x

Gambar oleh Tri Le dari Pixabay

Iklan

Taufan S. Chandranegara

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Juni 2022

Rabu, 27 Juli 2022 07:47 WIB

Film Dokumenter Kreatif Berbudi

Bahagia, lahir di negeri ini. Film Dokumenter Kreatif Berbudi, obrolan ringan, semoga bermanfaat, belajar bersama, lingkar tanah negeri merdeka. Tabik. Salam produktif saudaraku kreator Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Film, kekuatan komunikasi universal. Sineas film Indonesia, memiliki daya penetrasi keragaman estetika, keren-hebat.

Warga dunia wajib direbut, oleh film dokumentar, Papua, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Lombok, Bali, Nias, Ambon, Jawa, seterusnya, tujuh belas ribu lebih, negeri kepulauan ini, memiliki anugerah wisata eksotis, mumpuni, berkat Ilahi.

Jangan menunggu bola menerjang. Bola wajib direbut, satu tendengan tepat, gol jarak dekat. Jangan jarak jauh. Bola jauh, cenderung meleset. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

***

Seni film dokumentar, destinasi wisata Indonesia, minimum setiap tahun, ada kebaruan informasi turistik negeri indah ini. 

Semarak bintang di langit riuh estetis, mencipta ide turistik. Menyergap, pangsa pasar dunia. Akurasi manuver produksi film dokumentar kepariwisataan Indonesia, membidik dunia. 

Kecermatan proses, post-production, salah satu kunci fakta keberhasilan film, hakikat perencanaan, creative workplant, tak tergesagesa. Mendetail, di ranah materi, scenario-dasar informasi, ketepatan penyutradaraan, plus kekuatan daya jelajah pemetaan estetika, rancang bangun, Film Director, Director of Photography-DOP, menuju publik dunia. 

***

Berikut pula, produksi film dokumenter industri rumahan sederhana. Kayu putih, berguna hingga kini sebagai penghangat tubuh, lada, garam, cengkeh, kopi, jahe, temulawak, kunir, olahan daun sereh, ada beragam ide, hingga olahan daun kelor-sangat sains, dengan riset mendalam, bermanfaat kesehatan tubuh.

VOC-Vereenigde Oost-Indische Compagnie, luluh hatinya menyaksikan keeksotisan, keluhuran budaya, tanah subur pertanian, perkebunan, hutan hijau-Jawadwipa, wilayah kepulauan Sunda Besar, pada masanya. 

VOC, ogah buruburu pulang dari tanah negeri, Jawadwipa, terpikat pula pesona Swarnadwipa. VOC, nyaris menguasai kesatuan lingkaran Nusantara, jatuh cinta mati-matian.

VOC, terkesima melihat-keterlibatan, malam, bermakna teknis, proses utama seni membantik. Ada pula ikatan kuat benang tradisi, Songket, Ulos, Tenun Ikat, lantas lagi tradisi sendratari dari kepulauan. Aneka pesona negeri nyiur melambai seterusnya amat banyak.

Kini dunia kemodernan, ada, Art Film, Art Phototography, Modern Theatre, Dance Theater, Contemporary Art, Public Expression in Fashion, Sculpture Art, Painting, Modern Wall Painting, Street Art, indeed everything goes to contemporary art culture. Mengangkasa, estafet tak henti. Top.

Informasi, diluncurkan ke ranah jelajah benuabenua. Birokrasi, singkat, supercepat, semoga, demi produksi film dokumenter turistik Indonesia, menyergap pasar dunia.

***

Film dokumentar, naturalisme-realisme. Tak sekadar abstraksi kebudayaan sebuah bangsa. Riset historis, menelaah cermat-berbudi, akurat-faktual. Tak ada tradisi, tak ada kebudayaan, tak ada pula sebuah negara atau bangsa, dimanapun, kini. 

Tradisi. Ruh ilmu kebudayaan-berabad lampau, hidup, sepanjang peradaban, adaptif, pada kini, paralel teknologi-sains, kemodernan kemudian, berlayar melanjutkan kemana angin mengayuh ombak. 

Hal ihwal kebudayaan, kaum pengembara, lantas membentuk perilaku budaya seiring waktu. Melahirkan bangsabangsa inheren keilmuannya, membentuk negaranegara di dunia, menjadi kaum santun berbudi luhur, hingga era kini.

Berkesinambunganlah informasi, alur cerita keelokan negeri hamba ini. Memeluk bangsabangsa dunia erat-erat. Bersama produksi film dokumentar kepariwisataan Indonesia.

Semoga pula kesederhanaan kan sampai di surga, produk turistik negeri cantik ini seluas langit, tak saja pendapatan negara kan gembiraria, para produsen rumahan, industri, kreator, tentu bahagia. 

Produksi film dokumentar kepariwisataan Indonesia. Memberi pengetahuan luas kepada dunia, tentang bangsa-negara agraris nan elok nian ini.

Salam kagum bagimu saudaraku, kreator Indonesia, memberi oksigen keindahan kreatif senantiasa. Amin Yaa Ilahi.

***

Jabodetabek Indonesia, Juli 27, 2022.

Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler