Niat merupakan sebuah keinginan untuk meraih sesuatu yang tertanam di hati. Dengan niat, setiap orang tentu bisa menjadi produktif dalam setiap aspek. Misalnya, seorang penulis, musisi, atau seniman lain bisa menghasilkan karya yang banyak jika memiliki niat yang benar.

Bagaimana sebuah niat bisa dikatakan benar dan akan berbuah produktivitas? 

Niat bisa menjadi bahan bakar produktivitas jika niat tidak dijadikan sekedar keinginan dalam hati. Niat akan menjadi produktif jika niat yang berbentuk tindakan atau usaha. Niat yang dijadikan keinginan, atas dasar semangat dan rasa inginlah yang kemudian menghasilkan sebuah daya usaha untuk meraih suatu tujuan. Jika semua orang mengartikan niat tak sekedar keinginan, maka pencapaian tujuan akan lebih memungkinkan.

Misalnya seorang penulis, dia berniat untuk menjadi penulis populer dalam bidang novelis. Sebuah keinginan tersebut secara ideal adalah pemicu bahan bakar semangat untuk menulis lebih giat. Namun, jika penulis itu bersandar hanya atas dasar keinginan tanpa bukti nyata, maka keinginan itu hanya terbatas pada sebuah harapan. Maka dari itu, untuk mencapai sebuah tujuan, niat itu harus diolah menjadi sebuah daya dan bentuk nyata, dalam konteks ini kepenulisan.

"Kebahagiaan adalah disaat apa yang anda pikirkan, apa yang anda katakan, dan apa yang anda lakukan berada dalam satu keharmonian." -Mahatma Gandhi-

Pada dasarnya, semua kegiatan memang berawal dari niat dan lahirnya keinginan. Namun, sebuah keinginan agar tidak menjadi penderitaan haruslah diwujudkan. Dalam mewujudkan keinginan, harus dengan asa dan semangat untuk menjalani proses. Jika proses dapat dilalui dengan baik, yaitu niat yang baik, usaha yang maksimal, maka hasilnyapun tidak berani untuk mengkhianati.

Proses tak pernah mengkhianati hasil

Ikuti tulisan menarik IRMAN SYAH lainnya di sini.