x

Zahra Musdalifah, pemain Timnas Sepekbola Puteri Indonesia. Instagram

Iklan

muhammad rizal

Pemula dan terus belajar
Bergabung Sejak: 27 Maret 2022

Minggu, 31 Juli 2022 07:04 WIB

Timnas Putri Indonesia Keren!

Timnas U18 Putri Indonesia harus menelan pil pahit dikarenakan tidak mampu lolos grup diturnamen Piala AFF U18 setelah hanya mampu menempati peringat tiga klasemen akhir. Walaupun timnas ini hanya mampu berakhir diperingkat tiga sekaligus sebagai tuan rumah, secara poin dan permainan dirasa sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan disaat Liga 1 Putri 2022 belum jelas kapan akan berlangsung lagi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tidak perlu menangis. Itulah kalimat pertama yang terbersit ketika melihat pemain-pemain Timnas Putri Indonesia kembali gagal melaju ke babak semifinal ajang Piala AFF U18 Putri. Menempati peringkat tiga digrup A bersama Singapura, Kamboja, Thailand, dan Vietnam, Indonesia mampu meraih enam poin hasil dua kali kemenangan (Singapura, Kamboja) dan dua kali kekalahan (Vietnam, Thailand). Secara hasil dan peringkat bila dibandingkan dengan Timnas Senior Putri, sebenarnya Timnas U18 Putri diatas mereka dalam dua ajang sebelumnya, yaitu Piala Asia Putri 2022 dan Piala AFF Putri 2022.

Karena pada ajang Piala Asia Putri 2022 pada awal tahun kemarin yang diperkuat oleh skuad terbaik Timnas Putri saat ini, Indonesia hanya menjadi bulan-bulanan Australia, Thailand, dan Pilipina dengan kemasukan 28 gol serta tidak dapat memasukkan satu pun gol. Keikutsertaan pertama setelah hampir 30 tahun absen pada ajang ini pun mampu dimaklumi karena timnas harus tampil tanpa adanya kompetisi resmi yang sudah tidak bergulir sejak tahun 2019. Walau skuad Timnas Senior Putri Indonesia sudah memanggil pemain yang berkarir di luar negeri seperti Shalika Aurelia dan salah satu pemain berbakat Zahra Musdalifah, Indonesia masih sangat jauh ketinggalan untuk level Asia. Namun, kesempatan untuk lolos Piala Asia Putri 2026 terbuka lebar bila PSSI mampu memperbaiki sistem pembinaan sepakbola putri Indonesia.

Setelahnya pelatih Timnas Putri Indonesia, Rudy Eka Priyambada mulai melakukan tahap regenerasi dan memberikan kesempatan kepada pemain yang lebih muda untuk ajang Piala AFF Putri 2022. Indonesia di turnamen ini satu grup dengan Thailand, Australia, Filipina, Singapura, dan Malaysia. Dalam ajang ini pun, pemain seperti Fani Supriyanto, Safira Ika, dan Sheva Imut dipanggil untuk tampi diajang Piala AFF. Hasilnya? sedikit lebih baik dengan mendapatkan satu poin, hasil imbang lawan Malaysia dan mengalami kekalahan sebanyak empat kali dengan lawan lainnya. Walau hanya menempati peringkat terakhir dengan satu poin, Timnas Senior Putri Indonesia mulai mampu menerapkan strategi sederhana dengan mengandalkan serangan balik cepat dirasa sudah berkembang setelah sebelumnya hanya mampu menjadi lumbung gol belaka diajang Piala Asia Putri 2022.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peningkatan signifikan pun dirasa terjadi pada skuad Timnas U18 Putri Indonesia, karena bermodalkan pengalaman diajang Piala AFF 2022 sebelumnya Fani Supriyanto, Marsela Alwi serta Sheva Imut mampu membawa pengalaman diajang senior diturnamen Piala AFF U18 Putri dan membantu pemain seperti Claudia Scheunemann serta Chelsea Setya untuk beradaptasi. Dengan skuad yang berpengalaman, Timnas U18 Putri Indonesia akhirnya mampu mendapatkan dua kemenangan dan dua kekalahan seperti dijelaskan sebelumnya. Tentu hasil ini membanggakan, disaat para pemain putri bersusah berjuang tanpa adanya kompetisi resmi putri dibawah naungan PSSI. 

Pelatih Rudy Eka Priyambada beserta staff pelatih bisa dikatakan sudah mampu menjawab ekspektasi suporter Indonesia untuk mampu lebih semangat dan mendapatkan lebih banyak poin daripada turnamen-turnamen sebelumnya. Apalagi regenerasi skuad Timnas Putri dirasa sudah berjalan bertahap untuk mampu bersaing dilevel ASEAN yang selama ini didominasi Australia, Thailand, Filipina ataupun Vietnam. Harapan untuk membuat Timnas Putri Indoensia yang lebih kuat pun mulai muncul dikalangan pendukung timnas, namun ada syarat yang harus dipenuhi oleh federasi selain kompetisi dan pembinaan berjenjang, yaitu meningkatkan jumlah pemain muda putri dan pelatihan untuk pelatih putri Indonesia dari lisensi D hingga lisensi AFC.

Hal tersebut dirasa penting, agar Timnas Putri Indonesia kedepan mampu memiliki pelatih putri baik dilevel klub atau timnas di segala usia agar perkembangan sepakbola putri Indonesia bisa lebih seimbang serta adil untuk semua kalangan. Untuk hasil sekarang, dimana kita mampu kembali berlaga di Asia dan ASEAN dengan serba keadaan yang terbatas, sepakbola putri Indonesia sudah di tahap yang keren dan layak mendapatkan apresiasi lebih. Apalagi staff pelatih dan para pemain terlihat bersungguh-sungguh agar tidak kembali dibantai oleh lawan-lawannya, maka ucapan terimakasih selayaknya tidaklah cukup untuk memuji perkembangan Timnas Putri kita. Karena dukungan dan fasilitas yang samalah yang semestinya didapatkan oleh mereka sehingga kedepan secara prestasi serta kemampuan mereka mampu bersaing dengan lebih baik lagi.

Ikuti tulisan menarik muhammad rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler