah usai, perdamaian dunia internasional belum tercapai sepenuhnya. Perang dingin masih bergejolak di antara kubu timur dan kubu barat, yang masing-masing diketuai oleh negara adidaya. Seperti kasus peperangan yang baru-baru ini terjadi, yaitu perang Rusia-Ukraina yang melibatkan isu antar blok. Peperangan yang dilakukan oleh negara besar seperti Rusia ini, berdampak kepada negara-negara tidak terlibat yang oleh Rusia disebut sebagai negara tak bersahabat (Indonesia tidak termasuk). Sejauh ini dampak yang ditimbulkan merupakan sanksi pembatasan hubungan dibidang ekonomi dan bidang lainnya. Namun, Vladimir Putin sebagai presiden Rusia saat ini, sempat berkata dalam pidato pengumuman ‘operasi spesial militer’, bahwasanya siapapun yang mencoba menghentikan kami harus mengetahui bahwa akan segera direspon oleh Rusia, dan akan merujuk kepada konsekuensi yang tidak pernah dialami sepanjang sejarah. 

    Indonesia mungkin saja tidak termasuk ke dalam daftar negara tak bersahabat rusia dan merupakan negara non-blok. Namun, pada akhirnya apabila terjadi peperangan antara kedua blok, semua negara paling tidak akan terpaksa untuk condong ke salah satu sisi. Dalam situasi ini kesiapan armada militer sangat diperlukan. Paling tidak, Indonesia telah siap dengan semaksimal mungkin untuk menghadapi kemungkinan terburuk seperti situasi tersebut.

  4. Adanya potensi ancaman dari dalam negeri sendiri.Personel militer memiliki tanggung jawab dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara. Aspek pertahanan ini bergesekan dengan aspek ketertiban masyarakat yang dipegang oleh polisi. Konflik antar masyarakat , kerap kali dapat mengancam stabilitas keamanan negara. Terlebih lagi konflik antara masyarakat dan pemerintahan, disini militer akan berdiri di barisan terdepan untuk menjaga keamanan rakyat tanpa mencampuri urusan politik.  

Pada kenyataannya, dunia belum dapat berdamai 100%. Berbagai isu politik dan dominasi antar negara di lingkup internasional, masih menimbulkan disintegrasi negara-negara dunia. Meskipun kita saat ini tidak sedang tersandung peperangan apapun, paling tidak kita dapat berkontribusi dalam membantu negara konflik melalui dukungan militer, salah satu contohnya yaitu Pasukan Garuda. Mungkin ancaman militer internasional tidak begitu signifikan saat ini, namun konflik internal bangsa masih menjadi pr bagi kita. Bersama dengan polisi, para personel militer juga menjaga ketertiban dalam negeri dan turut serta mengayomi masyarakat (terjun langsung ke masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat. Salah satu contohnya yaitu seperti membantu distribusi vaksin kepada masyarakat dan berbagai pelayanan masyarakat lainnya. 

Bagaimanapun juga, ancaman bersifat dinamis dan tidak dapat diprediksi, yang mana di saat-saat seperti itu lah hanya para pengabdi negara yang akan spontan mengembangkan sayapnya melindungi segenap bangsa. 

Ikuti tulisan menarik Ulya Tania lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu