x

Iklan

Tina Theresia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Desember 2022

Jumat, 13 Januari 2023 10:02 WIB

Dilema Lato-Lato, di tengah Keluhan dan Manfaatnya

Apa sih yang kamu ketahui tentang permainan lato-lato? mari kita simak penjelasan berikut : Saat ini, suara lato-lato beradu terdengar nyaris di semua tempat. Tidak lagi seru, bisingnya saat ini mulai terasa menjengkelkan bagi banyak orang, terutama jika ada yang memainkannya tanpa kenal waktu dan tempat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Lato-lato merupakan salah satu jenis permainan tradisional di Indonesia yang menggunakan dua buah bola yang dikaitkan dengan tali dan dimainkan dengan cara dibentur. Saat ini permainan lato-lato tengah ramai di berbagai media sosial. Meski baru popular lagi akhir-akhir ini , mainan lato-lato sudah ada sejak tahun 1990-an. Mainan ini umumnya dimainkan oleh anak-anak yang tinggak di pedesaan. Permainan ini banyak dimainkan oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Apa yang menyebabkan permainan ini di gemari oleh kalangan masyarakat dan bagaimana pengaruhnya ? Selain harganya yang murah permainan lato-lato ini terkenal dengan keunikan dan juga bunyinya. Sejak tahun 2022 permainan ini kembali viral di kalangan anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Permainan ini terasa seru dan menyenangkan. Sebab butuh konsentrasi dan koordinasi yang baik antara pikiran dan tangan untuk bisa membenturkan dua bandul secara bersamaan dalam waktu yang lama.

Belakangan ini berturut-turut banyak keluhan masyarakat mengenai suara bising yang ditumbulkan khususnya jika lato-lato dimainkan di tempat dan waktu yang kurang tepat, contohnya sekolah, fasilitas umum, tempat ibadah, pinggir jalan dan dimana saja dari pagi,siang hingga malam,.Bunyi bola lato-lato yang saling berbenturan kian sering terdengar. sehingga dianggap sebagai polusi karena menimbulkan suara yang dapat menggangu ketenangan masyarakat. Kebisingan ini lah yang dapat menimbulkan emosi dan sakit kepala. Tak sedikit pun masyarakat beranggapan bahwa suara yang dihasilkan dapat mengakibatkan gangguan pendengaran. Dilansir dari berbagai situs media sosial dan menurut para dokter meyatakan bahwa gangguan pendenggaran tiap orang akibat kebisingan tersebut berbeda-beda. Sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan gejala yang timbul benar berkaitan dengan gangguan pendengaran akibat kebisingan atau tidak. Dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan baik secara fisik maupun penunjang lainnya.

Menurut World Health Organization (WHO), terganggunya pendengaran akibat suara tergantung dengan desibel atau kekuatan bunyi yang dihasilkan. Meski masih belum ada penelitian mendalam mengenai suara lato-lato, ternyata bila bunyinya berada di 85 desibel, maka maksimal tidak boleh lebih dari 8 jam dan bila bunyinya 88 desibel, maka batasnya hanya 4 jam dan apabila melampaui batas aman, bisa menyebabkan terjadinya gangguan atau kerusakan telinga bagian dalam. Begitu semakin tinggi misalnya berada di 91 desibel, batas waktu mendengarkan semakin sedikit yakni 2 jam. Bahkan, seseorang disarankan tidak mendengarkan lebih dari 15 menit Ketika angkanya mrncapai 100 desibel. Jika seseorang mendengarkan kebisingan melampaui batas waktu yang ditentukan, mengakibatkan risiko gangguan noise induce hearing loss Namun, disarankan jika mengalami penurunan pendengaran akibat bunyi tersebut segera konsultasi ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dampak Negatif

Permainan lato-lato mempunyai dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak, permainna ini dapat meresahkann masyarakat dan melukai orang-orang disekitar kita. Memiliki bentuk yang keras dan padat jika dimainkan oleh orang yang belum lihai. Contoh dampak negatif dari tali lato-lato, jika keseringan dimainkan dalam tahap belajar dapat mengakibatkan bengkak dan kemerahan pada tangan. Jika anak membenturkan bandul bola tersebut dengan kencang atau keras maka menghasilkan suara “tek-tek-tek. Semakain keras benturannya, semakin kuat pula bunyinya. Namun, anak-anak tidak menyadari bahwa kerasnya benturan membuat bandul rentan pecah. Jika anak sekuat tenaga memainkannya maka risiko pecah semakin besar. Permainan lato-lato dapat menimbulkan luka di area tubuh seperti mata, hidung atapun kepala. seperti yang terjadi pada anak SD di Kalimantan Barat menjadi korban akibat permainan lato-lato ini yang menyebabkan ia harus menjalani operasi mata karena pecahan atau serpihan kaca yang masuk ke dalam matanya.

