Cegah Stunting, Dinas Pertanian Kabupaten Serang Produksi Beras Nutri Zinc

Kamis, 16 Juni 2022 16:49 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Distan Kabupaten Serang sejak tahun 2021, berupaya menurunkan stunting dengan produksi beras biofortifikasi,

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang terus berupaya melakukan inovasi dalam menurunkan dan mencegah kasus stunting di wilayahnya. Salah satunya melalui Dinas Pertanian (Distan) dengan memproduksi Beras Nutri Zinc

Kepala Distan Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana menyebutkan, sejak tahun 2021, pihaknya berupaya menurunkan stunting dengan produksi beras biofortifikasi, yaitu upaya meningkatkan kandungan gizi pada komoditi pangan dalam rangka mendukung ketahanan pangan.  “Beras biofortifikasi diperoleh dari pemuliaan tanaman atau rekayasa genetic, sehingga komoditi tersebut memiliki kandungan zat gizi tertentu yang dibutuhkan oleh tubuh manusia,”ujar Zaldi, Kamis (16/06/2022).

Zaldi mencontohkan, beras dengan kandungan Fe (Ferrum) yang tinggi untuk mencegah anemia atau kandungan Zn (Zinc) dalam upaya mencegah kekerdilan atau stunting pada bayi dalam kandungan dan balita. Selain untuk meningkatkan daya tahan tubuh buat para ibu pada saat pra kehamilan, atau pada saat kehamilan dan menyusui. “Program beras biofortifikasi yang ditanam di Kabupaten Serang adalah Nutri Zinc yaitu padi dengan kandungan Zinc tinggi, dapat mencapai 35,41 PPM,” tuturnya.

Dalam upaya mendukung Program Percepatan Penurunan Stunting yang dicanangkan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, lebih lanjut Zaldi menyebutkan, bahwa program beras biofortifikasi ditanam di wilayah-wilayah yang menjadi fokus stunting pada tahun 2022. Di antaranya Desa Mongpok, Kecamatan Cikeusal ditanami 150 hektare varietas Nutri Zinc untuk pengembangan benih.

“Kemudian untuk beras biofortifikasi 600 hektare di Kecamatan Padarincang, Cikande 170 hektare, Tunjung Teja 314 hektare, Kramatwatu 512 hektare, Ciruas 25 hektare dan di Kecamatan Tirtayasa seluas 378 hektare,”papar Zaldi.  “Produktivitas hasil setelah dilakukan ubinan mencapai 6 ton lebih per hectare,”ucapnya.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, kasus stunting di Kabupaten Serang terus mengalami tren penurunan. Capaian tersebut merupakan kerja keras banyak pihak.

Tatu menyebutkan, kasus stunting di Banten berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2019 masih 24,11 persen, sedangkan di Kabupaten Serang 39,43 persen. “Kami termasuk wilayah yang menjadi prioritas program dari pusat dalam penurunan stunting, karena 2019 kasusnya diatas provinsi,” tutur Tatu.(*/abyan)

Bagikan Artikel Ini
img-content
Abyan Kudsi

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler