x

Iklan

Wike Arista

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 Juli 2022

Senin, 18 Juli 2022 08:33 WIB

Kepak Sayap Kebhinekaan; Politisasi Bahasa?

Munculnya baliho Puan Maharani yang masif di seluruh wilayah Indonesia telah mengundang perhatian karena menjejali ruang publik. Muncul beragam tanggapan dari masyarakat. Baliho Puan Maharani itu adalah satu produk media komunikasi yang digunakaan dalam iklan politik. Hal ini dilakukan untuk membangun citra positif dan mendongkrak elektabilitas. Citra ramah dan santun berusaha ditampilkan dengan mengenakan balutan baju berwarna merah dalam kondisi tersenyum. Berhasilkah ikhtiar ini?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bahasa terbentuk dari beberapa tataran gramatikal, yaitu dari tataran terendah sampai tertinggi adalah kata, frase, klausa dan kalimat. Ketika menulis atau berbicara, kata adalah kunci pokok dalam membentuk tulisan dan ucapan. Maka dari itu kata-kata dalam bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, supaya ide dan pesan seseorang dapat dimengerti dengan baik. Kata–kata yang digunakan dalam komunikasi harus dipahami dalam konteks wacana. Tidak dibenarkan menggunakan kata-kata dengan sesuka hati, tetapi harus mengikuti kaidah-kaidah yang benar.

Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi dan melalui bahasa pula manusia dapat mengekspresikan apa yang menjadi pikiran dan perasaannya. Dalam berkomunikasi manusia dapat melakukan melalui dua cara, yaitu cara lisan dan cara tulis. Keberhasilan komunikasi secara lisan sangat ditentukan kehadiran mitra tutur, dan informasinya disampaikan langsung kepada mitra tutur, sedangkan cara tulis informasinya disampaikan menggunakan media tulisan, sehingga sangat dimungkinkan terjadi komunikasi secara tidak langsung antara penutur kepada mitra tuturnya.

Peranan bahasa sebagai alat interaksi sosial sangat besar. Hal ini dikarenakan tidak ada kegiatan manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Kemunculan bahasa sangat dibutuhkan dalam segala kegiatan, seperti bidang pendidikan, bidang keagamaan, bidang perdagangan, bidang politik, bidang militer, dan lain-lain. Bahasa iklan adalah bahasa yang digunakan untuk membuat iklan. Bahasa yang dianggap bisa menarik orang untuk membeli atau memakai jasa atau barang yang ditawarkan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya bahasa iklan adalah suatu bahasa yang digunakan seseorang untuk membuat sebuah iklan di berbagai media.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penggunaan bahasa dalam bidang politik digunakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang visi dan misi para politisi. Visi dan misi para politisi biasanya disampaikan melalui iklan yang berupa spanduk, baliho, sticker dan lain sebagainya. Seperti pada saat pemilihan wakil rakyat secara langsung, hal ini tidak bisa terlepas dari yang namanya media iklan. Pada saat pemilihan wakil rakyat Iklan politik haruslah dibuat semenarik mungkin. Hal itu dilakukan karena pembuatan iklan memiliki tujuan mengenalkan kandidat baru kepada masyarakat yang merupakan langkah awal kandidat dalam memperoleh simpati dari masyarakat.

Situasi pandemi Covid-19 yang saat ini sudah mereda ternyata membuat para elite partai untuk melakukan manuver politik dalam rangka mencari dukungan kepentingan pemilihan serentak nasional 2024. Meski proses penyelenggaraan tahapannya belum dimulai, namun munculnya banyak nama seperti Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini (Risma), Prabowo Subianto serta Agus Harimurti Yudhoyono menandakan bahwa nuansa kontestasi begitu kental. Apalagi, setelah pemerintah menyatakan sikap politiknya untuk tidak melakukan revisi Undang-Undang Pemilu dan Undang-Undang Pilkada, persiapan politik bisa dilakukan jauh sebelum memasuki tahapan pencalonan.

Apalagi, setelah pemerintah menyatakan sikap politiknya untuk tidak melakukan revisi Undang-Undang Pemilu dan Undang-Undang Pilkada, persiapan politik bisa dilakukan jauh sebelum memasuki tahapan pencalonan Masing-masing kandidat menggunakan strategi komunikasi politik yang berbeda, ada yang melalui media sosial, silaturami politik serta pemasangan iklan politik berupa baliho. Semuanya itu membuat ruang publik semakin pengap.