Terkait kasus di Kalimantan Barat, Kementerian Kesehatan RI menyarankan agar orang tua selalu memantau anaknya bermain lato-lato. Tidak hanya itu saja permaianan ini juga dapat mengurangi waktu belajar atau mengerjakan tugas dikarenakan keseringan bermain, Agar tetap bermanfaat dan dapat menghindari dampak negatif yang terjadi, ada beberapa hal yang wajib orang tua ketahui tentang permainan lato-lato. Pertama, orang tua sebaiknya memberikan permainan ini saat anak memasuki usia 8 tahun. Bukan tanpa alasan. Ketika usia 8 tahun, anak sudah memiliki kemampuan kognitif untuk memahami aturan permainan lato-lato baik memainkannya secara sendiri atau bersama teman. Dari sisi kesehatan melatih mental, permainan lato-lato ini dapat melatih kesabaran dan meningkatkan kepercayaan diri.

Dampak Positif

Tidak dapat kita pungkiri permainan lato-lato memiliki dampak positif bagi anak-anak diantaranya melatih kinerja otot motorik, kesabaran, melatih keseimbangan tubuh, dapat mengalihkan dan mengurangi dampak kecanduan bermain handphone, serta berpotensi memunculkan sikap kompetitif atau mendorong anak untuk mencapai target dan berjuang agar bisa mencapai tujuan tersebut. Ditambah lagi dengan adanya perlombaan yang memberikan hadiah menggiurkan membuat para pecinta lato-lato semakin giat berlatih. Permainan lato-lato akan menuntut anak untuk memikirkan cara supaya bola dapat terbentur dengan waktu yang lama. Memainkan lato-lato tidaklah semudah yang kita bayangkan, anak membutuhkan sebuah fokus saat membenturkan bola tanpa terpisah. Bagi anak-anak yang mudah sekali frustasi, permainan ini dapat melatih kesabaran. Dikarenakan anak akan dituntut untuk berkonsentrasi penuh dan memainkannya dengan perasaan yang tenang. Ketika sedang memainkan lato-lato, anak akan dipaksa untuk menggerakan tangan dan menyeimbangkan kekuatan tertentu. Aktivitas tersebut dapat melatih kemampuan tangan, lengan juga melatih koordinasi mata. Melalui gerakan-gerakan yang dibutuhkan ketika bermain lato-lato, anak bisa melatih gerak motoriknya. Latihan gerakan motorik sendiri adalah bagian penting dalam pertumbuhan anak. Perkembangan gerak motorik yang baik bisa membantunya untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. Bermain lato-lato dapat membuat anak menghilangkan kebiasaan bermain hadphone. Karena jika anak menghabiskan waktu dengan bermain handphone dapat memengaruhi kondisi psikis dan juga kesehatannya. Karena terlalu lama bermain akan membuat anak menjadi malas belajar dan juga beraktivitas. Oleh sebab itu, anak berisiko terkena diabetes dan juga nilainya menurun.

Ketika bermain mungkin anak akan mengalami suatu kegagalan. Lewat kegagalan tersebut, anak akan belajar untuk bisa meningkatkan kemampuannya dalam bermain lato-lato. Bahkan ia juga dapat belajar dengan orang lain, untuk mendapatkan keberhasilan. Hal ini akan menjadi bekal bagi perkembangan dan pertumbuhan anak untuk membentuk sikap pantang menyerah. Anak akan belajar bahwa tidak semua kegagalan akan selalu gagal. Selama tidak menyerah untuk terus belajar, mencoba, dan berusaha maka keberhasilan bukanlah suatu hal yang mustahil untuk didapatkan.

Permainan lato-lato dalam dunia pendidikan

Dalam ilmu pengetahuan sendiri lato-lato menerapkan hukum fisika denagn istilah “Tumbukan Lenting Sempurna”. Teori tersebut adalah tumbukan antar dua benda yang tidak mengalami perubahan energi kinetik dan juga momentum. Selain itu terdapat pula istilah kekekalan momentum yang terjadi pada permainan lato-lato. Hukum tersebut terjadi pada dua tumbukan benda dari arah berlawanan, maka benda tersebut akan berpisah.

 

Sumber : Tina Theresia, Manajemen Blanded, Universitas Pembangunan Jaya

Ikuti tulisan menarik Tina Theresia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler