Semifinal selalu tidak mudah bagi Indonesia, apalagi untuk Timnas U16 Indonesia di bawah naungan Bima Sakti. Karena pada tahun 2019, Indonesia pernah mencapai semifinal namun sayang harus mengakui keunggulan Timnas Thailand dan harus kalah 2-0 saat itu. Untungnya Indonesia masih mendapatkan peringkat ketiga terbaik setelah berhasil mengalahkan Vietnam, lewat tendangan adu pinalti dengan skor akhir 3-2. Tentu dengan modal sebelumnya sudah pernah mencapai semifinal diajang yang sama, pelatih Bima Sakti akan lebih siap menghadapi laga penting rabu (10/8) nanti.
Walaupun melawan Myanmar bisa dikatakan Indonesia cukup sering mampu menaklukan mereka, namun semangat juang Myanmar yang luar biasa dan gaya main yang cenderung keras serta cepat patut diwaspadai oleh para pemain dan pelatih Timnas U16. Karena menurut keterangan salah satu asisten pelatih Timnas U16, Firmansyah, mengungkapkan bahwa Myanmar memiliki jiwa yang lebih militan daripada lawan sebelumnya, Vietnam. Tentu Nabil Asyura, Ji Da Bin, Iqbal dan semua punggawa Timnas U16 harus siap, agar mampu menang diwaktu normal.
Semifinal kedua untuk Bima Sakti ini rasanya bisa menjadi batu loncatan dirinya untuk membuktikan bahwa embel-embel sebagai pelatih penjaskes/guru olahraga layak untuk dibuang segera. Ditambah dalam angkatan Timnas U16 Indonesia yang sekarang, dirinya mengakui bahwa kemampuan para pemain hampir merata, sehingga dirinya tidak akan kebingungan menerapkan strategi ataupun rotasi. Dirinya pun tentu ingin memperbaiki prestasi sebelumnya yang hanya mampu menjadi peringkat tiga diajang Piala AFF 2019 dan mampu menembus babak final Piala AFF U16 2022 yang kebetulan diselenggarakan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Bermain dihadapan publik sendiri memang tidak selalu membawa keuntungan, bisa saja para pemain merasa terbebani atau termotivasi disaat bersamaan. Dalam hal ini, pelatih memiliki andil untuk bisa membuat sebuah pemahaman dan penguatan mental bahwa pertandingan semifinal harus dilakukan dengan tujuan mengalahkan diri sendiri terlebih dahulu. Beberapa video hasil rilisan PSSI menunjukkan bahwa para pelatih dan staf membantu para pemain untuk menyadari betapa penting bermain untuk negara serta merah putih agar mampu berprestasi sebaik mungkin, apalagi tim ini belum mendapatkan kekalahan sama sekali.
Memang jika menang lawan Myanmar dan syukur-syukur mendapatkan juara Piala AFF U16 nantinya tidak membawa kita otomatis lolos Piala Asia U17 2023. Namun, turnamen ini bisa dikatakan "pertandingan ujicoba internasional" terbaik Timnas U16 Indonesia sebelum berlaga di kualifikasi Piala Asia U17 2023 pada sekitaran bulan oktober nanti. Apalagi ada isu yang beredar bahwa setelah pagelaran Piala AFF U16 ini, Timnas U16 Indonesia akan mengadakan pemusatan latihan di luar negeri. Barang tentu, bila Timnas U16 Indonesia bisa lolos final dan (mungkin) juara, permintaan untuk latihan ke luar negeri bukan hal yang sulit diwujudkan oleh PSSI.
Terpenting buat Timnas U16 sekarang adalah bermain maksimal saja dilaga semifinal dan tunjukkan semangat pantang menyerah. Kerahkan semua kemampuan, mental, dan kemauan yang kuat untuk menang. Ditambah jangan ragu untuk menjalankan semua strategi yang diterapkan oleh pelatih dan jangan sia-siakan kesempatan untuk bertanding di semifinal serta menjaga peluang lolos ke partai final nantinya.
Ikuti tulisan menarik muhammad rizal lainnya di sini.