Munculnya baliho Puan Maharani yang masif di seluruh wilayah Indonesia telah mengundang perhatian dan menjejali ruang-ruang publik masyarakat. Peletakannya pun bervariasi, mulai dari yang dipajang secara legal di tempat yang sudah disediakan, titik strategis hingga dipasang pada tiang-tiang listrik dan pepohonan. Tanggapan dari masyarakat terhadap baliho Puan yang terpampang kian beragam. Ada yang berasumsi pencitraan, menaikkan popularitas, kampanye terlalu dini hingga ada yang beranggapan sampah visual sampai di coret-coret warga dengan ditambahkan kata-kata yang tidak etis.

Baliho Puan Maharani merupakan salah satu produk media komunikasi yang digunakaan dalam iklan politik. Melalui iklan politik para calon bisa mengkomunikasikan pesan-pesannya, idenya, programnya kepada para calon pemilih. Hal ini juga dilakukan untuk membangun citra positif dan mendongkrak elektabilitas. Berdasarkan hasil survei, elektabilitas Puan memang cenderung rendah dibandingkan dengan nama lain yang masuk bursa capres. Bahkan, dalam survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 21-28 Mei 2021 lalu, nama Puan sama sekali tidak masuk dalam kandidat calon presiden.

Citra ramah dan santun ditampilkan dengan mengenakan balutan baju berwarna merah dalam kondisi tersenyum. Foto yang mengesankan keramahan melalui mimik wajah. Hal ini bukan secara kebetulan, tapi disengaja untuk menampilkan kesan bahwa Ketua DPR RI adalah sosok yang santun, ramah dan dekat pada masyarakat. Melalui foto, ditampilkan sebaik mungkin untuk menarik perhatian publik. Selain menggunakan media gambar, iklan politik juga menggunakan kata yang dikemas semenarik mungkin untuk menggambarkan sosok Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDI-P. Dalam Baliho Puan Maharani terdapat pesan "Kepak Sayap Kebhinekaan" serta "Jaga Iman, Jaga Imun. Aman dan Amin".

Pesan yang disampaikan tersebut seolah menggambarkan kondisi pandemi Covid-19 dan segala keruwetan penanganannya sehingga butuh adanya kerjasama dan gotong royong. Pesan tersbut bermaksud untuk mempersuasi publik. Baliho Puan Maharani merupakan bentuk iklan argumen, yakni memperlihatkan kemampuan sebagai wakil rakyat dalam mengatasi problematika Covid-19, serta masuk kategori iklan karena memberi pemahaman mengenai siapa sang kandidat presiden 2024 kepada para calon pemilih.

Masyarakat tentu memiliki pemaknaan terhadap iklan politik atau baliho Puan Maharani berdasarkan pengalaman masa lampau  mengkonstruksi pemaknaan masyarakat terhadap iklan. Sejatinya, agar pesan verbal maupun visual mampu menarik perhatian calon konsumen dan pembeli (dalam iklan politik konsumen atau pembeli adalah masyarakat), maka iklan harus menawarkan eksklusivisme, keistimewaan dan kekhususan yang kemudian dapat memberikan akibat berupa totemisme, pertunjukan pada suatu benda atau merek untuk menemukan jati diri produk barang atau jasa yang akan diperdagangkan. Dengan demikian, iklan harus melekat dalam ingatan publik (Tinarbuko, 2009). Menurut sebagian masyarakat, baliho Puan Maharani tidak lebih hanya sebatas iklan. Publik memaknai iklan tersebut hanyalah sebatas janji belaka.

Elite Politik Jangan Pelintir Berita soal Penanganan Covid-19 Hal ini mereka maknai karena kecenderungan umum para elite politik hanya datang dan memberikan janji dalam menjelang momentum  pemilihan serta kepentingan politik. Realitas itu terus berulang dan mereka alami. Nyaris, bagi masyarakat khususnya kelompok perempuan belum merasakan signifikan dalam memperjuangkan dan mengarusutamakan kepentingan perempuan. Meskipun iklan politik didesain dengan begitu istimewa, baik dan indah, tetapi keberadaannya tidak tertata dengan baik, sehingga merusak tatanan ruang sosial dan tertib ruang publik. Iklan membayangkan dunia kemewahan yang serba berkilau dan bercahaya neon serta dunia janji akan kemewahan yang berlimpah, masyarakat pemilih memaknainya sebagai dunia janji akan kemewahan.

Ikuti tulisan menarik Wike Arista lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler