4 Jenis Air Radiator Pada Mobil

Kamis, 20 April 2023 19:37 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Air radiator pada mobil sangat penting.

Ketika musim liburan pastinya sudah banyak memiliki rencana bersama keluarga. Namun, kebiasaan ini sebagai salah satu yang wajib diperhatikan ketika berkendara jarak jauh, yaitu membuka dan menutup radiator mobil ketika mesin sedang panas.

Ada dua jenis katup pada radiator mobil, yakni katup tekan dan katup vakum. Katup yang akan bergantian mengeluarkan dan mengisap sehingga air berputar dari tangki cadangan ke radiator. Namun cara penanganan, jangan sampai membuka penutup radiator, sebab tidak ada gunanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika mobil mengalami overheat maka tekanan akan semakin tinggi. Bila penutup dibuka, maka tekanan itu mendorong cairan keluar yang sangat cepat. Dari penjelasan ini, yuk, kita simak empat jenis air radiator pada mobil.

1. Air biasa

Banyak sekali kita temukan pada pengendara mobil dengan menggunakan air biasa sebagai cairan pendingin pada radiator. Air biasa memiliki titik didih sekitar 100 derajat celcius. Maka kondisi ini akan sangat ekstrem jika semisal terjebak dalam kemacetan di siang hari dan mengakibatkan suhu mesin menjadi lebih cepat habis karena penguapan.

2. Radiator coolant 

Radiator ini sebagai cairan yang khusus untuk menyerap panas dan mencegah karat pada material logam. Biasanya memiliki kandungan utama berupa zat anti beku propylene glycol, dan pencegah karat. Tingginya titik didih akan membuat radiator terhindar dari penguapan kala bersentuhan dengan temperatur tinggi mesin kendaraan. 

3. Radiator super coolant

Radiator super coolant ketika digunakan harus kita encerkan terlebih dahulu dan menggunakan air bersih dengan perbandingan 50:50. Dengan perbandingan pengenceran yang sesuai dan memiliki titik didih tinggi, maka radiator super coolant akan lebih banyak menyerap panas dari mensin tanpa khawatir akan mengalami penguapan. 

4. Coolant protector

Dapat kita gunakan dengan mengcairkan terlebih dengan air bersih. Biasanya titik didih yang dimiliki coolant protector yakni 50:50 tidak akan jauh berbeda dengan super coolant. Namun, cairan jenis ini sangat cocok untuk digunakan di kondisi sub tropis karena tidak akan membeku ketika berada di suhu dingin yang ekstrem.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Ghani Abdur Rahman

Penulis Artikel

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
Lihat semua