Jakarta Kota Humor
Apakah Anda pernah mendengar nama-nama yang berhubungan dengan pasar di Jakarta? Kalau belum, simak ya! Di Jakarta, ada nama-nama pasar yang dikaitkan dengan nama-nama hari.
Nama-nama Pasar
Ada Pasar Senin, Pasar Rebo, Pasar Jumat, dan Pasar Minggu. Jangan pernah mendakwa apalagi kecewa, bahwa Pasar Senin hanya buka pada hari Senin. Pasar Rebo hanya dibuka pada hari Rabu. Pasar Jumat hanya dibuka pada hariJumat, dan Pasar Minggu hanya dibuka pada hari Minggu.
Bisa jadi walau menyeret nama pasar, tapi ternyata di situ tidak ada pasar dan yang ramai dikunjungi bukan pasarnya. Pasar Minggu kondang di telinga warga DKI Jakarta, karena disitu ada kebun binatang.
Ada pula nama pasar yang memanfaatkan nama-nama binatang, seperti: Pasar Ular, Pasar Jangkrik, dan Pasar Burung. Lalu, ada istilah pasar kaget dan pasar murah.
Cukup unik kalau kita belanja di pasar murah, yang digelar pada saat tertentu. Walau bernama pasar murah, belum tentu semua harganya berbandrol di bawah harga toko alias murah.
Pasar kaget lain lagi. Menurut sohibul hikayat, disebut pasar kaget karena selalu bikin kaget warga. Karena biasanya tempat yang dijadikan sebagai pasar dulunya ya tempat yang sunyi. Namun, tiba-tiba saja disitu muncul pasar yang menjual aneka kebutuhan rumah tangga.
Hal yang menjadi lucu, karena kelak pasar kaget malah jadi permanen. Jam kerjanya dipatok mulai dari pukul 04:00 hingga 08:00.Warga pun tetapmenyebutnya sebagai pasar kaget.
Ternyata, di Pasar Ular tidak dijual aneka jenis ular. Demikian pula di Pasar Jangkrik, dan Pasar Burung tidak melulu menyediakan jangkrik dan burung apa saja. Kedua pasar ini pun alih-alih pasar tradisional lainnya, menyediakan kebutuhan sembako, obat-obatan, dan busana.
Olah raga adu otot juga terorganisir secara rapi. Dari olah raga yang dikelola secara resmi, semi resmi, sampai yang resmi bohongan juga tersedia. Kalau KONI Pusat menyediakan beragam sarana olah ragaseperti di kompleks Senayan, masyarakat pun tak mau ketinggalan.
Ada yang buka fitness, senam seks, dan panti pijat. Juga senam bugar di Sabtu pagi dan Minggu pagi saat cerah. Tempatnya bisa di RPTRA atau taman-taman semisal Taman Mini Indonesia Indah dan Taman Bumi Perkemahan Cibubur.
Olah raga bagi kuproy,beda lagi. Tahu kuproy, kan? Itu lho, sebutan para kuli proyek yang bekerja 24 jam dalam hal gali-menggali. Siapa yang menyuruh mereka? Siapalagi kalau bukan para penyuka olah raga gali ini. Instansi yang suka bikin macet jalan-jalan di area penggalian.
Sebagaimana kita tahu, olah raga gali lubang tutup lubang tergolong olah raga yang banyak dijumpai. Olah raga ini seolah menjadi ikon lain Jakarta pada kala tertentu. Lihat saja, bagaimana perusahaan yang urusannya bongkar pasang melakukan aksi galinya.
Usai PLN menanam kabel baru dan membongar kabel yang lama, entah kebetulan atau kebanaran, lalu telkom menggali galian yangbaru saja ditutup dan dicor. Nah, sempurna sudah saat Perusahaan Air Minum(PAM) juga ikutan.
Lucukah? Kita anggap saja begitu, sebab mengapa tak ada koordinasi antarinstansi. Apakah ini juga tegrolong egosektoral? entahlah!
Warga Jakarta pun suka humor. Dulu panggung lawak Srimulat selalu ramai penonton. Kemudian, ketika alih ke kemasan media tv, menjadi Ketoprak Humor yang dibintangi oleh personel Srimulat, juga menjadi acara dengan rating tertinggi.
Rupanya, hingga kini pun, acara-acara humor selalu mampu merebut pangsa pemirsa baik muda maupun tua, dan menyasar semua kalangan. Jangan heran sekelas Standup Comedy yang ditayangkan sebuah stasiun tv, selalu ditomton langsung dengan riuh. Pun dinanti para pemirsa di rumah.
Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.
