Manusia hidup secara berkesinambungan, manusia sebagai makhluk yang berkembang biak tentunya menghasilkan keturunan melalui hasil perkawinan antara sepasang manusia.
Kesinambungan kehidupan manusia ini akan terus tetap ada sampai suatu saat dengan berbagai sebab musnahlah peradaban ini beserta musnahnya manusia.
Manusia hari ini adalah bukti dari adanya manusia masa lalu, entah berapa ribu tahun yang lalu. Sampai ditemukannya bukti empirik bahwa manusia telah menempati planet ini.
Manusia pertama penghuni bumi diyakini hidup di era Neozoikum kurang lebih 2.5 juta tahun yang lalu.
Namun di tahun 1994, ditemukan fosil sejenis manusia purba, Ardipithecus ramidus dengan usia 4.4 juta tahun yang lalu dan diyakini sebagai manusia purba pertama. Fosilnya ditemukan pertama kali di Ethiopia, Afrika Timur, oleh Yohannes Haile Selassie.
Sebelumnya tahun 1974 ditemukan fosil manusia purba yang hidup satu juta tahun setelahnya, yaitu Australopithecus afarensis -dikenal dengan sebutan Lucy- yang hidup antara 2,9 juta dan 3,8 juta tahun silam, yang dulu diklaim sebagai manusia purba pertama.
Dengan demikian para arkeolog berkesimpulan bahwa ‘Ardi’ lah manusia purba pertama.
Manusia purba atau prasejarah biasa juga disebut praaksara sudah pandai menggunakan perkakas untuk kebutuhan sehari-hari yang terbuat dari batu.
Namun baik Ardi maupun Lucy, dari struktur anatominya lebih mendekati atau mirip dengan kera oleh karenanya para ahli menyematkan nama di belakangnya dengan pithecus yang berarti kera bukan homo yang berarti manusia.
Antara manusia dan kera ada kesamaan tapi juga banyak perbedaannya, jika ada pendapat manusia berasal dari kera jelas merupakan pendapat yang keliru.
Berikut secara taksonomi perbedaan antara manusia dan kera (gorila);
Manusia, Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Primata Famili : Hominidae Genus : Homo Spesies : Homo Sapiens. Gorila, Kerajaan: Animalia,
Filum: Chordata, Kelas: Mamalia, Ordo: Primates, Famili: Hominidae, Genus: Gorilla, Spesies: Gorilla
Meskipun dari kingdom sampai famili sama, tetapi genus antara keduanya berbeda.
Era Penemuan Fosil
Abad ke-19 akhir merupakan era atau penanda ditemukannya berbagai fosil purba.
Kerangka-kerangka yang terkubur ratusan tahun lalu mulai diteliti latar belakang serta penanggalan hidupnya.
Banyak fosil-fosil purba ditemukan di Indonesia antara lain, Homo Wajakensis, Homo Floresiensis, Homo Soloensis, Meganthropus Paleojavanicus dan lain sebagainya.
Dengan banyak ditemukannya fosil manusia purba, menandakan adanya makhluk sejenis manusia yang hidup di planet ini beratus ribu tahun yang lalu.
Rata-rata kisaran umur dari fosil-fosil tersebut adalah bentangan waktu dari 100 ribu sampai jutaan tahun lalu.
Fakta atau Mitos
Banyaknya temuan fosil purba menguak fakta sejarah baru tentang kenyataan bahwa genus Homo sudah menghuni bumi ini ratusan ribu tahun lalu.
Seiring perjalanan waktu dan bergantinya generasi, maka persepsi manusia pun akan beralih dari sesuatu yang belum diyakini menjadi suatu kebenaran yang diyakini.
Cerita manusia prasejarah yang sebelumnya dianggap mitos dan khayalan, lambat laun menjadi suatu kebenaran yang diyakini.
Dan pandangan bahwa manusia merupakan hasil evolusi dari kera pun serta merta terbantahkan.
Tidak ada missing link antara kera dan manusia karena sejatinya kera dan manusia itu berbeda.
Hendaknya perdebatan akan ada tidaknya manusia purba, berhenti dengan sendirinya dan bergeser ke perdebatan dengan satu pertanyaan mengapa manusia sekarang menjadi semakin cerdas dari manusia prasejarah.
Ikuti tulisan menarik dudi safari lainnya di sini.