Prestasi Manis Bulu Tangkis untuk Indonesia
Jumat, 16 Desember 2022 16:37 WIBprestasi yang terus menerus disumbangkan oleh atlet bulu tangkis Indonesia adalah satu dari sekian banyak alasan mengapa masyarakat harus mengapresiasi kinerja para atlet.
“Sudah sangat banyak utang kita kepada bulu tangkis, cabang yang mewariskan begitu banyak riwayat manis. Inilah olahraga semua anak bangsa, bergilir etnis dan suku yang jadi juara bulu tangkis kesayangan Indonesia” -Najwa Shihab
Apa yang terlintas dalam benakmu jika berbicara mengenai bulu tangkis? Bulu tangkis memang sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia. Prestasi demi prestasi terus disumbangkan cabang olahraga ini untuk Indonesia. Seperti yang terjadi pada ajang olahraga bergengsi empat tahun sekali, Olimpiade. Olimpiade 2020 sukses digelar di Japan, Tokyo.
Tak seperti olimpiade biasanya, tahun 2020 terasa berbeda karen adanya pandemi Covid-19. Di mana tidak ada penonton yang menyaksikan para atlet berjuang mengharumkan nama bangsanya. Walaupun begitu, hal tersebut tak mengurangi semangat para atlet untuk berjuang. Indonesia mengirimkan 28 atlet dari berbagai cabang olahraga, dan dari 28 atlet Indonesia telah memperoleh lima medali dari berbagai cabang olahraga.
Satu-satunya medali emas yang Indonesia dapatkan berasal dari cabang olahraga bulu tangkis sektor ganda putri, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. Tentunya selain daripada olimpiade Tokyo 2020, masih banyak prestasi yang diberikan oleh cabang olahraga ini.
Makin banyak prestasi yang diberikan olahraga ini, makin terkenal juga para atlet bulu tangkis Indonesia. Ada banyak sekali atlet hebat yang dimiliki Indonesia di cabang ini. seperti, Taufik Hidayat, Susi Susanti, Jonathan Christie, Kevin Sanjaya, Gregoria Mariska, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, dibalik kepopularitasan para atlet, mereka seringkali mendapat perilaku yang kurang meng enakan. seperti dikritik, tidak mendapat dukungan penuh, di bully jika tidak menang, dan masih ada yang menganggap remeh bulu tangkis.
Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti bahkan pernah meremehkan presati bulu tangkis. Dia mengatakan sepakbola Indonesia sudah baik, yang harus dilakukan Menpora adalah mengurus cabang olahraga bulutangkis yang menurutnya sedang menurun prestasinya. Hal tersebut tentu saja mengundang amarah dari masyarakat. Bahkan atlet senior bulu tangkis, Taufik Hidayat ikut mengomentari pendapat wakil ketua umum PSSI tersebut. Apa yang dilakukan La Nyalla Mattalitti adalah suatu tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Tidak hanya kasus wakil Ketua umum PSSI saja, masing banyak masyarakat yang mengkritik atau membully atlet-atlet bulu tangkis karena permainan mereka di lapangan tidak sesuai ekspektasi masyarakat atau kalah dari lawan. seperti salah satu contohnya adalah Jonathan Christie. Pemain sektor tunggal putra ini kerap mendapat respons negatif jika dirinya kalah saat bermain, dia juga kerap kali dibandingkan dengan teman satu sektor tunggal putra, Anthony Ginting.
Kritik memang merupakan suatu hal yang akan berdampak positif jika sang pemberi kritik dapat menyampaikannya dengan benar. Bahkan legende bulu tangkis Indonesia Susy Susanti pernah mengatakan "Untuk pecinta bulu tangkis, netizen, atau teman-teman yang selalu support bulu tangkis Indonesia, saya berharap, oke kritik membangun. tetapi, kritikan yang memberikan semangat pada atlet-atlet kita.” Kita sebagai masyarakat Indonesia yang sudah kerap kali diberi prestasi manis dari cabang olahraga bulu tangkis sudah sepatutnya lebih menghormati para atlet. Banyak sekali cara yang dapat kita lakukan dalam upaya lebih menghormati para atlet.
Pertama, jika atlet kalah dalam pertandingan jangan pernah untuk menyeruakan ketidaksukaan kita atas hasil yang dia berikan. Menang atau kalah dalam sebuah pertandingan adalah hal yang wajar. Para atlet yang bertanding jugalah manusia biasa. Pasti banyak faktor yang dapat memengaruhi kekalahan, seperti kondisi fisik yang terlalu lelah. Jika kita menyeruakan ketidak sukaan kita atas hasil yang ada, hal tersbut dapat saja memengaruhi pikiran para atlet dan dapat berpengaruh untuk pertandingan kedepannya.
Dan yang kedua, jangan beranggapan bahwa penontonlah yang paling sedih. Masih berhubungan dengan yang pertama. Keduanya sama-sama mengenai sikap yang terlalu berlebih. Poin yang kedua ini lebih menjelaskan bahwa, saat atlet kalah kita sebagai penonton yang hanya menyaksikan pertandingan tersebut jangan terlalu menunjukkan kesedihan kita. Karena apa? Karena para atlet yang bertanding, pasti jauh lebih sedih dari kita. Yang menginginkan kemenangan tentunya saja bukan hanya dari penonton dan masyarakat, tetapi juga dari atletnya sendiri.
Olahraga dan atlet sudah seperti dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Atlet yang bertarung membawa nama negaranya merupakan seorang pahlwan. Mereka dapat dikatakan sebagai pahlawan karena dengan kerja keras mereka, sebuah negara bisa mendapatkan pengakuan dunia. Dan sudah seharusnya kita dapat lebih menghormati para pahlawan kita. Apalagi negara Indonesia sudah banyak berhutang akan prestasi yang diberikan oleh para atlet bulu tangkis. Kita dapat membayarnya dengan terus mendukung mereka dengan apa pun hasilnya. Tidak hanya bulu tangkis, tetapi kita juga harus menghormati dan mendukung atlet-atlet dari cabang olahraga lain. Olahraga Indonesia tentunya bisa maju, dengan syarat masyarakat harus lebih dapat mengapresiasi kerja daripada atlet-atlet dari semua cabang olahraga. Karena dengan begitu para atlet pun akan lebih semangat dalam usahanya mengharumkan nama bangsa.
Sumber :
https://www.merdeka.com/peristiwa/remehkan-prestasi-bulutangkis-indonesia-la-nyalla-di-bully.html
https://www.djarumbadminton.com/internasional/berita/read/kritik-pemain-boleh-boleh-saja-tetapi/
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Taylor Swift Berkencan dengan Atlet NFL?
Rabu, 27 September 2023 06:31 WIBTaylor Swift, The Unstoppable yang Memanen Penghargaan di MTV Video Music Awards
Sabtu, 16 September 2023 21:50 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler