x

Iklan

Sahbuddin Dg Palabbi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Juli 2022

Selasa, 19 Juli 2022 09:07 WIB

Teori Islam Sebagai Alternaif dalam Studi Hubungan Internasional


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Teori Hubungan Internasional (HI) yang selama ini berkembang cenderung merepresentasikan dan mencerminkan perspektif Barat, dalam hal ini Amerika dan Eropa (Barat). Teori HI Barat juga menunjukkan adanya hegemoni pemikiran Amerika atas disiplin ilmu HI itu sendiri. Karena bersumber dari aliran pemikiran Barat, maka pada dasarnya teori HI Barat itu lebih cocok untuk diterapkan dalam mengatasi persoalan-persoalan HI di negara-negara Barat. 

Ketika diperhadapkan pada persoalan-persoalan HI yang muncul di negara-negara non-Barat, pendekatan teori HI Barat ini tidak selalu bisa menjawab dan menjadi jalan keluar mengatasi persoalan-persoalan tersebut. Penyebabnya adalah adanya perbedaan ideologi, karakteristik, peradaban dan kemajemukan dalam berbagai hal seperti suku bangsa, budaya, agama, sistem nilai, norma maupun sumber-sumber pemikiran yang ada di masing-masing negara tersebut. 

Perbedaan-perbedaan itu tentunya mempengaruhi cara pandang terhadap HI dan studi HI itu sendiri. Untuk itu, seyogyanya diperlukan pendekatan teori HI yang berbeda, yang dapat menjadi landasan teori baru dan menjadi acuan, baik dalam studi HI maupun dalam mengatasi persoalan-persoalan HI di negara-negara non-Barat tersebut khususnya, dan lebih luas lagi dalam skala global.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi fakta tersebut, kini mulai bermunculan pemikiran teori HI non-Barat berdasarkan atas kewilayahan dan ideologi yang berkembang di suatu negara seperti teori Eropa Timur, teori Asia (Cina, India), teori Afrika, teori Hindu, teori Budha, teori Islam, dll. 

Menurut saya, teori Islam tentang HI bisa menjadi alternatif utama yang perlu dikembangkan dalam studi HI. Mengingat Islam saat ini masih menjadi agama dengan pemeluk terbanyak kedua, yang tersebar di seluruh belahan dunia. Penyebaran islam ke seluruh penjuru dunia tersebut, tentu tidak lepas dari sejarah karena terjalinnya hubungan antar sesama manusia baik itu karena hubungan dagang antar wilayah, hubungan antara penguasa dll yang dalam tataran dunia moderen dikenal sebagai hubungan internasional. Oleh karena itu, ideologi Islam banyak mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat dan bangsa-bangsa di dunia. 

Sumber-sumber pemikiran dalam Islam adalah Al-Quran dan Al-Hadist. Jika dikaji lebih jauh, kedua kitab Islam tersebut juga mengandung aspek-aspek dan landasan teori HI yang dapat menjadi sumber dalam mempelajari HI dan mencari solusi atas persoalan-persoalan HI yang muncul di negara manapun dengan karakteristik apapun. Di sini saya tidak menguraikan satu per satu ayat-ayat yang terkandung dalam Al-Quran dan aturan-aturan dalam Hadist. Tetapi pada intinya, Al-Quran dan Hadist itu mengandung norma-norma yang mengatur hubungan kerja sama, perdamaian, peperangan dll., sesuai dengan kondisi riil yang terjadi dalam hubungan antar negara dalam konsep HI. 

Konsep Islam itu sendiri adalah rahmatan lil alamin, artinya Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam, termasuk juga dalam menyikapi hubungan antar negara-negara di dunia yang menjadi objek kajian HI. Teori Islam tentang HI juga memposisikan dirinya berada di tengah-tengah antara berbagai ekstrimisme teori HI Barat (realisme dan liberalisme) yang selama ini berkembang. Tidak saja menjadi penengah, teori Islam tentang HI juga memiliki pijakan yang kuat yang sesuai bagi semua kondisi kehidupan manusia, karena bersumber dari wahyu Allah SWT, yaitu Al-Quranul Karim, serta Hadist Rasululllah SAW.  

Untuk mengaplikasikannya, dibutuhkan banyak kajian oleh para sarjana HI terhadap ayat-ayat yang terkandung dalam kitab suci Al-Quran dan kandungan Hadist Rasululllah SAW sebagai sumber utama rujukan studi HI dari perspektif Islam. Tentu saja penafsiran yang benar (sahih) terhadap kedua kitab tersebut sangat diperlukan untuk dapat digunakan sebagai landasan teori yang dapat diterima secara akademik. Norma-norma yang tertuang dalam kedua kitab tersebut kemudian dituangkan menjadi kajian-kajian praktis untuk memudahkan penerapannya dalam studi HI. Sebagai tambahan, dapat melakukan studi komparatif antara teori HI Barat dengan teori Islam. Dari studi komparatif tersebut dapat ditemukan seperti apa perbedaan sudut pandangnya, apa substansinya, dan bagaimana solusi atas persoalan HI yang muncul. 

Dengan lebih banyak kajian yang dilakukan atas teori Islam tentang HI tersebut, maka tidak saja memperkaya khazanah kajian keislaman tentang HI, tetapi juga akan mengarah kepada suatu kondisi dimana akan diperoleh kesepakatan/permufakatan bersama di antara para akademisi dan praktisi HI, hingga akhirnya kajian praktis tersebut menjadi sebuah teori baru dalam studi HI yang dapat digunakan dan berlaku secara universal.

Ikuti tulisan menarik Sahbuddin Dg Palabbi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

9 jam lalu

Terpopuler