x

Kamipala rutin menanam pohon karena hutan Kalbar sering kebakaran (sumber: IG Kamipala Kalbar)

Iklan

Dewi puspa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 1 Juli 2023 10:26 WIB

Dia Gunawan Ajak Generasi Muda Cinta Lingkungan Lewat Sekolah Alam

Berbagai masalah lingkungan mendera Kalimantan Barat. Mulai dari kebakaran hutan, penebangan pohon illegal, hingga banjir dan longsor. Dia Gunawan bersama kelompok pecinta alamnya bernama Kami Pecinta Alam (Kamipala Kalbar) tuurn tangan mencoba memberikan perubahan dan kontribusi menjaga lingkungan Kalimantan Barat. 

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ada berbagai problema yang mendera bumi Kalimantan Barat, di antaranya kebakaran hutan dan lahan yang bisa menyebabkan kabut asap, penebangan pohon secara illegal, serta benda banjir dan longsor karena sampah dan pembangunan yang tak terkelola dengan baik. Oleh Dia Gunawan bersama kelompok pecinta alamnya yang bernama Kami Pecinta Alam (Kamipala Kalbar), ia berupaya untuk memberikan perubahan dan kontribusi untuk menjaga lingkungan Kalimantan Barat. 

Kami Pecinta Alam Kalbar didirikan pada tanggal 14 Februari 2016 di Pontianak. Kelompok ini digagas oleh Heri Junaidi dengan program-program pendidikan dasar bagi para pemuda pemudi Kalimantan untuk menjaga Alam. Sedangkan  Dia Gunawan di kelompok ini berperan sebagai kepala bidang diklat. 

Awalnya tujuan komunitas ini adalah untuk melakukan eksplorasi terhadap Alam indah yang banyak ditawarkan di Kalimantan Barat sembari menjaga keindahannya. Ketika mereka berwisata menjelajah alam mereka juga melakukan operasi bersih gunung, serta yang tak  kalah penting yaitu menjaga adab dan tetap menjalankan kewajiban beribadah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak berlangsung lama, jumlah peminat makin banyak. Tak hanya mahasiswa melainkan juga anak-anak SMA yang ingin ikut pendakian. Melihat banyaknya peminat, maka dilakukan proses seleksi untuk menjadi anggota. Juga  diadakan program diklat sebagai bagian dari proses seleksi dan perekrutan anggota baru. Dalam diklat ini ditanamkan rasa cinta kepada alam dengan materi merawat dan menjaga akan yang disampaikan secara simulasi dan aneka permainan. Mereka diajak untuk menghayati slogan Kamipala Kalbar yakni menyatu dengan alam, dekat dengan Allah. 

Selain berupa diklat, juga dilakukan dua program lainnya yakni sekolah alam dan menanam pohon. Dengan berpusat di Pontianak, Kamipala Kalbar kemudian membentuk koordinator wilayah di berbagai daerah. Mereka juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Palang Merah Indonesia, Dinas Kesehatan, Dinas Kehutanan, Yayasan Taman Baca Indonesia, Pemerintah Kota Pontianak dan berbagai komunitas atau organisasi lainnya. Bantuan yang mereka terima di antaranya bibit tanaman, program donor darah, alat-alat pembelajaran, dan lainnya.

Memang mereka ada kalanya menjumpai berbagai kendala dan tantangan saat menjalankan kegiatannya. Masalah-masalah yang pernah mereka hadapi di antaranya sulitnya menyadarkan dan mengajak masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi menjaga lingkungan, misalnya dengan cara sederhana seperti jangan membuang sampah di sungai dan tempat yang bisa merusak alam lainnya. Pada saat pandemi mereka harus menunda kegiatan sehingga tidak ada kegiatan sama sekali. Kemudian, mereka dihadapkan dengan keterbatasan pendanaan. Selama ini dana didapat dari iuran anggota, penjualan kaus ke sesama anggota, dan dari sumbangan donatur.

Namun meski demikian mereka pantang berputus asa. Ini terbukti dengan makin banyaknya diklat dan sekolah alam yang diterima oleh masyarakat dari berbagai lapisan usia. Diklat ditujukan bagi calon anggota Kamipala Kalimantan Barat degan materi berupa manajemen waktu, kepemimpinan, ilmu bertahan di alam liar, ilmu kesehatan, cara navigasi, dan sebagainya. Saat diklat, Kamipala Kalbar juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, TNI, dan para pecinta alam senior yang telah berpengalaman. Sedangkan sekolah alam dengan nama Kamipala Kalbar Mengajar merupakan hasil kerja sama antara Yayasan Taman Baca Inovator dari Jakarta. Sudah ada dua SD yang bergabung dengan sekolah alam ini, yakni SDN 11 dan SDN 13 Ketapang.

Di sekolah alam, siswa-siswi sekolah dasar diajak untuk bercerita tentang alam, bernyanyi sambil memungut sampah, mengenal aneka jenis sampah dan memilahnya, manfaat sampah organik, cara membuat pupuk organik, dan menumbuhkan rasa cinta kepada alam.

Program berikutnya adalah menanam pohon. Kamipala Kalbar mengajak masyarakat dan komunitas untuk berkolaborasi dengan Dinas Kehutanan untuk menanam pepohonan di lahan-lahan yang mulai gersang. Kegiatan ini sering dilakukan karena hutan di Kalimantan Barat sering mengalami kebakaran hutan. Aksi lainnya yakni bersih-bersi sampah di tepi Sugai Kapuas, donor darah, membuat tempat sampah untuk disebarkan ke tempat-tempat umum, menyumbang peralatan toilet di Danau Laet Tayang, dan lainnya yang masih berkaitan dengan lingkungan dan alam.

Kalian juga bisa seperti Dia Gunawan dan kawan-kawannya dengan ikut memberikan perhatian dan cinta kepada alam. Berkat jerih payahnya Dia Gunawan berhasil meraih penghargaan prestis SATU Indonesia Awards 2022 di bidang lingkungan. Kalian juga bisa mendapatkan apresiasi tersebut dengan memberikan kontribusi ke lima bidang, pendidikan, kesehatan, lingkungan, teknologi, dan pendidikan.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Dewi puspa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu