x

Sepak bola

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 4 Juli 2022 13:36 WIB

Mau Menang Berapa atas Brunei Darussalam U-19?

Ayo penggawa Garuda Muda, refleksi diri, instrospeksi. Gerbong kalian, entah karena titipan atau bukan, untuk menuju Piala Dunia U-20. Jangan lagi tampil mengecewakan. Cek-ricek TIPS kalian! Sebab, publik sepak bola nasional sudah menakar kemampuan kalian dibandingkan dengan Timnas U-19 zaman Evan Dimas dan Bagas/Bagus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebagai tim yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20, penampilan Timnas Indonesia U-19, meski tampil di hadapan suporter sendiri, saat meladeni Vietnam U-19 jauh dari ekspetasi publik sepak bola nasional. Terlebih tidak mampu menang karena masalah mendasar yang klasik, biasa terjadi pada timnas di berbagai level usia selama ini, yaitu lemah teknik, intelegensi, personalitiy dan speed (TIPS).

Dalam laga kedua, meski punya portofolio bagus dengan Timnas U-20 Korea Selatan, Shin Tae-yong (STy) bukan tukang sulap yang dalam tempo dua hari dapat mengubah performa Garuda Muda seperti yang diharapkan. Sebab, meski Brunei Darussalam baru dibantai 7-0 oleh Myanmar, belum tentu pasukan STy mengikuti jejak Myanmar. Mampu menang 7-0 atau lebih, bila TIPSnya masih sama saat seperti versus Vietnam U-19. Masih egois dan individualis.

Melawan Timnas Brunei Darussalam U-19 dalam lanjutan Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/7/2022) malam, Indonesia jelas bukan sekadar membutuhkan poin penuh untuk menjaga peluang lolos ke babak semifinal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Minimal, untuk aman, Indonesia wajib menang dengan selisih 8 gol atas Brunei demi melewati Myanmar dan bersaing dengan Vietnam, Thailand, dan Filipina. Namun, belum terlihatnya para pemain yang kini ada di Timnas U-19 yang memiliki bakat alam sebagai penjebol gawang lawan, karena tidak cerdas TIPS dan ingin dilihat hebat dan jadi pahlawan oleh publik sepak bola nasional, jangan-jangan malah akan sulit tercipta gol, karena semua jadi egois ingin membuat gol untuk prestasi diri sendiri, seperti yang kita lihat di laga perdana yang mandul.

Sebagai tim yang digadang untuk Piala Dunia U-20, dan ditarget Juara Piala AFF U-19 2022, meladeni Brunai, sewajibnya, tidak lagi bicara bisa menang mudah atau tidak. Tetapi apakah bisa menang 8/9/10 / lebih gol. Kita lihat nanti.

Catatan vs Vietnam U-19

Sebelum laga Timnas Indonesia U-19 melawan Vietnam di matchday perdana Grup A Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu 2 Juli 2022 malam WIB, saya sudah menulis prediksi, bila para penggawa Garuda Muda cerdas TIPS, tidak egois dan individualis, maka Vietnam U-19 akan dikalahkan. Apalagi Timnas Garuda U-19 proyeksinya untuk Piala Dunia U-20 2023.

Sayang, bicara TIPS, egoisme, dan individualisme, ternyata melekat pada awak penggawa Garuda di semua kelompok umur, termasuk Timnas U-19.

Catatannya, pertama, tidak mampu mengalahkan Timnas Vietnam U-19, memang sangat disesalkan, karena beberapa alasan. Kedua, setali tiga uang, mampu menahan imbang Vietnam pun juga sesuatu yang membanggakan. Mengapa?

Cara pandang obyektif@@ Dalam artikel ini, coba kita letakkan cara pandang kita secara obyektif terhadap dua kenyataan tersebut. Saya bahas dulu hal yang kedua, yaitu Marcelino dkk mampu menahan imbang Vietnam U-19.

Publik sepak bola nasional wajib bersyukur dan bangga, atas hasil imbang versus Vietnam. Karena, dari sisi ranking FIFA, Vietnam ada di posisi 97 dunia, sementara Indonesia ada di 155 dunia. Jarak ranking sampai 58 digit, ternyata Vietnam U-19 mampu ditekan dan dikurung Garuda U-19.

Walau pun secara TIPS baik tim atau individu, Vietnam U-19 lebih menonjol, lebih berkarakter, dan nilai Rapor TIPSnya jelas di atas Timnas U-19, tetapi secara fisik mereka kedodoran. Demi terhindar dari kekalahan, mereka pun sampai menerapkan taktik klasik licik. Mengulur waktu dan berpura-pura cidera untuk meredam setiap momentum yang membahayakan gawang mereka.

Jadi, meski meladeni Timnas dari negara ranking 97 dunia, Garuda Muda mampu mengimbangi Vietnam U-19 dan bila para pemain cerdas TIPS, tidak egois-individualis, maka Vietnam malah dapat dipermalukan.

Terkait hal pertama, tidak mampu mengalahkan Vietnam yang disesalkan, ini juga logis. Meski lawan yang dihadapi negara ranking 97 dunia, dalam laga, Garuda Muda sangat layak memenangi laga, andai para pemain cerdas TIPS, tidak egois dan individualis.

Lebih dari itu, Timnas U-19 ini adalah cikal bakal untuk Timnas U-20 yang akan terjun tahun depan di Indonesia juga. Dalam laga, secara statistik, Garuda Muda tercatat lebih banyak memiliki momentum membuat gol. Tetapi hasilnya, tak ada satu gol pun yang lahir.

Sebelum laga, saya pun sudah tahu, pasukan Shin Tae-yong ini sangat lemah terutama di sektor tengah dan depan. Sebab, dua kali laga uji coba, Garuda Muda mandul. Sebelumnya, di Toulan Cup, Timnas U-19 juga kesulitan mengemas gol.

Jadi, sebagai tim yang diproyeksikan untuk Piala Dunia U-20, Marcelino dkk sangat mengkhawatirkan. Saya melihat, dalam tim ini, sementara hanya ada dua pemain yang layak masuk skuad Timnas U-20. Waktu yang tinggal beberapa bulan menuju Piala Dunia, sangat tidak masuk akal, untuk membuat pemain lainnya selevel Marcelino dan penjaga gawang Cahya Supriyadi.

Penilaian publik dan mantan pemain Timnas

Atas hasil laga versus Timnas Vietnam U-19, publik sepak bola nasional pun gemas dan geram. Para netizen pun ramai mengomentari hasil laga. Mantan pemain Timnas Indonesia yang saya mintai komentar, malah hanya menyebut Timnas U-19 itu Marcelino saja.

Sementara komentar publik sepak bola nasional di media sosial, sangat mengenaskan. Ada yang menyebut Timnas U-19 yang main hanya Marcelino dan 10 batang kayu.

Ada yang meminta para pemain menonton Timnas U-19 era Evan Dimas atau Bagas-Bagus. Bagaimana cara bermain yang keren, meski saat itu juru taktiknya produk lokal, yaitu Indra Sjafri dan Fakhri Husaini. Sekarang pelatihnya berkelas, tetapi pemainnya melempem. Sepertinya, tetap pemain titipan.

Ada yang meminta pembinaan usia dini dibenahi, agar pemain Timnas berlabel Timnas, biar tidak kaleng-kaleng. Masa, pakai ban kapten main ga cerdas dan bikin bahaya terus. Untung cepet ke luar karena cidera. Apa yang di kepala STy, mengapa bukan Marcelino yang pakai ban kapten?

Ada yang sangat kesal. Mengungkapkan bahwa kelemehan pemain lokal baik dari yunior sampe senior itu sama. Tida bisa simple passing-cintrol. Ada kawan yang dekat, malah kasih umpan jauh. Main bola, ribet sekali. Ditonton bikin jengkel.

Ada juga yang menulis, sekarang paham, mengapa STy meminta pemain naturalisasi. Sebab, yang ada saat ini sampai jelang Piala Dunia U-20, pemain lokal hanya Marselino dan Kiper Cahya saja yang dapat diandalkan. Yang lain plonga plongo. Bingung tidak tahu mau melakukan apa. Sungguh sangat membuat kesal. Pelatih siapa pun juga pasti tidak akan mampu.

Selain itu, di berbagai "ruang", saya juga mendengar, Timnas masa seperti itu. Pemain belakang tidak ada yang menonjol. Pemain tengah tidak jelas. Pemain depan baru belajar main bola, jadi maunya bola dikuasai sendiri. Malah seperti tidak tahu di mana letak gawang lawan untuk membuat gol.

Sudah pemain depan tidak ada yang bisa diandalkan, dari tengah hanya Marcelino, pemain belakang juga masih kebingungan sendiri. Lalu, siapa yang diharapkan membuat gol kemenangan meladeni tim berikutnya, selevel Thailand atau Filipina atau Myanmar?

Meladeni Brunei Senin malam (4/7/2022), belum tentu akan mampu mencetak gol lebih dari 7, melewati Myanmar yang lebih dulu membantai 7 gol.

Trending topic

Hasil laga versus Vietnam U-19, juga ada dua pemain Timnas U-19 yang jadi trending topic di jagad twitter. Menariknya, trending topiknya bertolak belakang. Padahal dua pemain ini, sama-sama sudah memperkuat Timnas SEA Games.

Bila saya simpulkan, Marcelino trending karena cerdas TIPS. Sebaliknya Ronaldo karena lemah TIPS. Sementara pemain lainnya, membuat bingung netizen yang heran, siapa sebenarnya yang memilih atau menitipkan para pemain itu?

Ayo penggawa Garuda Muda, refleksi diri, instrospeksi. Gerbong kalian, entah karena titipan atau bukan, untuk menuju Piala Dunia U-20. Jangan lagi tampil mengecewakan. Cek-ricek TIPS kalian! Sebab, publik sepak bola nasional sudah menakar kemampuan kalian dibandingkan dengan Timnas U-19 zaman Evan Dimas dan Bagas/Bagus.

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler