Oleh: Bambang Udoyono
You are not meant to crawl. So don’t (Rumi) Anda tidak diciptakan untuk merangkak. Jadi jangan merangkak. Demikian kira kira terjemahan kalimat mutiara dari Maulana Jalaludin Rumi. Mari kita ulas kalimat bijak dari sang sufi.
Seperti biasanya Rumi memakai sanépa atau metafora. Merangkak yang dimaksud Rumi bukan merangkak dalam arti sebenarnya. Merangkak di sini menggambarkan jalan hidup yang kurang sempurna. Berjalan yang dimaksud Rumi pasilah bukan berjalan biasa tapi berjalan dalam kehidupan. Dengan kata lain lancar semua urusannya. Jadi sejatinya Rumi sedang menganjurkan agar kita berkembang maksimal sehingga lancar semua urusan kita. Sejak muda sekolah lancar kemudian setelah masanya kerja lancar juga semua urusan.
Pada kenyataannya di negara majupun tidak semua orang menjadi orang kaya. Tidak semua orang menjadi orang pintar dengan gelar panjang. Tidak semua pengusaha menjadi tajir melintir. Masih ada juga pengusaha kecil. Masih banyak orang yang bekerja sebagai pekerja yang andalannya bukan otak alias bukan knowledge worker. Jadi rasanya di Indonesiapun polanya akan sama. Meskipun demikian semua orang wajib bekerja sebaik baiknya dalam profesinya masing masing. Apapun profesi anda maksimalkan semua potensi anda.
Semua orang sudah diberi Tuhan bakat dan minat yang berbeda. Itulah potensinya. Itulah yang harus dikembangkan dengan maksimal.
Apabila upaya sudah maksimal kemudian didukung oleh lingkungan sosial politik ekonomi, budaya yang ideal, apalagi diridoi oleh Allah maka apapun pekerjaannya, anda akan ‘terbang’. Anda tidak akan ‘merangkak’. Anda akan memiliki kontribusi yang baik kepada masyarakat. Anda akan menjadi pahlawan dalam bidang Anda sendiri. Apalagi jika anda diberi kelebihan oleh Allah. Maka Anda akan terbang tinggi.
Saya kira Rumi berupaya meyakinkan bahwa kita sudah diberi kelebihan oleh Tuhan Allah swt. Manusia diberi banyak kelebihan. Adalah tugas orang tua, pemerintah, sekolah, guru, pemimpin masyarakat untuk mengembangkan segenap potensi yang ada. Semua pihak diharapkan memainkan peran masing masing agar lingkungan sosial, ekonomi, politik dan budaya menjadi faktor pendukung, bukan faktor penghambat berkembangnya semua potensi masyarakat.
Faktor pengganggu seperti pornografi, kerusakan moral, kegaduhan sosial politik , kenakalan remaja, kriminalitas, dll sebaiknya dihilangkan, paling tidak diminimkan.
Manusia Indonesia pada dasarnya tidak kalah dengan manusia Barat dll. Allah maha adil jadi semua potensi manusia sejatinya sama saja. Indonesia memiliki juga banyak orang jenius. Sebaiknya di negri majupun banyak orang yang kecerdasannya pas pasan bahkan kurang. Maka mari kita mainkan peran masing masing dengan baik agar semua potensi anak muda Indonesia berkembang maksimal. Jika semua faktor berkembang baik maka Indonesia akan berkembang menjadi negri adi daya karena potensinya besar sekali.
Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.