x

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Sistem Pengendalian Manajemen

Iklan

Afifah Azqiyah

Mahasiswi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Bergabung Sejak: 27 Maret 2023

Senin, 12 Juni 2023 12:10 WIB

Peramalan Kebutuhan SDM

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Manajemen Sumber Daya Insani dengan Dosen Pengampu Dr. H. Syaeful Bahri S.Ag., M.M., CHCM

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia ada istilah Forecasting atau peramalan kebutuhan SDM, peramalan ini merupakan upaya memperkirakan kebutuhan tenaga kerja perusahaan untuk masa yang akan datang. Dalam penerapannya, agar forecasting ini tidak disamakan dengan ilmu perdukunan maka diperlukan data historis dalam meramalkan kebutuhan SDM.

 

Peramalan termasuk ke dalam proses perencanaan yang pengaplikasiannya memerlukan persiapan yang matang agar tepat sasaran. Namun, peramalan belum tentu akan mencapai keakuratan 100% karena hanya merupakan sebuah prediksi yang penuh ketidakpastiaan. Disisi lain, ketidakakuratan yang telah terjadi dapat dijadikan data historis untuk melakukan peramalan selanjutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Tujuan adanya peramalan sumber daya manusia di setiap organisasi yaitu berusaha menentukan sumber daya manusia sebagaimana yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mempertahankan pertumbuhannya serta memanfaatkan peluang di waktu mendatang. Forecasting menyebabkan manajer wajib untuk memikirkan masa mendatang serta mengantisipasi berbagai kejadian yang kemungkinan akan terjadi, meskipun kejadian itu pada akhirnya tidak seperti yang diperkirakan.

 

Masalah yang paling membingungkan dalam meramalkan permintaan sumber daya manusia adalah memperkirakan hubungan antara permintaan terhadap sumber daya manusia dengan output yang dihasilkan oleh perusahaan. Peramalan baik permintaan SDM maupun suplai internal yang tersedia hendaknya meliputi: pengalaman, kemampuan, dan gender. 

 

Setiap organisasi memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga ramalan haruslah dibuat sesuai dengan organisasi tersebut. Jumlah rincian dapat bervariasi dengan ukuran organisasi, akurasi informasi yang tersedia, dan rencana khusus yang telah diperhitungkan. Perhitungan inilah yang nantinya akan mempengaruhi peramalan dalam beberapa hal yaitu: 1) Tipe organisasi, perusahaan manufaktur cenderung lebih kompleks dibandingkan perusahaan jasa. 2) Ukuran organisasi, semakin besar organisasi semakin banyak pula karyawan yang dibutuhkan. 3) Penyebaran organisasi, semakin tersebar secara geografis maka semakin sukar melakukan peramalan SDM karena adanya tekanan pasar tenaga kerja. 4) Akurasi informasi, ketepatan informasi akan memudahkan melakukan peramalan SDM yang mendekati akurasi, sehingga memudahkan dalam memberikan judgment.

 

Proses peramalan setidaknya memperhatikan 6 hal berikut:

1. Memahami lingkungan dan kondisi organisasi seperti suplai tenaga kerja eksternal, paksaan hukum, ekonomi, desain tugas dan struktur organisasi.

2. Menganalisis SDM saat ini seperti tenaga kerja yang tersedia, data demografi, data penilaian, intens tenaga kerja, pengalaman dan pendidikan.

3. Persediaan tenaga kerja yang diproyeksikan di masa depan.

4. Analisis kebutuhan SDM saat ini

5. Kebutuhan SDM untuk masa yang akan datang.

6. Kebutuhan rekrutmen, latihan dan pengembangan sesuai jabatan.

 

Forecasting dapat dikatakan sebagai investasi suatu organisasi untuk masa yang akan datang, kebutuhan dengan persediaan SDM membutuhkan pengetahuan tentang masa depan agar dapat memprediksi indikator apa saja yang ingin dicapai.

 

Quote oleh dosen

"Yakinkan dengan IMAN, sampaikan dengan ILMU, usahakan dengan Amal"

Ikuti tulisan menarik Afifah Azqiyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

14 jam lalu

Terpopuler