x

Indo Efo, tanda XX, korban tangkapan Buaya, ketika ditemui Sarman. Kepala Desa Siau Dalam. Foto-Sorotpublik.

Iklan

djohan chan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 November 2019

Senin, 18 Juli 2022 09:03 WIB

Apa Manfaat Buaya Bagi Kehidupan Manusia, atau Manusia Dimanfaatkan Buaya ?

Mungkin sudah saatnya, Presiden mengintruksikan kepada setiap Kepala daerah diseluruh Indonesia, untuk membuat suatu tempat penangkaran hewan Buaya, dalam ekosistem alam. Demi keselamatan manusia dari ancaman Buaya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hewan buaya merupakan golongan bangsa reptil, suku crocodylidae. Jenis hewan ini tinggal di perairan, seperti sungai, danau, dan rawa (air tawar) dan air laut (asin). sewaktu-waktu naik kedarat, untuk berjemur, dan bertelur. Buaya adalah hewan predator, pemangsa hewan seperti, itik, kijang. Selain itu, akhir- akhir ini, Buaya juga sering memangsa manusia.

Pada hari rabu, 13 Juli 2022. Sekira pukul 16.30 WIB, seorang wanita yang dikenal bernama Indo Efo (24), warga RT 20 Parit 3. Desa Siau Dalam, Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Pada saat mencuci pakayan di tepian sungai parit primer, diterkam oleh seekor Buaya. Untuk mempertaruhkan nyawanya, korban (Indo Efo) sempat bertarung dengan Buaya yang menerkam dirinya itu.

Pada saat saya mencuci pakayan diatas balokan kayu, ketika itu kaki bagian sebelah kiri saya untaikan kedalam air. Tanpa disangka, tiba- tiba kaki saya itu digigit oleh Buaya, dan diri saya diseret oleh buaya itu ke tengah sungai. Pada saat itu, dengan gerakan cepat. Kaki bagian kanan saya menerjang bagian kepala Buaya itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah terasa kaki saya terlepas dari terkaman Buaya itu, saya langsung berenang ketepian, sambil menjerit minta tolong. Karena banyaknya darah yang mengalir dari pergelangan kaki dan betis saya yang diterkam Buaya itu. Akhirnya, sejumlah penduduk berdatangan dan mengangkat tubuh saya kedaratan, kemudian saya dibawa ke Puskesmas setempat. Untuk mendapatkan pertolongan Medis.

“Menurut keterangan Medis, bagian betis kaki saya sebelah kiri itu mendapat 17 jaitan, akibat dari terkaman Buaya tersebut,” kata Indo Efo ketika ditemui wartawan, di rumah rumah kediamannya. RT 20 Parit 3. Desa Siau Dalam, Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, Sabtu kemarin, 16 Juli 2022.                

Kepala Desa Siau Dalam, Sarman membenarkan dan mengatakan bahwa, warganya Indo Efo (24) itu nyaris tewas diterkam Buaya, pada saat mencuci pakayan ditepian sungai parit galian primer, yang berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya. Sementara itu, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Timur berjanji, untuk menangkap Buaya tersebut.

Menurut Sumber dari BKSDA Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Timur, “ Buaya Muara di Tanjab Timur itu sudah meresahkan masyarakat, bukan satu dua kali sudah menerkam manusia. Umumnya manusia yang diterkam Buaya itu tewas, bahkan tidak ditemukanlagi jenazahnya, karena ditelan dan masuk kedalam perut buaya itu.

Sarman. Kepala Desa Siau Dalam, juga menghimbau pada warganya. Untuk berhati-hati, ketika berada diperairan, dan jangan biarkan anak-anak bermain atau beraktifitas di air, pada waktu sore, ataupun pada malam hari. Bila perlu dipasang Papan Merk peringatan di titik rawan, “ Awas ada Buaya.” karena,  di sepanjang aliran galian primer, airnya terhubung ke jalur sungai, diduga jadi sarangnya Buaya Muara. 

Sejumlah pemuka masyarakat berharap, agar Presiden Jokowi dapat membuat Kepres, yang intinya mengintruksikan kepada Kepala Daerah yang wilayah perairannya rawan dengan serangan hewan Buaya, predator pemakan mangsa, tanpa terkecuali Manusia. Untuk membuat “ Kanal,” sebagai tempat penagkaran buaya.   

Hewan Buaya, akhir- akhir ini di Indonesia sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan. Masyarakat yang sedang mandi, mencuci pakayan, pergi ke sawah- ladang, menggunakan perahu, tewas disambar Buaya muara yang sudah beranak pinak. Sehingga mengancam aktipitas Kehidupan Manusia yang berdomisili ditepi sungai dan rawa.

Sebagaimana disampaikan oleh Ismunandar. Bupati Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur. Bahwa, Pemkab Kutim segra membangun lokasi penangkaran Buaya. Menurut Ismunandar, hal ini dianggap perlu untuk menampung buaya yang ditangkap masyarakat, agar tidak selalu meneror manusia yang beraktifitas ditepian sungai. “Kita sudah menyiapkan untuk penangkaran Buaya itu, agar buaya tidak terus membahayakan masyarakat,” jelas Ismunandar.

Rencana pembangunan penangkaran Buaya ini, berawal dari keprihatinan terhadap maraknya kasus serangan Buaya pada warga Kutim. Selama ini Buaya yang diburu dan ditangkap oleh warga kemudian diserahkan kepada Balai Taman Nasional Kutai. Namun habitat baru tempat buaya tersebut dinilai jauh berbeda dengan kondisi habitat aslinya.   

Untuk itu, penangkaran Buaya yang direncanakan untuk dibangun oleh Pemkab Kutim tahun depan (2023), diupayakan bisa menyerupai dengan habitat asli sarangnya di perairan sungai. Maksudnya agar Buaya bisa hidup dan berkembang biak dengan baik. Buaya-buaya hasil tangkapan warga nantinya akan langsung ditempatkan di penangkaran. 

Selain menjadi wadah pelestarian Buaya, penangkaran Buaya itu bisa dijadikan sebagai lokasi wisata keluarga, dengan sistem pengamanannya, walaupun tetap seperti lokasi alami Buaya. Menurut Buapti Kutim, Ismunandar. Pemkab sudah merancang untuk pembangunan penangkaran Buaya tersebut, dan untuk lokasi penangkaran Buaya itu sudah ditangani oleh Dinas Pertanahan dan Tata Ruang. “Namun saya  sendiri juga belum mengetahui pasti lokasinya di mana,” kata Ismunandar. 

Manfaat buaya bagi kehidupan manusia belum diketahui secara pasti. Namun yang jelas, Buaya yang sering memanfaatkan manusia, sebagai santapannya. Buaya, tergolong hewan dilindungi. Jangan coba- coba membinasakan Buaya, akan mendapat sanksi hukuman. Justru sebaliknya, kalau hewan tersebut membinasakan manusia, yaaaa dibiarin begitu saya, tidak ada sanksinya untuk hewan tersebut. ***

Ikuti tulisan menarik djohan chan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler