x

Iklan

Arya sandi Nopianto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Desember 2022

Selasa, 27 Juni 2023 13:51 WIB

Pelajaran Manajemen Krisis pada PT Bluebird Tbk

Arya sandi nopianto Prodi S1 Akuntansi universitas Pamulang

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sistem pengendalian manajemen : manajemen krisis PT Bluebird

 

Perusahaan sesungguhnya berada dalam sebuah lingkungan dinamis dimana faktor eksternal berkembang begitu pesat. Praktek operasional dan manajerial perusahaan disadari atau tidak akan membawa konsekuensi bagi pemangku kepentingan perusahaan. Pihak manajemen tidak bisa lagi menerapkan kebijakan yang hanya semata mengejar profit tanpa memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan disini bukan hanya investor dan kreditor tetapi juga masyarakat sebagai konsumen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 Hal tersebut juga berlaku bagi bluebird group, yang menjadi dominator pasar taksi di Indonesia sejak 1972. tetapi hingga tahun 2015 bluebird gagal mengakomodir kepentingan konsumen sebagai stakeholder dimana kebutuhan masyarakat akan kemudahan transaksi dan kecepatan melalui internet kurang dipenuhi manajemen bluebird. Hingga pada tahun 2016 terjadi demo yang dilakukan atas nama Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) di berbagai titik Kota Jakarta, menjadi anarkis dan akhirnya terlibat bentrok dengan pengemudi ojek online. Sekitar 6.000 sopir taksi resmi Jakarta seperti Blue Bird dan Express gelar aksi protes menentang layanan berbasis aplikasi Uber dan Grab, kondisi tersebut membuat macet dan lumpuh kawasan utama ibu kota. Para supir taksi yang demo membawa spanduk menuntut dihentikannya operasi taksi ilegal. Tindakan pengemudi taksi termasuk Blue Bird berlogo “burung biru” itu menjadi anarkis dengan menginjak-injak taksi lain yang tidak mau ikut berdemo. Mereka memukuli pengemudi ojek online dan akhirnya bentrok saling lempar batu dengan massa pengemudi ojek online di jalan protokol Jakarta. 

Dengan kejadian tersebut Reputasi merek (brand reputation) Blue Bird, yang selama ini dikenal sebagai taksi yang nyaman, santun, dan terjamin keamanannya, harus hilang. Rasa antipati itu terekspresikan lewat meme Angry Bird yang tersebar, menggambarkan sang Angry Bird raksasa berwarna biru yang sedang marah di antara kemacetan Jakarta. Logo brand yang memiliki makna “The Bird of Happiness” berubah maknanya menjadi “The Bird of Angryness”

KERANGKA PEMBAHASAN

      Crisis management (manajemen krisis) diartikan sebagai suatu praktik yang sedang tumbuh dewasa ini dalam kegiatan hubungan masyarakat (PR) dimana suatu rencana yang rinci telah dipertimbangkan sebelumnya untuk menghadapi setiap kemungkinan krisis yang terjadi dalam batas-batas yang dapat dipahami, seperti misalnya pemogokan karyawan, ledakan bahan kimia, pabrik kebakaran, dan produk yang dihasilkan dibawah standar (Hanson, 2005:56). 

Harga saham bluebird pada dasarnya sempat menyentuh Rp 10.900 pada awal 2015 lalu. Namun setelah taksi online berkembang, kinerja Blue Bird tertekan yang berpengaruh terhadap harga saham. Dalam perdagangan 18 juli 2018, harga saham BIRD terperosok 4% menjadi Rp 2.400 dibandingkan sehari sebelumnya Rp 2.500. Saham BIRD diperdagangkan dalam kisaran Rp 2.380 - Rp 2.500. Sejak awal tahun harga saham BIRD sudah turun 29,82%. Sementara bila dihitung sejak IPO yang dipatok pada harga Rp 6.500, maka harga saham BIRD sudah anjlok 63%.

Di tahun 2016, bluebird berusaha memanajemen krisis tersebut dengan bekerja sama dengan go-jek untuk penyediaan taxi online walaupun hal tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan tetapi dari hal tersebut bluebird membuat langkah melawan disrupsi Taxi online. Hasilnya PT Blue Bird Tbk (BIRD) berhasil mencetak kinerja memuaskan di sepanjang tahun 2022. Pada tahun lalu Bluebird mencatatkan laba bersih sebesar Rp 364 miliar, meningkat tajam lebih dari 40 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya di angka Rp 9 miliar.

Pertumbuhan laba bersih yang signifikan diiringi dengan pertumbuhan pendapatan yang tak kalah drastis. Hingga akhir tahun 2022, pendapatan BIRD tumbuh 62% YoY menjadi Rp 3,59 triliun dari sebelumnya Rp 2,2 triliun di tahun 2021.

Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono menjelaskan bahwa tahun 2022 merupakan tahun recovery bagi Blue Bird. Di mana, ada tiga poin besar yang dialami perseroan sekaligus menjadi tonggak pertumbuhan bisnis BIRD tahun lalu. Pertama, pemuliahan bisnis yang baik dan terefleksi di laporan keuangan. Kedua, kepercayaan konsumen meningkat. Ketiga, kebebasan mobiltias meningkat, tanpa dukungan perubahan policy kami.

 

 

Kesimpulannya, krisis dapat terjadi oleh semua perusahaan termasuk perusahaan yang sudah berdiri sejak lama yakni seperti bluebird. Tetapi dalam krisis tersebut ada beberapa hal yang dapat dilakukan manajemennya, yaitu ;

1. Mengidentifikasi akar permasalahan

2. Mencari pelaku atau oknum yang menjadi sumber permasalahan

3. Harus terus melakukan inovasi agar tidak tergerus oleh disrupsi teknologi

4. Terhadap Kompetitor dapat dilakukan kerja sama.

 

Sumber referensi :

Suryani, ita. "Strategi Manajemen Krisis Public Relations PT Blue Bird Group". Jurnal Communication Volume 9 Nomor 1 April 2018

www.cnbcindonesia.com

www.wikipajak.com

 

Ikuti tulisan menarik Arya sandi Nopianto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler