x

Foto ini menjelaskan terkait analisis prediksi Efek Resesi Global 2023 bagi Pariwisata Yogyakarta

Iklan

Diana Saraswati

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Desember 2022

Jumat, 13 Januari 2023 22:05 WIB

Menghindari Ancaman Resesi Ekonomi

Artikel ini membahas tentang Resesi dan Penyebabnya. Yang di awalnya oleh masa Pandemi. Akibat dari Pandemi, Perlukah Masyarakat Khawatir?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Resesi Ekonomi
Akibat dari Pandemi, Perlukah Masyarakat Khawatir?


Pandemi corona yang berkepanjangan membuat masyarakat di berbagai dunia semakin resah. Tak hanya berdampak pada dunia kesehatan, virus tersebut juga mempengaruhi sektor ekonomi. Resesi ekonomi menjadi ancaman di tengah pandemi. Mendekati kuartal terakhir tahun 2020, sejumlah negara mulai melaporkan terjadinya masalah resesi ekonomi. Bahkan, negara maju seperti Jerman, Perancis, Italia, Korea Selatan, Singapura, hingga Amerika Serikat juga mengalami hal tersebut. Mampukah Indonesia bertahan?

Resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang sangat signifikan dan berlangsung terus menerus selama beberapa bulan. Menurut Forbes, resesi ekonomi bisa terjadi saat produk domestik bruto (PDB) menunjukkan angka negatif, peningkatan pengangguran, penurunan penjualan ritel, serta penurunan pendapatan dalam jangka waktu lama. Sementara itu, ekonomi yang sehat merupakan ekonomi yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Adanya penurunan ekonomi dalam jangka waktu yang lama mengindikasikan kemungkinan terjadinya resesi.
Pada awal tahun 2020, dunia diguncang wabah pandemi corona.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah berkutat selama beberapa bulan terakhir untuk memerangi wabah tersebut, perekonomian beberapa negara pun pada akhirnya ikut tumbang. Pertumbuhan ekonomi yang berada dalam angka negatif selama dua kuartal berturut-turut menjadi penanda terjadinya resesi. Negara-negara maju yang dilaporkan mengalami resesi tentu saja membuat masyarakat resah. Akankah Indonesia mengalami hal yang sama? Lalu, apakah dampak jika sebuah negara mengalami resesi?

Penyebab Resesi Ekonomi

Resesi menjadi salah satu risiko yang tak terhindarkan dari sebuah siklus bisnis dalam suatu negara. Dengan kondisi seperti sekarang, Indonesia sangat mungkin mengalami resesi. Berikut adalah beberapa penyebab resesi.

Pertama, adanya guncangan ekonomi. Guncangan ekonomi ini menjadi masalah serius yang apabila tidak segera dicari solusinya akan berdampak buruk bagi perekonomian negara. Dalam hal ini, pandemi corona sudah termasuk guncangan ekonomi yang melanda banyak negara di dunia. Kedua, beban utang yang berlebihan. Dalam kondisi tertentu, utang bisa dijadikan solusi. Akan tetapi, jika seseorang atau negara memiliki banyak sekali utang, akan ada titik di mana ia tidak bisa membayar utang. Ini juga bisa menyebabkan resesi.

Ketiga, gelembung aset. Investasi yang didorong emosi akan menyebabkan keadaan ekonomi semakin membutuk. Investor terlalu optimis bahwa ekonomi akan menguat. Keadaan ini sering disebut dengan kegembiraan irasional.

Keempat, inflasi yang terlalu tinggi. Inflasi merupakan tren harga yang naik seiring waktu. Dalam perekonomian, inflasi bukanlah hal yang buruk. Akan tetapi, jika inflasi terlalu tinggi, fenomena ini akan menjadi sangat berbahaya bagi perekonomian.

Kelima, adanya deflasi yang tak terkendali. Sama seperti inflasi, deflasi atau penurunan harga yang terjadi terus menerus bisa mengakibatkan penurunan upah yang selanjutnya bisa menekan harga. Ketika deflasi semakin tak terkendali, orang dan bisnis bisa berhenti..
Keenam, adanya perubahan teknologi. Adanya penemuan baru menyebabkan produktivitas meningkat.

Jika kebijakan negara kurang tepat dalam mengatasi masalah perubahan teknologi, bukan tidak mungkin resesi pun akan terjadi. Apakah Indonesia akan Mengalami Resesi?
Saat ini Indonesia belum mengalami resesi. Pada (April – Juni) 2020, ekonomi Indonesia memang mengalami kontraksi, namun negara Indonesia memiliki peluang untuk lolos dari ancaman resesi apabila nanti PDB bergerak positif.

Dari keterangan Arif Budimanta, Staf Khusus Presiden di Bidang Ekonomi mengatakan bahwa, Indonesia berpeluang lolos dari resesi ekonomi. Meski kesempatannya masih kecil mengingat keadaan ekonomi masih belum stabil, masyarakat tidak perlu panik.

Saat ini, pemerintah sedang mengambil langkah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi. Ada beberapa sektor yang tercatat mengalami pertumbuhan yang positif, yakni pertanian sebesar 2.19 persen, informasi dan komunikasi sebesar 10,88 persen, serta jasa keuangan sebesar 1,03 persen. Jatuhnya negara-negara maju membuat masyarakat panik. Keadaan ekonomi yang tak kunjung membaik membuat masyarakat khawatir bahwa Indonesia pun akan mengalami resesi.
Meskipun begitu, sejauh ini, Indonesia belum mengalami resesi.

Pemerintah sedang mengusahakan segala cara agar Indonesia terbebas dari ancaman resesi ekonomi. Untuk mendukung usaha pemerintah dalam meningkatkan PDB, kita disarankan tetap melakukan aktivitas perekonomian. Tidak perlu mencairkan uang cash di bank. Aktivitas perekonomian tetap harus dilakukan agar PDB meningkat dan kita terhindar dari resesi ekonomi.

Ikuti tulisan menarik Diana Saraswati lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

9 jam lalu

Terpopuler